Halaman

Selasa, Desember 31, 2019

Panen

Alhamdulillah sudah berbuah dan diambil hasilnya


Servis dulu

Servis dulu yang ini di akhir tahun 2019


Sabtu, Desember 28, 2019

Menuju bugar

Lari rutin..
Tahap awal ...

Senin, Desember 23, 2019

Senin, Desember 09, 2019

Minggu, Desember 01, 2019

Apaa yaa?

Apa ya ?
itu terlontar
ketika kita bingung
ketika kita memilih
ketika ingin berbuat
ketika kita ingin mencari ide

bertanyalah ?
dan cari jawabannya dengan tindakan

terlalu lama dipikirkan
ia akan menjadi beban
ia akan menjadi masalah baru
ia akan membuat kita lebih pusing

kalau tak ketemu
alaihkan ke yang lain
timbulkan ide cemerlang
dan hilangkanlah
jangan dipikirkan kembali
atau tunda sementara waktu

kita butuh rehat sejenak
menarik napas
mengyegarkan pikiran

Tambah Tulisan

Hari - hari ini sedang proses dalam belajar menulis, begini lah jadinya, ada waktu maka di pergunakan untuk menulis, mau jadi hobi, ya demikian sejak dulu ceritanya tapi belum banyak yang di tulis, sampai hari ini hanya dalam proses belajar. semoga mimpi ini bisa terwujudkan.

saat ini topik yang akan di tulis adalah peran ayah dalam mendidik anak, kebetulan dan sudah memang sudah di takdirkan saya menjadi seorang ayah.
punya anak laki -laki satu orang, Allah belum memberikan tanggung jawab untuk menambahnya lagi, namun saya berharap Allah memberikan lebih banyak.
satu orang anak menjadikan saya wajib berperan dalam mendidik anak, maka saya mesti memberikan contoh tauladan yang baik sebagai seorang lelaki, karena dia juga seorang lelaki.

cerita sama sama lelaki tentu punya pengalaman dan kerja serta peran sebagai seorang lelaki akan nampak dominan pada diri saya karena saya yang banyak interaksi dengannya. interaksi yang terjalin sudah lama sekali sejak dia di lahirkan sampai saat ini. dan interasi tersebut akan memberikan kontribusi yang banyak dalam kehidupannya. baik saya sadari atau pun tidak saya sadari dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan contoh baginya. saya juga menyadari bukanlah sebagai pribadi yang baik seratus persen namun saya berupaya untuk menjadi yang terbaik, ketika kebaikan yang saya perbuat maka akan diambil dan diamalkan olehnya jika dia menyukainya. juga jika ada perbuatan saya yang tidak bagus akan menjadi prilaku juga baginya jika dia menyukai hal tersebut. untuk yang terakhir ini saya hanya dapat memanjatkan doa bagi Allah semoga saya diampunkan karena telah memberikan contoh yang tidak baik, dan saya berharap semoga anak saya tidak menirunya.

sedikit banyak, atau banyak lebihnya saya sebagai ayah menjadi foto kopi bagi anak saya, maka saya mesti melakukan perbuatan dan tingkah laku yang baik sehingga tidak menjadi dosa bagi saya.

itu sebagian peran sebagai ayah dalam mendidik anak, ketika saya memperhatikan diri saya dengan tabiat yang saya lakukan sehari-hari sama atau tidak saya melihat kami memiliki hobi dan tingkah laku yang sama. atas dasar ini untuk  mengetahui mengapa anak saya berbuat sesuatu yang salah maka cukup saya melihat kedalam diri saya, saya juga melakukan hal yang sama dan punya seribu alasan mengapa saya melakukannya.

namun perkembangan zaman saat ini dibandingkan dengan zaman saya ketika seusia anak saya adalah zaman yang berbeda dan tempat dan keadaan yang berbeda juga, namun sedikit banyaknya berperan dalam membentuk kepribadiannya.
satu permasalahan yang muncul dan berfaedah positif dan ada negatinya adalah keberadaan Hand Phone ( HP). kemiripannya ada pada yang namanya game, zaman saya ada namanya video game, ding dong, dengan kesederhanaan mainannya, namun itu juga menyita waktu yang banyak dalam bermain dan sudah menjadi darah daging, sehingga apapun di laukan agar dapat bermain game.
zaman sekarang bentuk game lebih konflik lagi dan banyak turunannya yang mengikuti permasalahan dari game tersebut.

untuk mengidintifikasi sikap dan prilaku tersebut membuat saya kembali untuk memanggil memori lama ketika saya seusia dia, untuk menjawab mengapa dia demikian terhadap game?
namun sekarang saya bukanlah anak-anak, tapi saya telah berperan sebagai seorang ayah. tentu memiliki pola pikir dan pertimbangan lain untuk menghadapi permasalahan ini.

permasalahan ini tentu tidak bisa di biarkan begitu saja, ada langkah-langkah kongkrit yang mesti di ambil agar tidak terjatuh pada lubang yang sama. yang saya maksud lubang pertama karena saya dulu demikian dan menyebabkan hal negatif lainnya maka saya perlu tindakan yang positif agar anak saya tidak seperti saya pula dalam menyikapi game ini.

telah beberapa opsi yang telah di lakukan tapi sulit di tuliskan disini untuk mengatasi permasalahan ini, namun saya akan mencoba untuk melakukannya

sudah dulu....

Nulis lagi

pagi ini waktu pilhannya adalah ya ini menulis.

adalah waktu yang sedang di jalan ini di gunakan untuk membuat sesuatu yang bermanfaat.
saat ini menjadi kewajiban untuk berada di depan laptop ini.
dan semestinya adalah berbagai pilihan kegiatan yang dapat dipilih di hari ahad pagi, kok ya pilihannya di depan laptop.

adalah satu kegiatan sedang berlangsung mengupdate HP yang baru di instal ulang. ada beberapa no kontak penting belum ketemu dan beberapa aplikasi perlu di instal maka pilihan saya ada lah ya ini menulis.
lagi menjadi pilhan untuk menulis.

suatu konsen saya sebelumnya ( kemarin) juga dalam posisi ada waktu untuk menulis ya dilanjutkan lagi hari ini.

pagi tadi baru kedatangan tamu team training dan memperkenalkan lembaganya. ini link ya untuk dapat di ingat https://www.youtube.com/channel/UCU9NJpFPoAlij4bRrxdgikw
lembaga training edukasi di sekolah dan lembaga, profit nya bagus. bagus di simak dan dicatat diskusi yang terjalin menyikapi pendidikan anak.

adalah yang menjadi persoalan adalah pendidikan anak. pendidikan anak harus dilakukan komprehensip dengan pendidikan orang tua yang saat ini tema parenting menjadi populer sebagai bagian kegiatan di lembaga pendidikan seperti sekolah.

ketika anak di tanya permasalahannya, mereka mengeluh orang tua tidak ada waktunya bersama mereka, kalau ada di rumah mereka punya kesibukan sendiri-sendiri sehinga tidak adanya percakapan dan interaksi penting antara anak dan orang tua. sehingga anak mencari sendiri kegiatannya di luar rumah.
dan ketika orang tua menanggapi bahwa mereka telah melakukan segalanya untuk anaknya sepenuh hati. dan telah menempatkan anaknya pada sekolah yang terbaik atau pesantern yang bagus.
maka di sini peran pihak ketiga untuk menjembatani orang tua dan anak melalui edukasi parenting bersama anak, bisa out bond, curah pendapat, dan dialog anak dan orang tua.

juga menjadi perhatian kita anatara anak laki dan anak perempuan. kita sebagai orang tua semestinya menjadi orang tersayang pertama bagi anak-anaknya. ungkapan sayang yang di peroleh pertama oleh anak perempuan adalah ungkapan sayang yang di sampaikan oleh ayahnya. juga sebaliknya ungkapan sayang pertama anak lelakinya adalah ungkapan sayang yang di sampaikan oleh ibunya.

sehingga dengan harapan anak tidak mencari kata "sayang" dari yang lain di luar rumah. ini salah satu peran orang tua menghadapi anak-anak pada usia remaja dan saat masa puber.


Sabtu, November 30, 2019

Nulis Aja

Alhamdulillah saya bisa ngetik di sini dan ada kemauan untuk mengetik, entahlah terpikirkan karena telah membuat blog kok ngak ada nulisnya, maka di coba untuk menulis sedikit demi sedikit menjelang waktu isya datang. emang ini blog lebih banya isinya foto karena hobi juga dengan foto mem foto.

blog ini termasuk bagian sosmedia yang sekarang tidak populer lagi tapi saya nyaman dalam mempergunakan untuk dalam berbagai hal. karena banyak hal yang perlu di dokumentasikan agar tidak hilang begitu saja. kalau kita saat ini punya laptop dengan isinya berbagai foto takutnya foto tersebut hilang karena laptop rusak atau hardi eksternal yang di miliki hilang maupun flas disc ngak bisa di buka, itulah sekuensinya jika menyimpan dalam tempat yang saya sebutkan diatas.
dan saya saat ini sedang menyukai menyimpan di tempat online yang di miliki oleh google ini.
dan saya sudah  menggunkannya sejak tahun 2007 sampai sekarang, dan sudah lebih 13 tahun saya menggunakannya dan data saya masih terimpan rapi oleh google. cuman saya perlu ingat paswoordnya saja. karena juga saya punya banyak email yang di gunakan untuk menyimpan data setiap tahunnya butuh minimal 1 buah email dan masing masing email punya kapasitas menyimpan data 15 giga termasuk di dalamya drive dan foto yang banyak saya gunakan saat ini.

itu sementara mengenai google sebagai andalan untuk menyimpan berbagai hal.

saat ini saya sedang konsen dengan dunia pendidikan terkhusu terhadap pendidikan anak usia dini, apakah ini menyimpang dari keilmuaan saya?
kalau dilihat dari kaca mata akademis saya berlatar belakang dunia kesehatan, sebagai perawat dan juga kesehatan masyarakat tapi saya pernah menjadi anak kecil dan dari kecil sampai saat ini bergelut dengan ilmu pengetahuan tepatnya pendidikan, jadi jawabnya di pas kan saja pertanyaan di atas.

dan satu lagi ke perminatan saya terhadap lembaganya pendidikan itu sendiri dalam hal ini tentu sekolahnya dengan berbagai perannya sebagai lembaga yang ada strukturnya dari pembina, pengawas, guru dan tenaga lainnya juga dalam hal lembaga memiliki produk yang di hasilnya sebagai contuh kurikulum dengan perangkatnya serta hal-hal yang menyakut didalamnya sehingga mengahasil anak didik yang berpontensial. hal itu juga menjadi hal yang menarik bagi saya untuk dijalankan dengan sebaik-baiknya dan menghasilkan pengalaman belajar tersendiri..

sudah azan isya.. di stop dulu

nantik kalau ada waktu dan mod untuk nulis kita lanjutkan lagi..

