Alhamdulillah sudah berbuah dan diambil hasilnya
Selasa, Desember 31, 2019
Sabtu, Desember 28, 2019
Senin, Desember 23, 2019
Kamis, Desember 12, 2019
Senin, Desember 09, 2019
Minggu, Desember 01, 2019
Apaa yaa?
Apa ya ?
itu terlontar
ketika kita bingung
ketika kita memilih
ketika ingin berbuat
ketika kita ingin mencari ide
bertanyalah ?
dan cari jawabannya dengan tindakan
terlalu lama dipikirkan
ia akan menjadi beban
ia akan menjadi masalah baru
ia akan membuat kita lebih pusing
kalau tak ketemu
alaihkan ke yang lain
timbulkan ide cemerlang
dan hilangkanlah
jangan dipikirkan kembali
atau tunda sementara waktu
kita butuh rehat sejenak
menarik napas
mengyegarkan pikiran
itu terlontar
ketika kita bingung
ketika kita memilih
ketika ingin berbuat
ketika kita ingin mencari ide
bertanyalah ?
dan cari jawabannya dengan tindakan
terlalu lama dipikirkan
ia akan menjadi beban
ia akan menjadi masalah baru
ia akan membuat kita lebih pusing
kalau tak ketemu
alaihkan ke yang lain
timbulkan ide cemerlang
dan hilangkanlah
jangan dipikirkan kembali
atau tunda sementara waktu
kita butuh rehat sejenak
menarik napas
mengyegarkan pikiran
Tambah Tulisan
Hari - hari ini sedang proses dalam belajar menulis, begini lah jadinya, ada waktu maka di pergunakan untuk menulis, mau jadi hobi, ya demikian sejak dulu ceritanya tapi belum banyak yang di tulis, sampai hari ini hanya dalam proses belajar. semoga mimpi ini bisa terwujudkan.
saat ini topik yang akan di tulis adalah peran ayah dalam mendidik anak, kebetulan dan sudah memang sudah di takdirkan saya menjadi seorang ayah.
punya anak laki -laki satu orang, Allah belum memberikan tanggung jawab untuk menambahnya lagi, namun saya berharap Allah memberikan lebih banyak.
satu orang anak menjadikan saya wajib berperan dalam mendidik anak, maka saya mesti memberikan contoh tauladan yang baik sebagai seorang lelaki, karena dia juga seorang lelaki.
cerita sama sama lelaki tentu punya pengalaman dan kerja serta peran sebagai seorang lelaki akan nampak dominan pada diri saya karena saya yang banyak interaksi dengannya. interaksi yang terjalin sudah lama sekali sejak dia di lahirkan sampai saat ini. dan interasi tersebut akan memberikan kontribusi yang banyak dalam kehidupannya. baik saya sadari atau pun tidak saya sadari dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan contoh baginya. saya juga menyadari bukanlah sebagai pribadi yang baik seratus persen namun saya berupaya untuk menjadi yang terbaik, ketika kebaikan yang saya perbuat maka akan diambil dan diamalkan olehnya jika dia menyukainya. juga jika ada perbuatan saya yang tidak bagus akan menjadi prilaku juga baginya jika dia menyukai hal tersebut. untuk yang terakhir ini saya hanya dapat memanjatkan doa bagi Allah semoga saya diampunkan karena telah memberikan contoh yang tidak baik, dan saya berharap semoga anak saya tidak menirunya.
sedikit banyak, atau banyak lebihnya saya sebagai ayah menjadi foto kopi bagi anak saya, maka saya mesti melakukan perbuatan dan tingkah laku yang baik sehingga tidak menjadi dosa bagi saya.
itu sebagian peran sebagai ayah dalam mendidik anak, ketika saya memperhatikan diri saya dengan tabiat yang saya lakukan sehari-hari sama atau tidak saya melihat kami memiliki hobi dan tingkah laku yang sama. atas dasar ini untuk mengetahui mengapa anak saya berbuat sesuatu yang salah maka cukup saya melihat kedalam diri saya, saya juga melakukan hal yang sama dan punya seribu alasan mengapa saya melakukannya.