Rabu, Oktober 16, 2019

Koran Ebook

Ebook Koran yang saya terima di kumpulkan di sini



Link dapat di lihat di sini

https://drive.google.com/drive/folders/1Ujhq4UO45YlmrqZC_tZRyjjgdKklp-Zn?usp=sharing

Tarbiah Ruhiah

📚 E-Book *Tarbiah Ruhiah*

SubJudul :
Petunjuk Praktis Mencapai Derajat Taqwa

Jumlah :
122 Halaman

Oleh :
Dr. Abdullah Nasih 'Ulwan

Penerbit :
Robbani Press


Buku Lengkapnya ada
di :  https://drive.google.com/drive/u/7/folders/1pSUhQ5h0BIYgVHqNSHsSYVrQpmEM8XQk

Jumat, Oktober 04, 2019

Anggota DPR sumatera barat



*Mengucapkan Selamat dan Sukses* kepada anggota DPR RI /DPD RI Dapil Sumatera Barat maupun putra putri Minang yang mewakili Dapil diluar Sumatera Barat

*Anggota DPR RI Dapil Sumbar 1*

1. H. Andre Rosiade, SE  (Gerindra)
2. dr. H. Suir Syam, M.Kes (Gerindra)
3. Drs. H. Darul Siska (Golkar)
4. Hj. Lisda Hendrajoni, SE., MMTr (NASDEM)
5. DR. Hermanto , SE, MM (PKS)
6. Athari Ghauthi Ardi (PAN)
7. H. Mhd. Asli Chaidir, SH (PAN)
8. H. Darizal Basir, S.Sos., MBA (Demokrat)

*Anggota DPR RI Dapil Sumbar 2*

1. Ade Rezki Pratama, SE., MM, (Gerindra)
2. Hj. Nevi Zuairina (PKS)
3. Mulyadi (Demokrat)
4. Drs. H. Guspardi Gaus, M.Si , (PAN)
5. H. John Kenedy Azis, S.H (Golkar)
6. Muhammad Iqbal, SE. M.Com, (PPP)

*Anggota DPR RI Dapil Luar Sumatera Barat*

1. Ahmad Syahroni, Jakarta (Nasdem)
2. Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman, MBA, Riau I (Partai Golkar)
3. Arteria Dahlan, ST, SH, MH, Jatim 6 (PDIP)
4. Dr. H. Asman Abnur, S.E., M.Si, Kepri (PAN)
5. Drs. CHAIRUL ANWAR, Apt., Riau 1 (PKS)
6. Dr. H. Fadli Zon, M.Si, Jabar 5 (GERINDRA)
7. H. Jon Erizal, SE, MBA, Riau II (PAN)
8. H., Nasril Bahar, SE, Sumut 3 (PAN)
9. H. Nurzahedy, SE, Riau II (Gerindra)
10. H. Rano Karno, S.I.P, Banten 3 (PDIP)
11. Dr. Ir. SUFMI DASCO AHMAD, SH, MH, Banten 3 (Gerindra)
12. Sukrianto Julia, SE, Jawa Barat (Gerindra)
13. Ir. H. Tifatul Sembiring, Sumut 1 (PKS)
14. Willy Aditya, S.Fil., MDM, Jakarta (Nasdem)


*Anggota DPD RI Dapil Sumatera Barat*

1. Hj. Emma Yohanna
2. H. Muslim M. Yatim, Lc., M.M
3. Dr. H. Alirman Sori, S.H., M.Hum, M.M.
4. H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., M.H.

*Anggota DPD RI luar dapil Sumbar*
1. Hj. Fahira Idris, SE, MH (DKI Jakarta)

Kamis, September 19, 2019

Pencari Hadist

GRATIS! TERJEMAH HADIS LENGKAP

CariHadis.com

Alhamdulillah kini telah hadir untuk anda terjemah kitab hadis lengkap, disertai fitur untuk pencarian teks atau nomor hadis.

Berikut ini judul kitab yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:

















Kalau ada kesalahan, mohon infokan ke admin@carihadis.com

Sabtu, September 07, 2019

Sabtu, Agustus 24, 2019

Minggu, Agustus 18, 2019

Sepeda lagi

lengkap,
Sepeda + renang + bola air + panjat tebing + loncat indah

Lengkap nya di

https://photos.app.goo.gl/cVSYZnijMdYHRfTF9

Sabtu, Agustus 17, 2019

Sabtu, Agustus 10, 2019

Bersepada aja

untuk menggeliatkan tubuh pekan ini dengan bersepeda.

8 Agustus 2019
late post



Sepeda Referensi

bisa dilihat di sini

https://photos.app.goo.gl/EzQGCyS2MxrdJDkNA



Teman lama Reunian

Kita hanya dapat berbagi foto ..
link di sini

https://photos.app.goo.gl/cNJJLgsbHAzJgrRk8



Senin, Agustus 05, 2019

Tur de mande III

Kita tidak ikut karena ada acara..
Link fotonya ini 
Kita ada acara juga di sungai bangek 

Sabtu, Agustus 03, 2019

Jumat, Agustus 02, 2019

tor de Mande II

Hanya tempat menyimpan dokumentasi teman, saya tidak ikut serta karena ada agenda lain
namun saya tetap bersepada di sini : 

Koleksi Foto Teman yang ikut tur de mande II di 

Berolah Raga dengan Sepeda

Membiasakan diri dengan sepeda
#Pasirjambak


Selasa, Juli 30, 2019

Senin, Juni 17, 2019

Chat WhatsApp dengan Majelis MANIS 🍯 #I 21

07/05/19 17.15 - Pesan yang dikirim ke grup ini kini diamankan dengan enkripsi end-to-end. Ketuk untuk info selengkapnya.
17/05/19 13.25 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
17/05/19 13.25 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
16/06/19 09.42 - +62 812-9419-3202: 📆 Ahad, 12 Syawal 1440H / 16 Juni 2019
📚 Tazkiyatun Nafs

📝 Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi MA.
📋 Sebaik- baik Ibadah
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Sebaik baik ibadah ketika ada tamu adalah engkau segera menjamunya dan berbincang dengannya, bukan malah asyik membaca buku.

Sebaik baik ibadah ketika ada kerja bakti adalah engkau ambil sapu dan cangkul, bukan khusyu itikaf di masjid.
Sebaik baik ibadah ketika azan berkumandang adalah kau menjawabnya dan segera hadir ke masjid, bukan sibuk melayani para pelanggan di toko, betapapun toko mu penuh dan ramai.
Sebaik baik ibadah ketika jam kerja sudah di mulai adalah bekerja dengan baik, bukan sibuk dengan bacaan Al Quran dan shalat dhuha, sehingga mengurangi waktu kerjamu, namun aturlah waktu dengan baik agar kau bisa mencapai semuanya.
Sebaik baik ibadah ketika ada yang kesulitan adalah segera membantunya dengan kemampuan yang kita bisa, bukan asyik membagikan foto foto korban yang tidak pantas di lihat, sungguh itu tidak patut
Ini adalah tentang fiqh prioritas.
Ini adalah tentang kemampuan memilih skala prioritas, amalan mana yang tidak penting, penting dan sangat penting agar kita tidak terkecoh dalam beramal.
Ketahuilah, setiap ibadah punya waktu dan prioritas tersendiri, kapan ia di lakukan, agar makna ibadah itu tidak ada reduksi didalamnya.
Hasan Al Bashri bertutur
لأن أقضى حاجة أخى أحب إلى من أن أعتكف سنة
"Sesungguhnya memenuhi kebutuhan saudaraku lebih aku sukai dari pada itikaf satu tahun"
Inilah tarbiyah Islamiah, ia tidak hanya mendidik seseorang untuk hafal Al Quran dan hadist, tetapi bagaimana text text agama itu bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari, demikian ungkap Ust Jum'ah dalam Manhaj Taghyir.
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Sebarkan! Raih Pahala
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637

Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
16/06/19
09.42 - +62 812-9419-3202: Tidur Setelah Shalat Subuh
Ustadz Menjawab
Hari/Tanggal: Ahad, 16 Juni 2019
Ustadz : Farid Nu'man Hasan
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz... Saya mau bertanya, bagaimana hukumnya tidur setelah shalat subuh?

Jawaban
=========
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Perlu diketahui, tidak ada ayat atau hadits yang menyebutkan larangan tidur setelah shalat subuh. Sehingga pendapat yang paling kuat adalah BOLEH secara syar'i, sebab ketiadaan dalil atas larangannya. Bahkan, sebagian orang-orang shalih masa salaf melakukannya.
Dalam Al-Mushannaf-nya Imam Ibnu Abi Syaibah disebutkan bahwa Aisyah, Ummu Salamah, Ibnu Sirin, Sa'id bin Jubeir, Shuhaib, mereka tidur setelah Subuh.[1]
Lalu, kenapa ada ulama lain sejak masa salaf dan khalaf memakruhkan? Sebab menurut mereka setelah subuh adalah waktu diberkahi, dan waktu dibagikan rezeki, dan tidak baik di sisi kesehatan tidur setelah shubuh.
Syaikh Abdullah Al-Faqih Hafizhahullah menjelaskan:
فإن النوم في هذا الوقت جائز بمعنى أنه لا يأثم فاعله، ولو لم يكن محتاجا إليه. وقد كرهه بعض أهل العلم نظرا لما يترتب عليه من آثار صحية وغيرها، إلا إذا كان لحاجة. وقد ورد أن الرزق يقسم في ذلك الوقت.
"Sesungguhnya tidur di waktu ini adalah boleh, dalam arti tidak berdosa melakukannya, walau dia tidak membutuhkannya. Sebagian ulama memakruhkan karena melihat berbagai pertimbangan, seperti kesehatan dan lainnya, kecuali jika ada kebutuhan untuk melakukannya." [2]
Imam Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad berkata;
نوم الصبحة يمنع الرزق لأن ذلك وقت تطلب فيه الخليقة أرزاقها وهو وقت قسمة الأرزاق فنومه حرمان إلا لعارض أو ضرورة . انتهى
"Tidur pagi itu menghalangi rezeki, sebab itulah saat rezeki makhluk sedang dicari, di waktu itulah rezeki sedang dibagikan. Maka, tidur di waktu itu bisa mencegahnya kecuali memang darurat."[3]
Nabi ﷺ berdoa buat umatnya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

"Ya Allah berkahilah umatku di pagi harinya." [4]
'Urwah bin Az Zubeir Rahimahullah berkata:
كَانَ الزُّبَيْرُ يَنْهَى بَنِيهِ عَنِ التَّصَبُّحِ
"Az Zubeir (bin Awwam) melarang anaknya untuk tidur setelah subuh."[5]
Maka, sayang sekali jika waktu berkah itu disia-siakan. Ahsannya dan afdhalnya adalah berdizkir, tilawah, lalu silahkan istirahat. Atau beraktifitas seperti kerja, atau berbenah di rumah.
*Kesimpulan:*
1. Tidak ada larangan syar'i tidur setelah subuh
2. Sebagian salaf sejak masa sahabat dan tabi'in ada yang tidur setelah subuh
3. Sebagian lain memakruhkannya sebab itu waktu yang diberkahi
Demikian. Wallahu a'lam
=========
Referensi :
[1] Imam Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, no. 25958-9, 25961-3
[2] Syaikh Abdullah Al Faqih, Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah no. 153487
[3] Imam Ibnul Qayyim, Zaadul Ma'ad, 4/242
[4] HR. At Tirmidzi no. 1212, Abu Daud no. 2606, Ibnu Hibban no. 4754-4755. Hadits ini diperselisihkan statusnya. Imam At Tirmidzi menyatakan hasan. Imam Ibnu Hibban memasukkan dalam kitab Shahih-nya, begitu pula Syaikh Al Albani mengatakan shahih. Sementara Imam Ibnul Jauzi, Syaikh Syu'aib Al Arnauth, Syaikh Husein Salim Asad mendhaifkannya.
[5] Imam Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, no. 25951
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
17/06/19
10.17 - +62 812-9419-3202: Makan-makan Di Rumah Si Mayit
Ustadz Menjawab
Hari/Tanggal: Senin, 17 Juni 2019
Ustadz : Farid Nu'man Hasan
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz... Saya mau bertanya, memakan makanan dari acara selametan tahlilan hukumnya apa?
A_43
Jawaban
=========
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Bagian ini sering diperselisihkan kaum muslimin, antara yang membolehkan dan melarangnya.
▪️Pihak Yang Melarang dan Dalilnya
Dari Jarir bin Abdillah Al Bajalli Radhiallahu 'Anhu, katanya:
كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ إِلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنِيعَةَ الطَّعَامِ بَعْدَ دَفْنِهِ مِنَ النِّيَاحَةِ
Kami (para sahabat) memandang bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk niyahah (meratap) –yakni terlarang. (HR. Ahmad No. 6905. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan: Shahih. Lihat Ta'liq Musnad Ahmad No. 6905)
Pernyataan ini menjadi dalil, bahwa pada masa sahabat Nabi ﷺ berkumpul di rumah mayit lalu makan-makan adalah perbuatan meratap dan itu terlarang.
Imam Asy Syafi'i Rahimahullah, beliau mengatakan dalam Al Umm:
وأكره المأتم وهى الجماعة وإن لم يكن لهم بكاء فإن ذلك يجدد الحزن
"Aku membenci ma'tam, yaitu berkumpul (di rumah keluarga si mayit), walaupun tidak ada tangisan, namun yang demikian itu memperbarui kesedihan." (Imam Asy Syafi'i, Al Umm, 1/ 318. Darul Fikr)
Begitu pula kata Imam An Nawawi Rahimahullah dalam kitab Al Majmu':
وأما اصلاح اهل الميت طعاما وجمع الناس عليه فلم ينقل فيه شئ وهو بدعة غير مستحبة هذا كلام صاحب الشامل ويستدل لهذا بحديث جرير بن عبد الله رضى الله عنه قال " كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنيعة الطعام بعد دفنه من النياحة
"Adapun penyediaan makanan oleh keluarga mayit dan berkumpulnya orang banyak di sana, adalah tidak ada dalil sama sekali, dan itu adalah bid'ah yang dibenci. Ini adalah ucapan pengarang Asy Syamil, dia berdalil hadits Jarir bin Abdullah Radhiallahu 'Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk niyahah (meretap) –yakni terlarang." (Imam An Nawawi, Al Majmu' Syarah Al Muhadzab, 5/320. Darul Fikr)
Juga Imam Sayyid Al Bakr Ad Dimyathi Asy Syafi'i Rahimahullah, beliau berkata dalam I'anatuth Thalibin:
نعم، ما يفعله الناس من الاجتماع عند أهل الميت وصنع الطعام، من البدع المنكرة التي يثاب على منعها والي الامر، ثبت الله به قواعد الدين وأيد به الاسلام والمسلمين.
Ya, apa yang dilakukan manusia, yakni berkumpul di rumah keluarga si mayit, dan dihidangkan makanan, merupakan bid'ah munkarah, yang akan diberi pahala bagi orang yang mencegahnya, dengannya Allah akan kukuhlah kaidah-kaidah agama, dan dengannya dapat mendukung Islam dan muslimin." (Imam Sayyid Al Bakr Ad Dimyathi Asy Syafi'i, I'anatuth Thalibin, 2/165. Mawqi' Ya'sub)
Beliau juga mengatakan:
وما اعتيد من جعل أهل الميت طعاما ليدعوا الناس إليه، بدعة مكروهة - كإجابتهم لذلك، لما صح عن جرير رضي الله عنه. كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة.

Dan apa yang dibiasakan manusia tentang hidangan dari keluarga si mayit yang disediakan untuk para undangan, adalah bid'ah yang tidak disukai agama, sebagaimana datangnya para undangan ke acara itu, karena ada hadits shahih yang diriwayatkan dari Jarir Radhiallahu 'Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk nihayah (meratap) –yakni terlarang." (Ibid)
Beliau juga mengatakan:
وفي البزاز: ويكره اتخاذ الطعام في اليوم الاول والثالث وبعد الاسبوع، ونقل الطعام إلى القبر في المواسم
"Dalam Kitab Al Bazaz: Dibenci menyediakan makanan pada hari pertama, tiga, dan setelah tujuh hari, dan juga mengirim makanan ke kuburan secara musiman." (Ibid, 2/166)
Sementara Imam Muhammad Al Khathib Asy Syarbini mengatakan dalam Mughni Muhtaj:
أَمَّا إصْلَاحُ أَهْلِ الْمَيِّتِ طَعَامًا وَجَمْعُ النَّاسِ عَلَيْهِ فَبِدْعَةٌ غَيْرُ مُسْتَحَبٍّ ، رَوَى أَحْمَدُ وَابْنُ مَاجَهْ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ عَلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصُنْعَهُمْ الطَّعَامَ النِّيَاحَةَ .
Adapun menyediakan makanan oleh keluarga mayit dan berkumpulnya orang banyak di situ, adalah bid'ah yang tidak disukai. Imam Ahmad meriwayatkan secara shahih dari Jarir bin Abdulah Radhiallahu 'Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk niyahah (meratap) –yakni terlarang." (Imam Muhammad Al Khathib Asy Syarbini, Mughi Muhtaj Ila Ma'rifati Alfazh Al Minhaj, 4/369. Mawqi' Al Islam)
Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab At Tamimi mengatakan bahwa membaca dan membawa Al Quran di kubur sebagaimana yang dilakukan sebagian manusia hari ini, mereka duduk selama tujuh hari dan menamakan itu sebagai kesungguhan, begitu pula berkumpul di rumah keluarga si mayit selama tujuh hari membaca Al Fatihah, dan mengangkat tangan untuk berdoa untuk si mayit, maka semua ini adalah bid'ah munkar yang diada-adakan, dan harus dihilangkan. (Syaikh Shalih Fauzan, At Tibyan Li Akhtha'i Ba'dhil Kitab, Hal. 171. Mawqi' Ruh Al Islam)
Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:
قال النووي: قال الشافعي وأصحابه رحمهم الله: يكره الجلوس للتعزية.
قالوا: ويعني بالجلوس أن يجتمع أهل الميت في بيت ليقصدهم من أراد التعزية، بل ينبغي أن ينصرفوا في حوائجهم.
ولافرق بين الرجال والنساء في كراهة الجلوس لها.
صرح به المحاملي ونقله عن نص الشافعي رضي الله عنه.
وهذه كراهة تنزيه إذا لم يكن معها محدث آخر، فإن ضم إليها أمر آخر من البدع المحرمة - كما هو الغالب منها في العادة - كان ذلك حراما من قبائح المحرمات، فإنه محدث وثبت في الحديث الصحيح " أن كل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة ". وذهب أحمد وكثير من علماء الاحناف إلى هذا الرأي.
وذهب المتقدمون من الاحناف إلى أنه لا بأس بالجلوس في غير المسجد ثلاثة أيام للتعزية، من غير ارتكاب محظور.
وما يفعله بعض الناس اليوم من الاجتماع للتعزية، وإقامة السرادقات، وفرش البسط، وصرف الاموال الطائلة من أجل المباهاة والمفاخرة من الامور المحدثة والبدع المنكرة التي يجب على المسلمين اجتنابها، ويحرم عليهم فعلها، لاسيما وأنه يقع فيها كثير مما يخالف هدي الكتاب ويناقض تعاليم السنة، ويسير وفق عادات الجاهلية، كالتغني بالقرآن وعدم التزام آداب التلاوة، وترك الانصات والتشاغل عنه بشرب الدخان وغيره.
ولم يقف الامر عند هذا الحد، بل تجاوزه عند كثير من ذوي الاهواء فلم يكتفوا بالايام الاول: جعلوا يوم الاربعين يوم تجدد لهذه المنكرات وإعادة لهذه البدع. وجعلوا ذكرى أولى بمناسبة مرور عام على الوفاة وذكرى ثانية، وهكذا مما لا يتفق مع عقل ولانقل.
"Berkata An Nawawi: Asy Syafi'i dan sahabat-sahabatnya Rahimahumullah mengatakan: dimakruhkan duduk-duduk ketika takziyah. Mereka mengatakan: yakni duduk berkumpul bersama keluarga si mayit di rumahnya dengan maksud takziyah, bahkan mereka menyediakan kebutuhan mereka (tamu). Dalam hal hukum duduk ini, tidak ada bedanya antara laki dan perempuan. Demikian yang diterangkan Al Muhamili dan kutipannya dari Asy Syafi'i Radhiallahu 'Anhu .
Ini adalah makruh tanzih jika tidak dibarengi oleh hal-hal muhdats (baru) lainnya, dan jika di dalamnya mengandung perkara lainnya berupa bid'ah yang diharamkan –sebagaimana umumnya kebiasaan yang berlaku- maka hal itu adalah termasuk keharaman yang buruk. Telah shahih hadits: Setiap yang baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat.
Pendapat inilah yang dipegang oleh madzhab Ahmad, Hanafiyah, dan mayoritas ulama. Sedangkan kalangan Hanafiyah terdahulu membolehkan duduk selama tiga hari, selain di masjid, jika tidak dibarengi oleh hal-hal terlarang. Ada pun, yang dilakukan oleh sebagian manusia hari ini, mereka berkumpul untuk takziyah, memasang tenda, menggelar karpet di lantai, lalu menghabiskan uang demi memperlihatkan kehebatan dan berbangga-bangga, ini semua adalah hal muhdats (baru) dan bid'ah yang munkar, wajib bagi mereka menjauhinya, haram melakukannya, apalagi pada kenyataannya sering terjadi di dalamnya hal-hal yang bertentangan dengan petunjuk Al Quran dan ajaran As Sunnah, sehingga menyerupai adat jahiliyah, seperti menyanyikan Al Quran, tidak memegang adab membaca Al Quran, tidak menyimaknya, tetapi sibuk minum atau menghisap rokok, dan lainnya.
Acara seperti ini tidak hanya terbatas demikian, bahkan kebanyakan ahlul hawa (pengikut hawa nafsu) meneruskannya tidak cukup pada hari pertama; mereka melakukannya pada hari ke empat puluh, saat itu mereka memperbarui kemungkaran dan mengulangi bid'ah tersebut. Mereka juga mengenang seratus hari pertama dari wafatnya si mayit, dan juga seratus hari kedua. Demikianlah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan oleh akal dan naql (dalil) ini." Demikian perkataan Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah. (Fiqhus Sunnah, 1/564. Darul Kitab Al 'Arabi)
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah mengatakan:
وأما صنع الطعام من أهل الميت للناس سواء كان ذلك من مال الورثة أو من ثلث الميت أو من شخص آخر فهذا لا يجوز؛ لأنه خلاف السنة ومن عمل الجاهلية كما تقدم، ولأن في ذلك زيادة تعب لهم على مصيبتهم وشغلا إلى شغلهم. وقد روى أحمد وابن ماجه بإسناد جيد عن جرير بن عبد الله البجلي - رضي الله عنه - أنه قال «كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعة الطعام بعد الدفن من النياحة » . ولم يثبت عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ولا عن أحد من أصحابه - رضي الله عنهم - ولا عن السلف الصالح إقامة حفل للميت مطلقا لا عند وفاته ولا بعد أسبوع ولا بعد أربعين يوما ولا بعد سنة من وفاته، بل ذلك بدعة يجب تركها وإنكارها والتوبة إلى الله منها لما فيها من الابتداع في الدين ومشابهة أهل الجاهلية.
Ada keluarga si mayit yang membuatkan makanan, sama saja apakah itu dari harta warisan, atau sepertiga harta si mayit, atau dari orang lain, maka ini tidak boleh, karena itu menyelisihi sunah dan termasuk perbuatan jahilyah sebagaimana penjelasan yang lalu. Demikian itu dapat menambah rasa lelah dan kesibukan bagi mereka setelah mendapatkan musibah. Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah telah meriwayatkan dengan sanad yang jayyid, dari Jarir bin Abdullah Al Bajalli Radhiallahu 'Anhu bahwa dia berkata: "Kami menganggap berkumpul di keluarga mayit dan membuatkan makanan setelah penguburan termasuk perbuatan meratap." Serta tidak ada satu pun yang shahih dari Rasulullah ﷺ, tidak pula dari satu pun para sahabat Radhiallahu 'Anhum, tidak pula dari salafush shalih tentang diadakannya acara ini secara mutlak, tidak ada ketika wafatnya, tidak pula sepekan setelahnya, empat hari dan setahun setelah kematiannya, justru itu adalah bid'ah yang wajib ditinggalkan dan dingkari, hendaknya taubat kepada Allah ﷻ darinya, karena itu merupakan mengada-ada dalam agama dan menyerupai orang jahiliyah. (Majmu' Fatawa, 2/356- 357)
Tetapi bagi mereka tidak masalah jika makanan justru didatangkan oleh tetangganya atau sanak familinya untuk membantu kesulitan keluarga si mayit, yang seperti ini justru dianjurkan sebagaimana yang dilakukan para sahabat nabi kepada keluarga Ja'far bin Abi Thalib Radhiallahu 'Anhu, ini masyhur dan sunah, serta tidak diperselisihkan hukumnya.
Dari Abdullah bin Ja'far, ketika tersebar berita wafatnya Ja'far bin Thalib Radhiallahu 'Anhu, maka Nabi ﷺ bersabda:
اصْنَعُوا لأَهْلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا، فَإِنَّهُ قَدْ جَاءَهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ
Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far karena telah datang kepada mereka musibah yang menyibukkan mereka. (HR. At Tirmidzi No. 998, katanya: hasan. Ibnu Majah No. 1610. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 1610)
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz mengatakan: "Fahadza huwa sunnah – perbuatan inilah yang sunah." (Majmu' Fatawa, 2/356)
Atau tidak apa-apa jika tuan rumah memberikan minum atau makan untuk tamu atau saudara yang jauh, bukan karena semata-mata dalam rangka takziyahnya, karena memang mereka adalah tamu jauh. Itu tidak mengapa, sebab biasanya, ada atau tidak ada musibah, secara alami kita akan memberikan jamuan kepada tamu jauh.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah berkata:
س: هل يجوز حضور مجلس العزاء والجلوس معهم؟
ج: إذا حضر المسلم وعزى أهل الميت فذلك مستحب؛ لما فيه من الجبر لهم والتعزية، وإذا شرب عندهم فنجان قهوة أو شاي أو تطيب فلا بأس كعادة الناس مع زوارهم.
Pertanyaan: "Bolehkah menghadiri majelis ta'ziyah dan duduk bersama mereka?"
Jawaban: "Jika seorang muslim hadir untuk menghibur keluarga si mayit maka ini mustahab (disukai/sunah), karena hal itu bisa memulihkan keadaan dan menghibur mereka, dan jika minum secangkir kopi, atau teh, diberikan wewangian, maka tidak apa-apa sebagaimana kebiasaan manusia dalam menyembut para peziarahnya. (Majmu' Fatawa, 13/371)
Demikianlah dalil dan perkataan pihak yang melarang berkumpul dan makan-makan di rumah mayit, berserta para ulama yang melarangnya. Bagi mereka hal itu termasuk niyahah (meratap) yang dilarang syariat, dapat memperbarui kesedihan, dan merupakan muhdats (hal baru yang diada-adakan).
▪️Pihak Yang Membolehkan dan Dalilnya
Berikut ini dalil-dalil pihak yang membolehkan berkumpul dan makan-makan di rumah si mayit:
1. Dari 'Aisyah Radhiallahu 'Anha:
أَنَّهَا كَانَتْ إِذَا مَاتَ المَيِّتُ مِنْ أَهْلِهَا، فَاجْتَمَعَ لِذَلِكَ النِّسَاءُ، ثُمَّ تَفَرَّقْنَ إِلَّا أَهْلَهَا وَخَاصَّتَهَا، أَمَرَتْ بِبُرْمَةٍ مِنْ تَلْبِينَةٍ فَطُبِخَتْ، ثُمَّ صُنِعَ ثَرِيدٌ فَصُبَّتِ التَّلْبِينَةُ عَلَيْهَا، ثُمَّ قَالَتْ: كُلْنَ مِنْهَا، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «التَّلْبِينَةُ مُجِمَّةٌ لِفُؤَادِ المَرِيضِ، تَذْهَبُ بِبَعْضِ الحُزْنِ»
Bahwasanya jika ada salah seorang anggota keluarganya ('Aisyah) wafat, maka berkumpullah kaum wanita. Lalu mereka berpisah kecuali keluarga dan orang-orang tertentu, lalu Aisyah pun memerintahkan untuk memasak talbinah (bubur tepung), lalu dibuatkan tsarid, lalu dia menuangkan talbinah itu di atasnya, lalu berkata: "Makanlah bubur ini! Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Talbinah bisa menyegarkan hati orang yang sakit, dan menghilangkan sebagian kesedihan." (HR. Muttafaq 'Alaih)
Jadi, 'Aisyah Radhiallahu 'Anha, sebagai salah satu keluarga si mayit, Beliau membuatkan makanan untuk keluarga dan sebagian tamu khususnya.
2. Seorang laki-laki Anshar berkata:
خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جَنَازَةٍ، فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْقَبْرِ يُوصِي الْحَافِرَ: «أَوْسِعْ مِنْ قِبَلِ رِجْلَيْهِ، أَوْسِعْ مِنْ قِبَلِ رَأْسِهِ»، فَلَمَّا رَجَعَ اسْتَقْبَلَهُ دَاعِي امْرَأَةٍ فَجَاءَ وَجِيءَ بِالطَّعَامِ فَوَضَعَ يَدَهُ، ثُمَّ وَضَعَ الْقَوْمُ، فَأَكَلُوا ...