namun perkembangan zaman saat ini dibandingkan dengan zaman saya ketika seusia anak saya adalah zaman yang berbeda dan tempat dan keadaan yang berbeda juga, namun sedikit banyaknya berperan dalam membentuk kepribadiannya.
satu permasalahan yang muncul dan berfaedah positif dan ada negatinya adalah keberadaan Hand Phone ( HP). kemiripannya ada pada yang namanya game, zaman saya ada namanya video game, ding dong, dengan kesederhanaan mainannya, namun itu juga menyita waktu yang banyak dalam bermain dan sudah menjadi darah daging, sehingga apapun di laukan agar dapat bermain game.
zaman sekarang bentuk game lebih konflik lagi dan banyak turunannya yang mengikuti permasalahan dari game tersebut.
untuk mengidintifikasi sikap dan prilaku tersebut membuat saya kembali untuk memanggil memori lama ketika saya seusia dia, untuk menjawab mengapa dia demikian terhadap game?
namun sekarang saya bukanlah anak-anak, tapi saya telah berperan sebagai seorang ayah. tentu memiliki pola pikir dan pertimbangan lain untuk menghadapi permasalahan ini.
permasalahan ini tentu tidak bisa di biarkan begitu saja, ada langkah-langkah kongkrit yang mesti di ambil agar tidak terjatuh pada lubang yang sama. yang saya maksud lubang pertama karena saya dulu demikian dan menyebabkan hal negatif lainnya maka saya perlu tindakan yang positif agar anak saya tidak seperti saya pula dalam menyikapi game ini.
telah beberapa opsi yang telah di lakukan tapi sulit di tuliskan disini untuk mengatasi permasalahan ini, namun saya akan mencoba untuk melakukannya
sudah dulu....
saat ini topik yang akan di tulis adalah peran ayah dalam mendidik anak, kebetulan dan sudah memang sudah di takdirkan saya menjadi seorang ayah.
punya anak laki -laki satu orang, Allah belum memberikan tanggung jawab untuk menambahnya lagi, namun saya berharap Allah memberikan lebih banyak.
satu orang anak menjadikan saya wajib berperan dalam mendidik anak, maka saya mesti memberikan contoh tauladan yang baik sebagai seorang lelaki, karena dia juga seorang lelaki.
cerita sama sama lelaki tentu punya pengalaman dan kerja serta peran sebagai seorang lelaki akan nampak dominan pada diri saya karena saya yang banyak interaksi dengannya. interaksi yang terjalin sudah lama sekali sejak dia di lahirkan sampai saat ini. dan interasi tersebut akan memberikan kontribusi yang banyak dalam kehidupannya. baik saya sadari atau pun tidak saya sadari dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan contoh baginya. saya juga menyadari bukanlah sebagai pribadi yang baik seratus persen namun saya berupaya untuk menjadi yang terbaik, ketika kebaikan yang saya perbuat maka akan diambil dan diamalkan olehnya jika dia menyukainya. juga jika ada perbuatan saya yang tidak bagus akan menjadi prilaku juga baginya jika dia menyukai hal tersebut. untuk yang terakhir ini saya hanya dapat memanjatkan doa bagi Allah semoga saya diampunkan karena telah memberikan contoh yang tidak baik, dan saya berharap semoga anak saya tidak menirunya.
sedikit banyak, atau banyak lebihnya saya sebagai ayah menjadi foto kopi bagi anak saya, maka saya mesti melakukan perbuatan dan tingkah laku yang baik sehingga tidak menjadi dosa bagi saya.
itu sebagian peran sebagai ayah dalam mendidik anak, ketika saya memperhatikan diri saya dengan tabiat yang saya lakukan sehari-hari sama atau tidak saya melihat kami memiliki hobi dan tingkah laku yang sama. atas dasar ini untuk mengetahui mengapa anak saya berbuat sesuatu yang salah maka cukup saya melihat kedalam diri saya, saya juga melakukan hal yang sama dan punya seribu alasan mengapa saya melakukannya.
namun perkembangan zaman saat ini dibandingkan dengan zaman saya ketika seusia anak saya adalah zaman yang berbeda dan tempat dan keadaan yang berbeda juga, namun sedikit banyaknya berperan dalam membentuk kepribadiannya.