Kami keluar bersama Nabi ﷺ mengantarkan jenazah, kemudian aku melihat Rasulullah ﷺ di atas kubur berwasiat kepada penggalinya: "Perluaslah di sisi kedua kakinya, perluaslah sisi kepalanya." Kemudian tatkala kembali, Beliau disambut utusan seorang wanita yang mengundang Rasulullah ﷺ untuk makan, kemudian Beliau datang dan makanan pun dihidangkan. Lalu Beliau metelakkan tangannya pada makanan kemudian orang-orang meletakkan tangannya pada makanan, lalu mereka makan. .... (HR. Abu Daud No. 3332, Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 3332)
3.
عن أحنف بن قيس: كنت أسمع عمر يقول لايدخل أحد من قريش في باب إلا دخل معه ناس فلا أدري ما تأويل قوله حتيطعن عمر فأمر صهيبا أن يصلى بالناس ثلاثا وأمر بأن يجعل للناس طعاماً فلما رجعوا من الجنازة جاءوا وقد وضعت الموائد فأمسك الناس عنها للحزن الذي همّ فيه فجاء العباس بن عبد المطلب فقال: ياأيها الناس قد مات رسول الله صلي الله عليه وسلم فأكلنا بعده وشربنا ومات أبوبكر فأكلنا بعده وشربنا أيها الناس كلوا من هذا الطعام فمد يده ومد الناس أيديهم فأكلوا فعرفت تأويل ذلك
Dari Ahnaf Bin Qais: Aku pernah mendengar Umar Radhiallahu 'Anhu berkata,  "Tidak akan masuk seseorang dari Quraisy ke dalam satu pintu kecuali orang-orang akan masuk bersamanya.
Aku  (Ahnaf) tidak mengerti apa maksud ucapan Umar  tersebut, sampai suatu hari Umar ditikam (yang membuatnya wafat). Lalu Umar memerintahkan Shuhaib untuk memimpin orang-orang shalat berjamaah selama tiga hari, dan memerintahkan untuk dihidangkan makanan bagi orang-orang.
Maka ketika orang-orang telah kembali dari (menguburkan) jenazah umar, mereka datang kembali  dan telah dihidangkan makanan (di rumah Umar). Lantas orang-orang menahan diri (dari  hidangan) karena kesedihan yangg sedang menimpa mereka.   Maka Abbas bin Abdul Muthalib datang seraya berkata, "Wahai manusia, telah wafat Rasulullah ﷺ dan kita makan dan minum (di rumah Rasulullah ﷺ)  setelah wafatnya. Dan telah wafat Abu Bakar  dan kita (juga) telah makan dan minum setelah wafatnya (di rumah Abu Bakar). Wahai manusia, makanlah makanan-makanan ini. Lalu Abbas mengulurkan tangannya dan orang2 (dari para sahabat Nabi) juga mengulurkan tangan mereka, lalu mereka makan. Maka, barulah aku (Ahnaf) mengerti apa arti  ucapan Umar itu.
 (Imam Abu Bakar Al Bazzaz, Al Fawaid Asy Syahir No. 305, Imam Alauddin Muttaqi Al Hindi, Kanzul 'Ummal No. 37305, Imam As Suyuthi, Al Jami' Al Ahadits, No. 29163, Imam Muhammad bin Sa'ad, Thabaqat Al Kubra, Juz. 4, Hlm. 21, Imam Ibnu 'Asakir, Tarikh Dimasyqi, Juz. 26, Hlm. 373, Imam Abu Bakar Al Baghdadi, Tarikh Baghdad No. 7641, Imam Al Bushiri, Al Ittihaf Al Khairah No. 2000, katanya: diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dalam sanadnya terdapat Zaid bin Ali bin Jud'an (seorang perawi yang dhaif, pen). Syaikh Muhammad Yusuf Al Kandahlawi,  Hayatush Shahabah,  Juz. 3, Hlm. 386)
4. Berkata Abu Nu'aim:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ مَالِكٍ، ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، ثنا أَبِي، ثنا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ، ثنا الْأَشْجَعِيُّ، عَنْ سُفْيَانَ، قَالَ: قَالَ طَاوُسٌ: «إِنَّ الْمَوْتَى يُفْتَنُونَ فِي قُبُورِهِمْ سَبْعًا، فَكَانُوا يَسْتَحِبُّونَ أَنْ يُطْعَمَ عَنْهُمْ تِلْكَ الْأَيَّامِ»
Berkata kepada kami Abu Bakr bin Malik, berkata kepada kami Abdullah bin Ahmad bin Hambal, berkata ayahku (Ahmad bin Hambal), berkata kepada kami Hasyim bin Al Qasim, berkata kepada kami Al Asyja'i, dari Sufyan, dia berkata: Berkata Thawus: "Sesungguhnya mayit akan mendapat ujian di kuburnya selama tujuh hari, maka mereka (para sahabat) suka memberikan makanan pada hari-hari itu." (Imam Abu Nu'aim, Hilyatul Auliya, 4/11)
Imam As Suyuthi mengatakan: isnadnya SHAHIH, dan hukumnya sebagai riwayat marfu'. (Ad Dibaj 'Alash Shahih Muslim, 2/490)
Beliau juga menjelaskan dalam kitabnya yang lain: "Rijal (perawi) hadits ini shahih, Thawus adalah senior tabi'in. Menurut Abu Nu'aim, Thawus adalah generasi pertama bagi penduduk Yaman. Abu Nu'aim pernah meriwayatkan bahwa Thawus berkata: "Aku pernah berjumpa dengan 500 para sahabat Rasulullah ﷺ. Sementara yang lain meriwayatkan bahwa Thawus mengatakan: "Aku pernah berjumpa dengan 700 syaikh dari generasi sahabat Rasulullah ﷺ ." Ada pun Sufyan adalah Ats Tsauri, pernah berjumpa dengan Thawus. (Al Hawi Lil Fatawi, 2/216)
Bagi kelompok ini, riwayat-riwayat ini menjadi dasar yang jelas, tegas, dan shahih, kebolehan bagi pihak keluarga memberikan makanan buat para tamu yang berta'ziyah. Mereka pun meniatkan itu sebagai sedekah, bukan untuk meratap. Bahkan Nabi ﷺ pernah makan-makan bersama mereka di rumah keluarga mayit setelah mengantarkan jenazah di kubur, sebagaimana riwayat Abu Daud di atas. Juga para sahabat nabi melakukannya sebagaimana atsar dari Imam As Suyuthi dan menurutnya shahih.
Imam As Suyuthi Rahimahullah mengatakan:

أَنَّ سُنَّةَ الْإِطْعَامِ سَبْعَةُ أَيَّامٍ، بَلَغَنِي أَنَّهَا مُسْتَمِرَّةٌ إِلَى الْآنَ بِمَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ، فَالظَّاهِرُ أَنَّهَا لَمْ تُتْرَكْ مِنْ عَهْدِ الصَّحَابَةِ إِلَى الْآنَ، وَأَنَّهُمْ أَخَذُوهَا خَلَفًا عَنْ سَلَفٍ إِلَى الصَّدْرِ الْأَوَّلِ.

Bahwasanya disunahkan memberikan makanan selama tujuh hari (di rumah mayit, pen), telah sampai kepadaku bahwa hal itu terus berlangsung sampai saat ini di Mekkah dan Madinah. Kenyataannya hal itu tidak pernah ditinggalkan sejak masa para sahabat Nabi ﷺ sampai saat ini (zaman Imam As Suyuthi), dan sesungguhnya generasi khalaf telah   mengambil dari generasi salaf sampai generasi awal Islam. (Imam Jalaluddin As Suyuthi, Al Hawi Lil Fatawi, Juz. 2 Hlm. 234)
Apa yang dikatakan oleh Imam As Suyuthi ini berbeda dengan yang dikatakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz yang menurutnya memberikan makanan (dalam artian makan-makan) kepada para pentakziah adalah perkara baru
yang yang tidak pernah dilakukan oleh para salaf.
Namun, pihak yang membolehkan pun melarang jika masalah makanan ini menjadi tradisi yang dipaksakan hanya karena tidak enak dengan pembicaraan masyarakat. Atau untuk bermegah-megah, sehingga nilai takziahnya hilang berubah menjadi pesta. Jika seperti itu maka mereka sepakat kebid'ahannya, bahkan menjadi haram jika untuk meratap dan memuji keluarga secara berlebihan, sebagaimana yang difatwakan Imam Ibnu Hajar Rahimahullah. (Lihat: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,37421-lang,id-c,ubudiyah-t,Hidangan+dan+Makanan+dalam+Upacara+Kematian++Ta%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2ziyah+-.phpx)
So, ini khilaf para ulama, jangan pakai emosi, jangan pula mudah menyerang sesama muslim. Ambil yang kita yakini dan jangan ingkari yang lain.
Wallahu A'lam
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
17/06/19
10.17 - +62 812-9419-3202: 📆 Senin, 13 Syawal 1440H / 17 Juni 2019
📚 Ibadah

📝 Pemateri: Ustadz Farid Nu'man Hasan, S.S.
📋 Iblis Pun Menjebak Orang Yang Membaca Al Quran
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹
Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata:
وقد لبس إبليس على قوم من القراء فهم يقرأون القرآن في منارة المسجد بالليل بالأصوات المجتمعة المرتفعة الجزء والجزأين فيجتمعون بين أذى الناس في منعهم من النوم وبين التعرض للرياء ومنهم من يقرأ في مسجده وقت الأذان لأنه حين اجتماع الناس في المسجد.
قال المصنف ومن أعجب ما رأيت فيهم أن رجلا كان يصلي بالناس صلاة الصبح يوم الجمعة ثم يلتفت فيقرأ المعوذتين ويدعو دعاء الختمة ليعلم الناس أني قد ختمت الختمة وما هذه طريقة السلف فإن السلف كانوا يسترون عبادتهم وكان عمل الربيع بن خثيم كله سرا فربما دخل عليه الداخل وقد نشر المصحف فيغطيه بثوبه وكان أحمد بن حنبل يقرأ القرآن كثيرا ولا يدري متى يختم.
Iblis telah memperdayai segolongan ahli pembaca Al Quran, mereka membaca Al Quran di menara masjid di malam hari, dengan suara yang dikeraskan, juz demi juz, sehingga selain mengganggu manusia yang sedang tidur mereka juga menampakkan riya.
Di antara mereka ada yang membaca Al Quran ketika adzan, karena saat itu orang-orang mendatangi dan berkumpul di masjid. Pernah saya melihat kejadian yang aneh, ada orang yang shalat subuh pada hari Jumat bersama manusia, lalu dia tengok kanan kiri lalu membaca Al Falaq dan An Naas, kemudian membaca doa khataman Al Quran supaya pamer kepada manusia agar mereka tahu bahwa dia telah mengkhatamkannya.
Ini bukanlah perilaku salaf, karena mereka suka menyembunyikan amal ibadahnya. Bahkan Ar Rabi' bin Khutsaim menyembunyikan semua amalnya. Jika ada orang yang masuk ke rumahnya saat dia sedang membaca mushaf, maka dia menutup mushafnya dengan kainnya. Dahulu Imam Ahmad bin Hambal banyak membaca Al Quran tapi tidak diketahui kapan dia mengkhatamkannya.
(Imam Abul Faraj bin Al Jauzi, Talbis Iblis, Hal. 128)
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰=Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa=💰
💳 a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
📲 Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
17/06/19
10.56 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
17/06/19 10.56 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
Riwayat chat terlampir sebagai file "Chat WhatsApp dengan Majelis MANIS 🍯 #I 21" di email ini.























































































































































Minggu, Juni 09, 2019

Setelah ramadhan

*APA SETELAH RAMADHAN?*
Ust. Irsyad Syafar, Lc.Med

Setelah Ramadhan berlalu, apa yang harus kita lakukan? Jawaban sederhananya adalah merealisasikan tujuan-tujuan dari ibadah selama Ramadhan.

Apa saja tujuan dari ibadah kita selama Ramadhan? Kalau kita amati ayat-ayat sekitar ayat puasa di surat Al Baqarah, maka setidaknya ada 3 tujuan yang harus kita realisasikan:

1. لعلكم تتقون (البقرة: ١٨٣)
"Agar kalian bertaqwa"

Ibadah kita selama Ramadhan hendaknya mengantarkan kita menjadi orang bertaqwa. Yaitu orang yang senantiasa mematuhi perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Sangat takut kepada adzab-Nya dan sangat harap akan pahala (redha)-Nya.

2. لعلكم تشكرون (البقرة: ١٨٥).
"Agar kalian bersyukur"

Setelah Ramadhan ini kita semakin mengakui nikmat-nikmat Allah yang kita terima. Baik nikmat Iman maupun nikmat Islam. Baik nikmat jasmani maupun nikmat rohani. Baik nikmat harta maupun nikmat jiwa. Baik nikmat yang nyata ataupun yang terasa. Dan semua nikmat itu kemudian digunakan untuk mengabdi kepada-Nya.

3. لعلهم يرشدون (البقرة: ١٨٦).
"Agar mereka dalam kebenaran"

Setelah Ramadhan ini kita hendaknya semakin sering menyimak petunjuk-petunjuk-Nya melalui kitab suci-Nya dan melalui sunnah Nabi-Nya. Agar kemudian kita senantiasa berada dalam kebenaran.

Wallahu A'lam Bishshawab.