satu permasalahan yang muncul dan berfaedah positif dan ada negatinya adalah keberadaan Hand Phone ( HP). kemiripannya ada pada yang namanya game, zaman saya ada namanya video game, ding dong, dengan kesederhanaan mainannya, namun itu juga menyita waktu yang banyak dalam bermain dan sudah menjadi darah daging, sehingga apapun di laukan agar dapat bermain game.
zaman sekarang bentuk game lebih konflik lagi dan banyak turunannya yang mengikuti permasalahan dari game tersebut.
untuk mengidintifikasi sikap dan prilaku tersebut membuat saya kembali untuk memanggil memori lama ketika saya seusia dia, untuk menjawab mengapa dia demikian terhadap game?
namun sekarang saya bukanlah anak-anak, tapi saya telah berperan sebagai seorang ayah. tentu memiliki pola pikir dan pertimbangan lain untuk menghadapi permasalahan ini.
permasalahan ini tentu tidak bisa di biarkan begitu saja, ada langkah-langkah kongkrit yang mesti di ambil agar tidak terjatuh pada lubang yang sama. yang saya maksud lubang pertama karena saya dulu demikian dan menyebabkan hal negatif lainnya maka saya perlu tindakan yang positif agar anak saya tidak seperti saya pula dalam menyikapi game ini.
telah beberapa opsi yang telah di lakukan tapi sulit di tuliskan disini untuk mengatasi permasalahan ini, namun saya akan mencoba untuk melakukannya
sudah dulu....
Nulis lagi
pagi ini waktu pilhannya adalah ya ini menulis.
adalah waktu yang sedang di jalan ini di gunakan untuk membuat sesuatu yang bermanfaat.
saat ini menjadi kewajiban untuk berada di depan laptop ini.
dan semestinya adalah berbagai pilihan kegiatan yang dapat dipilih di hari ahad pagi, kok ya pilihannya di depan laptop.
adalah satu kegiatan sedang berlangsung mengupdate HP yang baru di instal ulang. ada beberapa no kontak penting belum ketemu dan beberapa aplikasi perlu di instal maka pilihan saya ada lah ya ini menulis.
lagi menjadi pilhan untuk menulis.
suatu konsen saya sebelumnya ( kemarin) juga dalam posisi ada waktu untuk menulis ya dilanjutkan lagi hari ini.
pagi tadi baru kedatangan tamu team training dan memperkenalkan lembaganya. ini link ya untuk dapat di ingat https://www.youtube.com/channel/UCU9NJpFPoAlij4bRrxdgikw
lembaga training edukasi di sekolah dan lembaga, profit nya bagus. bagus di simak dan dicatat diskusi yang terjalin menyikapi pendidikan anak.
adalah yang menjadi persoalan adalah pendidikan anak. pendidikan anak harus dilakukan komprehensip dengan pendidikan orang tua yang saat ini tema parenting menjadi populer sebagai bagian kegiatan di lembaga pendidikan seperti sekolah.
ketika anak di tanya permasalahannya, mereka mengeluh orang tua tidak ada waktunya bersama mereka, kalau ada di rumah mereka punya kesibukan sendiri-sendiri sehinga tidak adanya percakapan dan interaksi penting antara anak dan orang tua. sehingga anak mencari sendiri kegiatannya di luar rumah.
dan ketika orang tua menanggapi bahwa mereka telah melakukan segalanya untuk anaknya sepenuh hati. dan telah menempatkan anaknya pada sekolah yang terbaik atau pesantern yang bagus.
maka di sini peran pihak ketiga untuk menjembatani orang tua dan anak melalui edukasi parenting bersama anak, bisa out bond, curah pendapat, dan dialog anak dan orang tua.
juga menjadi perhatian kita anatara anak laki dan anak perempuan. kita sebagai orang tua semestinya menjadi orang tersayang pertama bagi anak-anaknya. ungkapan sayang yang di peroleh pertama oleh anak perempuan adalah ungkapan sayang yang di sampaikan oleh ayahnya. juga sebaliknya ungkapan sayang pertama anak lelakinya adalah ungkapan sayang yang di sampaikan oleh ibunya.
sehingga dengan harapan anak tidak mencari kata "sayang" dari yang lain di luar rumah. ini salah satu peran orang tua menghadapi anak-anak pada usia remaja dan saat masa puber.