Anggota DPR RI tahun 2019

561 Anggota Legislatif Terpilih 2019
Kemarin malam terakhir pleno se-Indonesia.

1) T Riefky Harsya Aceh 1 Demokrat 65.851 Final

2) Fadlullah Aceh 1 Gerindra 63.872 Final

3) Salim Fakhry Aceh 1 Golkar 63.267 Final

4) Bachtiar Aly Aceh 1 Nasdem 38.820 Final

5) Muslim Ayub Aceh 1 PAN 47.035 Final

6) Irmawan Aceh 1 PKB 40.191 Final

7) Ghufron Zainal Aceh 1 PKS 62.400 Final

8) Muslim Aceh 2 Demokrat 182.537 Final

9) TA Khalid Aceh 2 Gerindra 221.922 Final

10) Ilham Pangestu Aceh 2 Golkar 39.719 Final

11) Anwar Ramli Aceh 2 Nasdem 45.000 Final

12) Nazaruddin Aceh 2 PAN 90.000 Final

13) Ruslan M Daud Aceh 2 PKB 92.080 Final

14) M Nasir Djamil Aceh 2 PKS 106.951 Final

15) Bambang Patijaya Babel Golkar 48.289 Final

16) Zuristyo Firmadata Babel Nasdem 36.889 Final

17) Rudianto Tjen Babel PDIP 90.150 Final

18) Putu Supadma Rudana Bali Demokrat 34.656 Final

19) AA Bagus Adhi M.P. Bali Golkar 66.724 Final

20) Gede S. Linggih Bali Golkar 114.108 Final

21) I Ketut K. Adnyana Bali PDIP 70.107 Final

22) I Made Urip Bali PDIP 241.859 Final

23) I Nyoman Parta Bali PDIP 158.625 Final

24) I Wayan Sudirta Bali PDIP 106.641 Final

25) IGN Alit K Kelakan Bali PDIP 156.385 Final

26) Ray Wirajaya Bali PDIP 83.704 Final

27) Ali Zamroni Banten 1 Gerindra 56.792 Final

28) Ade R Chaerunnisa Banten 1 Golkar 72.461 Final

29) Rizki A Natakusumah Banten 1 Nasdem 56.123 Final

30) Hasbi A Jayabaya Banten 1 PDIP 40.181 Final

31) Dimyati Natakusumah Banten 1 PKS 67.150 Final

32) Iip Miftahul Choiri Banten 1 PPP 49.993 Final

33) NuraeniBanten 2Demokrat52.065Final

34) Desmon J Mahesa Banten 2 Gerindra 103.837 Final

35) T Haerul Jaman Banten 2 Golkar 76.147 Final

36) Yandri Susanto Banten 2 PAN 62.509 Final

37) Ichsan Soelistyo Banten 2 PDIP 25.651 Final

38) Jazuli Juwaeni Banten 2 PKS 68.538 Final

39) Zulfikar Banten 3 Demokrat 60.064 Final

40) Sufmi Dasco Ahmad Banten 3 Gerindra 99.002 Final

41) Martina Banten 3 Gerindra 28.539 Final

42) Andi Achmad Dara Banten 3 Golkar 84.111 Final

43) Ali Taher Parasong Banten 3 PAN 71.945 Final

44) Rano Karno Banten 3 PDIP 274.294 Final

45) Marinus Gea Banten 3 PDIP 41.471 Final

46) Ananta Wahana Banten 3 PDIP 26.662 Final

47) Rano Al Fath Banten 3 PKB 83.416 Final

48) Mulyanto Banten 3 PKS 74.772 Final

49) Susi Marleny Bachsin Bengkulu Gerindra 129.909 Final

50) M Saleh Bengkulu Golkar 136.439 Final

51) Dewi Coryati Bengkulu PAN 120.690 Final

52) Eva Hartati Bengkulu PDIP 136.269 Final

53) Andika Pandu Puragabaya DI Yogya Gerindra 69.925 Final

54) Gandung Pardiman DI Yogya Golkar 65.535 Final

55) Subardi DI Yogya Nasdem 67.920 Final

56) Hanafi Rais DI Yogya PAN 171.316 Final

57) Idham Samawi DI Yogya PDIP 158.425 Final

58) My Esti Wijayati DI Yogya PDIP1 76.306 Final

59) Sukamto DI Yogya PKB 85.941 Final

60) Sukamta DI Yogya PKS 73.425 Final

61) Elnino M Husain Gorontalo Gerindra 67.515 Final

62) Idah Syaidah Rusli Habibie Gorontalo Golkar 98.759 Final

63) Rachmad Gobel Gorontalo Nasdem 146.067 Final

64) Agung Budi Santoso Jabar 1 Demokrat Final

65) Sodik Mudjahid Jabar 1 Gerindra Final

66) Nurul Arifin Jabar 1 Golkar 35.713 Final

67) Muhamad Farhan Jabar 1 Nasdem Final

68) Junico Siahaan Jabar 1 PDIP Final

69) Ledya Hanifa Jabar 1 PKS Final

70) Teddy Setiadi Jabar 1 PKS Final

71) Didi Irawadi Jabar 10 Demokrat Final

72) Ardhya Pratiwi Jabar 10 Gerindra Final

73) Agun Gunandjar S Jabar 10 Golkar 59.045 Final

74) Muhammad Nurdin Jabar 10 PDIP Final

75) Yanuar Prihatin Jabar 10 PKB Final

76) Surahman Hidayat Jabar 10 PKS Final

77) Asep A Maqshul Jabar 10 PPP Final

78) Siti Fatahah Jabar 11 Demokrat Final

79) Muh. Husein Fadlulloh Jabar 11 Gerindra Final

80) Subarna Jabar 11 Gerindra Final

81) Ervin Luthfi Jabar 11 Gerindra Final

82) Ferdiansyah Jabar 11 Golkar 59.400 Final

83) Haerudin Jabar 11 PAN Final

84) Dony Maryadi Oekon Jabar 11 PDIP 55.178 Final

85) Acep Adang Ruhyat Jabar 11 PKB Final

86) Toriq Hidayat Jabar 11 PKS Final

87) Nurhayati Jabar 11 PPP Final

88) Dede Yusuf Jabar 2 Demokrat 165.182 Final

89) Rachel Maryam Jabar 2 Geri

Juni Putra, [01.06.19 14:50]
ndra 145.636 Final

90) Iis Edhy Prabowo Jabar 2 Gerindra 72.125 Final

91) Ace Hasan Syadzily Jabar 2 Golkar 77.334 Final

92) Anang Susanto Jabar 2 Golkar 122.664 Final

93) Rian Firmansyah Jabar 2 Nasdem 35.260 Final

94) Ahmad Najib Qudratullah Jabar 2 PAN 38.570 Final

95) Yadi Sri Mulyadi Jabar 2 PDIP 74.922 Final

96) Cucun Ahmad Syamsurijal Jabar 2 PKB 108.452 Final

97) Adang Sudrajat Jabar 2 PKS 93.014 Final

98) Sjarifuddin Hasan Jabar 3 Demokrat Final

99) Ahmad Riza Patria Jabar 3 Gerindra 25.479 Final

100) Endang Setyawati T Jabar 3l Gerindra 13.199 Final

101) Budhy Setiawan Jabar 3 Golkar 47.794 Final

102) Tjejep Muchtar Soleh Jabar 3 Nasdem Final

103) Eddy Soeparno Jabar 3 PAN Final

104) Diah Pitaloka Jabar 3 PDIP 24.239 Final

105) Neng E M Zulfa Hiz Jabar 3 PKB Final

106) Ecky Awal Mucharam Jabar 3 PKS 49.110 Final

107) Mohammad Muraz Jabar 4 Demokrat 42.125 Final

108) Heri Gunawan Jabar 4 Gerindra 113.464 Final

109) Dewi Asmara Jabar 4 Golkar 77.246 Final

110) Dessy Ratnasari Jabar 4 PAN 86.440 Final

111) Ribka Tjiptaning P Jabar 4 PDIP 42.125 Final

112) Slamet Jabar 4 PKS 50.488 Final

113) Anton Sukartono Suratto Jabar 5 Demokrat 55.634 Final

114) Fadli Zon Jabar 5 Gerindra 230.524 Final

115) Mulyadi Jabar 5 Gerindra 70.569 Final

116) Ichsan Firdaus Jabar 5 Golkar 64.240 Final

117) Primus Yustisio Jabar 5 PAN 86.983 Final

118) Adian Napitupulu Jabar 5 PDIP 80.228 Final

119) Tommy Kurniawan Jabar 5 PKB 33.988 Final

120) Fahmi Alaydroes Jabar 5 PKS 67.677 Final

121) Elly Rahmat Yasin Jabar 5 PPP 71.884 Final

122) Nuroji Jabar 6 Gerindra Final

123) Wenny Haryanto Jabar 6 Golkar 60.783 Final

124) Intan Fauzi Jabar 6 PAN Final

125) Sukur Nababan Jabar 6 PDIP Final

126) Mahfudz Abdurrahman Jabar 6 PKS Final

127) Nur Azizah Tamhid Jabar 6 PKS Final

128) Vera Febriyanti Jabar 7 Demokrat Final

129) Obon Tabroni Jabar 7 Gerindra Final

130) Putih Sari Jabar 7 Gerindra Final

131) Dedi Mulyadi Jabar 7 Golkar 205.260 Final

132) Putri Komaruddin Jabar 7 Golkar 69.332 Final

133) Saan Mustofa Jabar 7 Nasdem Final

134) Daeng Muhammad Jabar 7 PAN Final

135) Rieke Diah Pitaloka Jabar 7 PDIP 169.729 Final

136) Syaiful Huda Jabar 7 PKB Final

137) Ahmad Syaikhu Jabar 7 PKS Final

138) Herman Khaeron Jabar 8 Demokrat 43.000 Final

139) Kardaya Warnika Jabar 8 Gerindra 37.000 Final

140) Dave A. Fikarno Jabar 8 Golkar 61.431 Final

141) Daniel Muttaqien Jabar 8 Golkar 133.282 Final

142) Satori Jabar 8 Nasdem 28.000 Final

143) Ono Surono Jabar 8 PDIP 102.000 Final

144) Selly Andriany Gantina Jabar 8 PDIP 40.000 Final

145) Dedi Wahidi Jabar 8 PKB 113.000 Final

146) Netty Prasetiyani Jabar 8 PKS 55.000 Final

147) Linda Megawati Jabar 9 Demokrat Final

148) Jeffry Romdonni Jabar 9 Gerindra Final

149) Itje Siti Dewi Kuraesin Jabar 9 Golkar 59.577 Final

150) Farah Putri Nahlia Jabar 9 PAN Final

151) Sutrisno Jabar 9 PDIP Final

152) TB Hasanuddin Jabar 9 PDIP Final

153) Maman Imanul Haq Jabar 9 PKB Final

154) Nurhasan Zaidi Jabar 9 PKS Final

155) Habiburokhman Jakarta 1 Gerindra 76.028 Final

156) Eko Hendro Purnomo Jakarta 1 PAN 104.564 Final

157) Putra Nababan Jakarta 1 PDIP 101.769 Final

158) Sondang Tiar Debora Tampubolon Jakarta 1 PDIP 36.172 Final

159) Mardani Ali Sera Jakarta 1 PKS 155.285 Final

160) Anis Jakarta 1 PKS 39.935 Final

161) Melani Jakarta 2 Demokrat

162) Himatul Aliyah Jakarta 2 Gerindra 76.155

163) Biem Triani Benjamin Jakarta 2 Gerindra 52.108

164) Elvin Jakarta 2 Gerindra 26.429

165) Eriko Sotarduga Jakarta 2 PDIP 78.822

166) Masinton Pasaribu Jakarta 2 PDIP 69.315

167) Hidayat Nur Wahid Jakarta 2 PKS 248.205

168) Santoso Jakarta 3 Demokrat 34.449 Final

169) Kamrussamad Jakarta 3 Gerindra 83.562 Final

170) Ahmad Sahroni Jakarta 3 Nasdem 73.938 Final

171) Haji Lulung Abraham Jakarta 3 PAN 93.560 Final

172) Charles Honoris Jakarta 3 PDIP 102.408 Final

173) Effendi Simbolon Jakarta 3 PDIP 60.204 Final

174) Darmadi Durianto Jakarta 3 PDIP 105.238 Final

175) Adang Doradjatun Jakarta 3 PKS 115.049 Final

176) Zulfikar Ahmad Jambi Demokrat 72.333 Fi

Juni Putra, [01.06.19 14:50]
nal

177) Sutan Adil Hendra Jambi Gerindra 83.325 Final

178) Hasan Basri Agus Jambi Golkar 200.291 Final

179) Saniatul Latifa Jambi Golkar 85.969 Final

180) Agus S Roni Jambi Nasdem 30.809 Final

181) H. Bakri HM Jambi PAN 82.447 Final

182) Ihsan Yunus Jambi PDIP 76.303 Final

183) Sofyan Ali Jambi PKB 40.470 Final

184) A.S. Sukawijaya Jateng 1 Demolkrat 68.366 Final

185) Sigit Ibnugroho Jateng 1 Gerindra 38.869 Final

186) Mujib Rohmat Jateng 1 Golkar 41.821 Final

187) Fadholi Jateng 1 Nasdem 76.109 Final

188) Juliari P Batubara Jateng 1 PDIP 171.269 Final

189) M Hervino Jateng 1 PDIP 113.009 Final

190) Alamudin Dimyati Rois Jateng 1 PKB 105.708 Final

191) Bukhori Jateng 1 PKS 52.790 Final

192) Ramson Siagian Jateng 10 Gerindra 46.032 Final

193) Doni Akbar Jateng 10 Golkar 111.725 Final

194) Dede Indra Permana Jateng 10 PDIP 63.003 Final

195) Hendrawan Supratikno Jateng 10 PDIP 80.749 Final

196) Yaqut Cholil Qoumas Jateng 10 PKB 177.408 Final

197) Bisri Romly Jateng 10 PKB 87.348 Final

198) Arsul Sani Jateng 10 PPP 49.250 Final

199) Abdul Wachid Jateng 2 Gerindra 63.777 Final

200) Nusron Wahid Jateng 2 Golkar 122.571 Final

201) Lestari Moerdijat Jateng 2 Nasdem 165.009 Final

202) Gilang Dhielafararez Jateng 2 PDIP 140.294 Final

203) Musthofa Jateng 2 PDIP 102.450 Final

204) Fathan Subchi Jateng 2 PKB 105.817 Final

205) Rojih Jateng 2 PPP 59.448 Final

206) Harmusa Oktaviani Jateng 3 Demokrat 75.995 Final

207) Sudewo Jateng 3 Gerindra 52.095 Final

208) Firman Subagyo Jateng 3 Golkar 110.097 Final

209) Sri Wulan Jateng 3 Nasdem 88.023 Final

210) Edy Wuryanto Jateng 3 PDIP 101.001 Final

211) Evita Nur Santy Jateng 3 PDIP 130.983 Final

212) Imam Suroso Jateng 3 PDIP 100.049 Final

213) Marwan Ja'far Jateng 3 PKB 119.416 Final

214) Arwani Thomafi Jateng 3 PPP 77.724 Final

215) Endang Maria Astuti Jateng 4 Golkar 76.723 Final

216) Agustina W Pramestuti Jateng 4 PDIP 115.697 Final

217) Doflie OFP Jateng 4 PDIP 63.441 Final

218) Bambang Wuryanto Jateng 4 PDIP 188.619 Final

219) Paryono Jateng 4 PDIP 109.340 Final

220) Luluk Nurhamidah Jateng 4 PKB 42.303 Final

221) Hamid Noor Yasin Jateng 4 PKS 55.704 Final

222) Singgih Januratmoko Jateng 5 Golkar 96.088 Final

223) Eva Yuliana Jateng 5 Nasdem 189.376 Final

224) Alfia Reizani Jateng 5 PDIP 34.518 Final

225) Aria Bima Jateng 5 PDIP 123.529 Final

226) Puan Maharani Jateng 5 PDIP 404.304 Final

227) Rahmad Handoyo Jateng 5 PDIP 47.467 Final

228) M Thoha Jateng 5 PKB 75.306 Final

229) Abdul K. Al Masyhari Jateng 5 PKS 61.327 Final

230) Bramantyo Suwondo Jateng 6 Demokrat 27.934 Final

231) Harry Poernomo Jateng 6 Gerindra 36.433 Final

232) Panggah Susanto Jateng 6 Golkar 69.673 Final

233) Sudjadi Jateng 6 PDIP 165.850 Final

234) Vita Ervina Jateng 6 PDIP 89.314 Final

235) Abdul Kadir Karding Jateng 6 PKB 133.692 Final

236) Luqman Hakim Jateng 6 PKB 160.321 Final

237) Muslich Zainal Abidin Jateng 6 PPP 56.863 Final

238) Lasmi Indrayani Jateng 7 Demokrat 113.365 Final

239) Darori Wonodipuro Jateng 7 Gerindra 52.084 Final

240) Bambang Soesatyo Jateng 7 Golkar 90.321 Final

241) Utut Adianto Jateng 7 PDIP 89.902 Final

242) Heru Sudjatmoko Jateng 7 PDIP 62.459 Final

243) Taufiq R Abdullah Jateng 7 PKB 113.520 Final

244) Rofiq Ananto Jateng 7 PKS 108.339 Final

245) Wastam Jateng 8 Demokrat 52.957 Final

246) Novita Wijayanti Jateng 8 Gerindra 89.074 Final

247) Wirendra Tjakrawerdaja Jateng 8 Golkar 103.936 Final

248) Teti Rohatiningsih Jateng 8 Golkar 147.905 Final

249) Sugeng Suparwoto Jateng 8 Nasdem 55.578 Final

250) Adisatria Suryo Sulistio Jateng 8 PDIP 108.428 Final

251) Sunarna Jateng 8 PDIP 71.381 Final

252) Siti Mukarromah Jateng 8 PKB 87.613 Final

253) Muhammad Haekal Jateng 9 Gerindra 86.337 Final

254) Agung Widyantoro Jateng 9 Golkar 98.654 Final

255) Dewi Aryani Jateng 9 PDIP 104.882 Final

256) Muhammad Prakosa Jateng 9 PDIP 106.480 Final

257) Paramita Indra Kusuma Jateng 9 PDIP 129.947 Final

258) Bachrudin Nasori Jateng 9 PKB 89.442 Final

259) Nur Nadlifah Jateng 9 PKB 52.587 Final

260) Abdul Fikri Faq

Juni Putra, [01.06.19 14:50]
ih Jateng 9 PKS 48.216 Final

261) Lucy Kurniasari Jatim 1 Demokrat 28.378 Final

262) Rahmat Muhajirin Jatim 1 Gerindra 86.274 Final

263) Adies Kadir Jatim 1 Golkar 106.106 Final

264) Sungkono Jatim 1 PAN 50.606 Final

265) Bambang DH Jatim 1 PDIP 123.906 Final

266) Indah Kurniawati Jatim 1 PDIP 56.137 Final

267) Puti Guntur Sukarno Jatim 1 PDIP 139.794 Final

268) Arzeti Bilbina Jatim 1 PKB 53.184 Final

269) Syaikhul Islam Jatim 1 PKB 140.631 Final

270) Sigit Sosiantomo Jatim 1 PKS 45.775 Final

271) Debby Kurniawan Jatim 10 Demokrat 117.523 Final

272) Khilmi Jatim 10 Gerindra 85.620 Final

273) Diah Roro Esti Jatim 10 Golkar 48.377 Final

274) Zainuddin Maliki Jatim 10 PAN 51.125 Final

275) Nasyirul Falah Amru Jatim 10 PDIP 104.208 Final

276) Jazilul Fawaid Jatim 10 PKB 186.838 Final

277) Hasan Bin Zuber Jatim 11 Demokrat 170.859 Final

278) Imron Amin Jatim 11 Gerindra 242.437 Final

279) Zainuddin Amali Jatim 11 Golkar 121.351 Final

280) Willy Aditya Jatim 11 Nasdem 190.814 Final

281) Slamet Ariyadi Jatim 11 PAN 133.495 Final

282) MH Said Abdullah Jatim 11 PDIP 176.981 Final

283) Syaifuddin Asmoro Jatim 11 PKB 142.303 Final

284) Achmad Baidowi Jatim 11 PPP 227.170 Final

285) Moekhlas Sidik Jatim 2 Gerindra 41.695 Final

286) Muhammad Misbakhun Jatim 2 Golkar 113.739 Final

287) Aminurokhman Jatim 2 Nasdem 27.102 Final

288) Hasan Aminudin Jatim 2 Nasdem 198.323 Final

289) Mufti Aimah N.Anam Jatim 2 PDIP 97.230 Final

290) Faisol Reza Jatim 2 PKB 82.777 Final

291) Anisa Syakur Jatim 2 PKB 62.246 Final

292) Sumail Abdullah Jatim 3 Gerindra 58.350 Final

293) Zulfikar Arse Arifin Jatim 3 Golkar 44.532 Final

294) Ach Fadil Muzakki Syah Jatim 3 Nasdem 40.713 Final

295) Sony D Paramitha Jatim 3 PDIP 65.324 Final

296) M. Nasim Khan Jatim 3 PKB 80.949 Final

297) Nihayatul Wafiroh Jatim 3 PKB 112.023 Final

298) Sy Anas Thahir Jatim 3 PPP 32.166 Final

299) Bambang Haryadi Jatim 4 Gerindra 114.751 Final

300) M. Nur Purnamasidi Jatim 4 Golkar 43.480 Final

301) Charles Meikyansyah Jatim 4 Nasdem 99.917 Final

302) Arif Wibowo Jatim 4 PDIP 69.140 Final

303) Umar Bashor Jatim 4 PDIP 59.474 Final

304) Syaiful Bahri Ansyori Jatim 4 PKB 80.755 Final

305) Nur Yasin Jatim 4 PKB 51.064 Final

306) Amin Aka Jatim 4 PKS 36.349 Final

307) Moreno Soeprapto Jatim 5 Gerindra 59.296 Final

308) Ridwan Hisjam Jatim 5 Golkar 35.529 Final

309) Kresna D. Phrosakh Jatim 5 Nasdem 58.197 Final

310) Andreas Eddy Susetyo Jatim 5 PDIP 52.641 Final

311) Ahmad Basarah Jatim 5 PDIP 104.914 Final

312) Krisdayanti Jatim 5 PDIP 132.131 Final

313) Lathifah Shohib Jatim 5 PKB 109.992 Final

314) Ali Ahmad Jatim 5 PKB 47.507 Final

315) Endro Hermono Jatim 6 Gerindra 38.969 Final

316) M Sarmudji Jatim 6 Golkar 137.110 Final

317) Nurhadi Jatim 6 Nasdem 57.143 Final

318) Ahmad Rizki Sadiq Jatim 6 PAN 103.665 Final

319) Arteria Dahlan Jatim 6 PDIP 108.259 Final

320) Guruh Sukarno Putra Jatim 6 PDIP 131.986 Final

321) Sri Rahayu Jatim 6 PDIP 88.964 Final

322) Anggia Ermarini Jatim 6 PKB 113.957 Final

323) An'im Falachuddin Jatim 6 PKB 65.780 Final

324) Edhie Baskoro Yudhoyono Jatim 7 Demokrat 263.510 Final

325) SartonoJatim 7 Demokrat 62.757 Final

326) Supriyanto Jatim 7 Gerindra 55.015 Final

327) Gatot Sudjito Jatim 7 Golkar 100.254 Final

328) Sri Wahyuni Jatim 7 Nasdem 161.102 Final

329) Inna Ammania Jatim 7 PDIP 76.792 Final

330) Johan Budi S. Prabowo Jatim 7 PDIP 76.395 Final

331) Ibnu Multazam Jatim 7 PKB 88.426 Final

332) Guntur Sasono Jatim 8 Demokrat 56.848 Final

333) Soepriyatno Jatim 8 Gerindra 54.335 Final

334) Yahya Zaini Jatim 8 Golkar 73.600 Final

335) Soehartono Jatim 8 Nasdem 33.373 Final

336) Abdul Hakim Bafaqih Jatim 8 PAN 48.472 Final

337) Sudarestu Wati Jatim 8 PDIP 76.244 Final

338) Mindo Sianipar Jatim 8 PDIP 94.174 Final

339) Abd. Muhaimin Iskandar Jatim 8 PKB 149.916 Final

340) Muhtarom Jatim 8 PKB 80.372 Final

341) Ema Umiyati Chusna Jatim 8 PPP 56.267 Final

342) Didik Mukriyanto Jatim 9 Demokrat 114.532 Final

343) Wihadi Wiyanto Jatim 9 Gerindra 32.535 Final

344) Haeny Relawat

Juni Putra, [01.06.19 14:50]
i Jatim 9 Golkar 87.048 Final

345) Abidin Fikri Jatim 9 PDIP 53.722 Final

346) Ratna Juwita Sari Jatim 9 PKB 106.083 Final

347) Faridah Hidayati Jatim 9 PKB 87.931 Final

348) Yusid Toyib Kalbar 1 Gerindra 36.030 Final

349) Maman Abdurrahman Kalbar 1 Golkar 108.520 Final

350) Syarif A. Alkadrie Kalbar 1 Nasdem 75.188 Final

351) Boyman Harun Kalbar 1 PAN 35.910 Final

352) Cornelis Kalbar 1 PDIP 285.797 Final

353) Alexius Akim Kalbar 1 PDIP 38.750 Final

354) Daniel Johan Kalbar 1 PKB 56.335 Final

355) Alifuddin Kalbar 1 PKS 45.516 Final

356) Adrianus Asia  Kalbar 2 Golkar 48.453 Final

357) Yessy Melania Kalbar 2 Nasdem 63.817 Final

358) Lasarus Kalbar 2 PDIP 203.576 Final

359) Krisantus Kurniawan Kalbar 2 PDIP 27.091 Final

360) Syaiful Rasyid Kalsel 1 Gerindra 161.566 Final

361) Bambang Heri Purnama Kalsel 1 Golkar 215.017 Final

362) Pangeran Khaerul Saleh Kalsel 1 PAN 50.177 Final

363) Rifkynizami Karsayuda Kalsel 1 PDIP 30.465 Final

364) Aboebakar Al-Habsyi Kalsel 1 PKS 142.414 Final

365) Syaifullah Tamliha Kalsel 1 PPP 100.413 Final

366) Muhammad Nur Kalsel 2 Gerindra 127.333 Final

367) Hasnuryadi Sulaiman HB Kalsel 2 Golkar 128.127 Final

368) Sulaiman Umar Siddiq Kalsel 2 PDIP 109.208 Final

369) Syafruddin H Maming Kalsel 2 PDIP 57.706 Final

370) Zairullah Azhar Kalsel 2 PKB 106.048 Final

371) Hasan Saleh Kaltara Demokrat 18.904 Final

372) Arkanatana Akram Kaltara Nasdem 30.315 Final

373) Deddy Yevri Sitorus Kaltara PDIP 34.709 Final

374) Bambang Purwanto Kalteng Demokrat 24.154 Final

375) Iwan Kurniawan Kalteng Gerindra 29.327 Final

376) Mukhtarudin Kalteng Golkar 48.098 Final

377) Ary Egahni Kalteng Nasdem 77.402 Final

378) Willy MY Kalteng PDIP 147.707 Final

379) Agustiar Sabran Kalteng PDIP 70.625 Final

380) Irwan Datu Adam Kaltim Demokrat 40.329 Final

381) Budi Satrio Djiwandono Kaltim Gerindra 71.207 Final

382) Rudy Mas'ud KaltimGolkar128.909 Final

383) Hetifah Sjaifudian Kaltim Golkar 66.487 Final

384) Awang Faroek Ishak Kaltim Nasdem 34.054 Final

385) Ismael Thomas Kaltim PDIP 49.174 Final

386) SafaruddinKaltim PDIP 86.528 Final

387) Aus Hidayat Nur Kaltim PKS 51.409 Final

388) Anshar Ahmad Kepri Golkar 135.022 Final

389) Nyat Kadir Kepri Nasdem 56.292 Final

390) Asman Abnur Kepri PAN 76.021 Final

391) Sturman Panjaitan Kepri PDIP 54.917 Final

392) Zulkifli Anwar Lampung 1 Demokrat Final

393) Ahmad Muzani Lampung 1 Gerindra Final

394) Lodewijk F Paulus Lampung 1 Golkar 35.199 Final

395) Taufik Basari Lampung 1 Nasdem Final

396) Zulkifli Hasan Lampung 1 PAN Final

397) Mukhlis Basri Lampung 1 PDIP Final

398) Sudin Lampung 1 PDIP Final

399) Endro S Yahman Lampung 1 PDIP Final

400) Muhammad Khadafi Lampung 1 PKB 44.850 Final

401) Al Muzzamil Yusuf Lampung 1 PKS Final

402) Marwan Cik Hasan Lampung 2 Demokrat Final

403) Dwita Ria Gunadi Lampung 2 Gerindra Final

404) Azis Syamsuddin Lampung 2 Golkar 104.042 Final

405) Hanan A Rozak Lampung 2 Golkar 31.016 Final

406) Tamanuri Lampung 2 Nasdem Final

407) Alimin Abdullah Lampung 2 PAN Final

408) Bambang Suryadi Lampung 2 PDIP Final

409) I Komang Koheri Lampung 2 PDIP Final

410) Ela Siti Nuryamah Lampung 2 PKB Final

411) A Junaidi Auly Lampung 2 PKS Final

412) Alien Mus Malut Golkar 45.036 Final

413) Achmad Hattari Malut Nasdem 40.680 Final

414) Irine Yusiana Roba Putri Malut PDIP 64.199 Final

415) Zainul Arifin NTB 1 Gerindra 41.334 Final

416) M. Syafruddin NTB 1 PAN 66.902 Final

417) Johan Rosihan NTB 1 PKS 46.293 Final

418) Nanang Samodra NTB 2 Demokrat 46.384 Final

419) Bambang Kristiono NTB 2 Gerindra 97.110 Final

420) Sari Yuliati NTB 2 Golkar 82.803 Final

421) Syamsul Luthfi NTB 2 Nasdem 44.467 Final

422) Rachmat Hidayat NTB 2 PDIP 54.152 Final

423) Helmy Faisal Zaini NTB 2 PKB 44.210 Final

424) Suryadi Jaya Purnama NTB 2 PKS 61.979 Final

425) Wartiah NTB 2 PPP 56.710 Final

426) Benny K Harman NTT 1 Demokrat Final

427) Melchias Markus Mekeng NTT 1 Golkar 77.546 Final

428) Johny G Plate NTT 1 Nasdem 122.290 Final

429) Ahmad Yohan NTT 1 PAN Final

430) Andreas Hugo Parera NTT 1 PDIP 9

Juni Putra, [01.06.19 14:50]
1.610 Final

431) Dipo Nusantara Pua Uba NTT 1 PKB Final

432) Anita Jacoba Gah NTT 2 Demokrat Final

433) Emanuel Melkiades Laka Lena NTT 2 Golkar 56.942 Final

434) Ratu Nggadu Wulla NTT 2 Nasdem Final

435) Kristiana Muki NTT 2 Nasdem 66.173 Final

436) Herman Herry NTT 2 PDIP 98.987 Final

437) Yohanis Franciskus Lema NTT 2 PDIP Final

438) Edwar Tanur NTT 2 PKB Final

439) Robert Kardinal Papua Barat Golkar 62.303 Final

440) Rico Sia Papua Barat Nasdem 

441) Jimmie Demianus Ijie Papua Barat PDIP 66.555

442) Achmad Riau 1 Demokrat

443) Muhammad Rahul Riau 1 Gerindra

444) Arsyad J Rachman Riau 1 Golkar

445) Jon Erizal Riau 1 PAN

446) Effendi Sianipar Riau 1 PDIP

447) Chaerul Anwar Riau 1 PKS

448) Syamsurizal Riau 1 PPP

449) M Nasir Riau 2 Demokrat 42.334 Final

450) Nurzahedi Riau 2 Gerindra 57.338 Final

451) M Idris Laena Riau 2 Golkar 56.730 Final

452) Marsiaman Saragih Riau 2 PDIP 39.260 Final

453) Abdul Wahid Riau 2 PKB 55.000 Final

454) Syahrul Aidi Maazat Riau 2 PKS 68.920 Final

455) Suhardi Duka Sulbar Demokrat 64.817 Final

456) Andi Ruskati Ali Baal Sulbar Gerindra 80.000 Final

457) Ratih Megasari Singkarru Sulbar Nasdem 30.946Final

458) Arwan Aras Sulbar PDIP 86.910 Final

459) Aliyah Mustika Ilham Sulsel 1 Demokrat 61.800 Final

460) Azikin Solthan Sulsel 1 Gerindra 74.997 Final

461) Hamka B Kady Sulsel 1 Golkar 86.736 Final

462) Rapsel Ali Sulsel 1 Nasdem 43.360 Final

463) Ashabul Kahfi Sulsel 1 PAN 57.221 Final

464) Andi Ridwan Wittiri Sulsel 1 PDIP 48.724 Final

465) Haruna Sulsel 1PKB46.692Final

466) Amir UskaraSulsel 1 PPP 91.970 Final

467) Andi Iwan Darmawan Aras Sulsel 2 Gerindra 84.702 Final

468) Andi Rio Pandjalangi Sulsel 2Golkar71.420Final

469) Supriansa Mannahawu Sulsel 2 Golkar 54.659 Final

470) Drg Hasnah Syam Sulsel 2 Nasdem 51.871 Final

471) Andi Yuliani Paris Sulsel 2 PAN 56.723 Final

472) Syamsu Niang Sulsel 2 PDIP 48.376 Final

473) Andi Muawiyah Ramli Sulsel 2 PKB 102.505 Final

474) Andi Akmal Pasluddin Sulsel 2 PKS 66.340 Final

475) Muhammad Aras Sulsel 2 PPP 39.853 Final

476) Muhammad Dhevy Bijak Pawindu Sulsel 3 Demokrat 45.790 Final

477) La Tinro La Tunrung Sulsel 3 Gerindra 51.149 Final

478) Muhammad Fauzi Sulsel 3 Golkar 63.075 Final

479) Rusdi MasseSulsel 3 Nasdem 119.003 Final

480) Eva Stevany Rataba Sulsel 3 Nasdem 44.240 Final

481) Mitra Fakhruddin MB Sulsel 3 PAN 44.463 Final

482) Sarce Bandaso T Sulsel 3 PDIP 46.321 Final

483) Anwar Hafid Sulteng Demokrat 124.096 Final

484) Supratman Andi Agtas Sulteng Gerindra 196.646 Final

485) Muhidin M Said Sulteng Golkar 187.168 Final

486) Ahmad M Ali Sulteng Nasdem 254.901 Final

487) Sarifuding Suding Sulteng PAN 92.992 Final

488) Matindas J Rumambi Sulteng PDIP 155.429 Final

489) Risharyudi Triwibowo Sulteng PKB 93.295 Final

490) Rusda Mahmud Sultra Demokrat 97.806 Final

491) ImranSultra Gerindra 61.087 Final

492) Ridwan Bae Sultra Golkar 97.602 Final

493) Tina Nur Alam Sultra Nasdem 39.076 Final

494) Fachry Pahlevi Konggoasa Sultra PAN 101.727 Final

495) HuguaSultra PDIP 70.741 Final

496) Adrian Jopie Paruntu Sulut Golkar 70.621 Final

497) Felly Estelita Runtuwene Sulut Nasdem 76.577 Final

498) Hillary Brigitta LasutSulut Nasdem 70.345 Final

499) Adriana Charlotte Dondokambey Sulut PDIP 213.224 Final

500) Herson Mayulu Sulut PDIP 105.533 Final

501) Vanda Sarundajang Sulut PDIP 81.659 Final

502) Darizal Basir Sumbar 1 Demokrat 65.877 Final

503) Andre Rosiade Sumbar 1 Gerindra 133.994 Final

504) Suir SyamSumbar 1 Gerindra 51.556 Final

505) Darul SiskaSumbar 1 Golkar 26.920 Final

506) Lisda Hendrajoni Sumbar 1 Nasdem 37.326 Final

507) Athari Gauti Ardi Sumbar 1 PAN 82.982 Final

508) Asli Chaidir Sumbar 1 PAN 70.057 Final

509) Hermanto Sumbar 1 PKS 50.146 Final

510) Mulyadi Sumbar 2 Demokrat 144.954 Final

511) Ade Riski Pratama Sumbar 2 Gerindra 104.740 Final

512) John Kennedy Azis Sumbar 2 Golkar 43.540 Final

513) Guspardi Gaus Sumbar 2 PAN 56.365 Final

514) Nelvi Zuariana Sumbar 2 PKS 52.141 Final

515) Muhammad IqbalSumbar 2 PPP 28.949 Final

516) Ishak Mekki Sumsel 1

Juni Putra, [01.06.19 14:50]
Demokrat 100.306 Final

517) Edhy Prabowo Sumsel 1 Gerindra 121.108 Final

518) Eddy Santana Putra Sumsel 1 Gerindra 85.238 Final

519) Kahar Muzakkir Sumsel 1 Golkar 113.014 Final

520) Fauzi H Amro Sumsel 1 Nasdem 84.956 Final

521) Hafidz Tohir Sumsel 1 PAN 41.880 Final

522) Riezky Aprilia Sumsel 1 PDIP 44.420 Final

523) Mustafa Kamal Sumsel 1PKS 59.652 Final

524) Wahyu Sanjaya Sumsel 2 Demokrat 92.665 Final

525) Sri Meliana Sumsel 2 Gerindra 97.419 Final

526) Alex Noerdin Sumsel 2 Golkar 145.622 Final

527) Bobby A Rizaldi Sumsel 2 Golkar 46.963 Final

528) Perca Leanpuri Sumsel 2 Nasdem 124.047 Final

529) Sri Kustiana Sumsel 2 Nasdem 93.389 Final

530) Hanna Gayatri Sumsel 2 PAN 67.119 Final

531) Yulian Gunhar Sumsel 2 PDIP 81.467 Final

532) Bertu Merlas Sumsel 2 PKB 122.520 Final

533) Abdul Wahab D Sumut 1 Demokrat

534) Muhammad  Romo Safi'i Sumut 1 Gerindra

535) Meutya Hafid Sumut 1 Golkar

536) Prananda Surya Paloh Sumut 1Nasdem 46.233

537) Tengku Erry Nuradi Sumut 1 Nasdem

538) Mulfachri Harahap Sumut 1 PAN

539) Sofyan Tan Sumut 1 PDIP

540) Yasonna H Laoly Sumut 1 PDIP

541) Tifatul Sembiring Sumut 1 PKS 74.510

542) Jhonny Allen Marbun Sumut 2 Demokrat

543) Gus Irawan Pasaribu Sumut 2 Gerindra

544) Lamhot Sinaga Sumut 2 Golkar

545) Delia Pratiwi Sitepu Sumut 2 Golkar

546) Delmeria Sikumbang Sumut 2 Nasdem 85.727

547) Martin Manurung Sumut 2 Nasdem 69.141

548) Saleh P Daulay Sumut 2 PAN 136.533

549) Sihar Sitorus Sumut 2 PDIP

550) Trimedya Panjaitan Sumut 2 PDIP

551) Marwan Dasopnag Sumut 2 PKB

552) Iskan Qolba Lubis Sumut 2 PKS

553) Hinca Panjaitan Sumut 3 Demokrat

554) Djohar Arifin Husein Sumut 3 Gerindra

555) Ahmad Doli Kurnia Sumut 3 Golkar

556) Rudi Hartono Bangun Sumut 3 Nasdem

557) Nasril Bahar Sumut 3 PAN

558) Djarot Saiful Hidayat Sumut 3 PDIP165.360

559) Junimart Girsang Sumut 3 PDIP 95.490

560) Bob AM Sitepu Sumut 3 PDIP 56.891

561) Anshory Siregar Sumut 3 PKS