adalah waktu yang sedang di jalan ini di gunakan untuk membuat sesuatu yang bermanfaat.
saat ini menjadi kewajiban untuk berada di depan laptop ini.
dan semestinya adalah berbagai pilihan kegiatan yang dapat dipilih di hari ahad pagi, kok ya pilihannya di depan laptop.
adalah satu kegiatan sedang berlangsung mengupdate HP yang baru di instal ulang. ada beberapa no kontak penting belum ketemu dan beberapa aplikasi perlu di instal maka pilihan saya ada lah ya ini menulis.
lagi menjadi pilhan untuk menulis.
suatu konsen saya sebelumnya ( kemarin) juga dalam posisi ada waktu untuk menulis ya dilanjutkan lagi hari ini.
pagi tadi baru kedatangan tamu team training dan memperkenalkan lembaganya. ini link ya untuk dapat di ingat https://www.youtube.com/channel/UCU9NJpFPoAlij4bRrxdgikw
lembaga training edukasi di sekolah dan lembaga, profit nya bagus. bagus di simak dan dicatat diskusi yang terjalin menyikapi pendidikan anak.
adalah yang menjadi persoalan adalah pendidikan anak. pendidikan anak harus dilakukan komprehensip dengan pendidikan orang tua yang saat ini tema parenting menjadi populer sebagai bagian kegiatan di lembaga pendidikan seperti sekolah.
ketika anak di tanya permasalahannya, mereka mengeluh orang tua tidak ada waktunya bersama mereka, kalau ada di rumah mereka punya kesibukan sendiri-sendiri sehinga tidak adanya percakapan dan interaksi penting antara anak dan orang tua. sehingga anak mencari sendiri kegiatannya di luar rumah.
dan ketika orang tua menanggapi bahwa mereka telah melakukan segalanya untuk anaknya sepenuh hati. dan telah menempatkan anaknya pada sekolah yang terbaik atau pesantern yang bagus.
maka di sini peran pihak ketiga untuk menjembatani orang tua dan anak melalui edukasi parenting bersama anak, bisa out bond, curah pendapat, dan dialog anak dan orang tua.
juga menjadi perhatian kita anatara anak laki dan anak perempuan. kita sebagai orang tua semestinya menjadi orang tersayang pertama bagi anak-anaknya. ungkapan sayang yang di peroleh pertama oleh anak perempuan adalah ungkapan sayang yang di sampaikan oleh ayahnya. juga sebaliknya ungkapan sayang pertama anak lelakinya adalah ungkapan sayang yang di sampaikan oleh ibunya.
sehingga dengan harapan anak tidak mencari kata "sayang" dari yang lain di luar rumah. ini salah satu peran orang tua menghadapi anak-anak pada usia remaja dan saat masa puber.
Sabtu, November 30, 2019
Nulis Aja
Alhamdulillah saya bisa ngetik di sini dan ada kemauan untuk mengetik, entahlah terpikirkan karena telah membuat blog kok ngak ada nulisnya, maka di coba untuk menulis sedikit demi sedikit menjelang waktu isya datang. emang ini blog lebih banya isinya foto karena hobi juga dengan foto mem foto.
blog ini termasuk bagian sosmedia yang sekarang tidak populer lagi tapi saya nyaman dalam mempergunakan untuk dalam berbagai hal. karena banyak hal yang perlu di dokumentasikan agar tidak hilang begitu saja. kalau kita saat ini punya laptop dengan isinya berbagai foto takutnya foto tersebut hilang karena laptop rusak atau hardi eksternal yang di miliki hilang maupun flas disc ngak bisa di buka, itulah sekuensinya jika menyimpan dalam tempat yang saya sebutkan diatas.
dan saya saat ini sedang menyukai menyimpan di tempat online yang di miliki oleh google ini.
dan saya sudah menggunkannya sejak tahun 2007 sampai sekarang, dan sudah lebih 13 tahun saya menggunakannya dan data saya masih terimpan rapi oleh google. cuman saya perlu ingat paswoordnya saja. karena juga saya punya banyak email yang di gunakan untuk menyimpan data setiap tahunnya butuh minimal 1 buah email dan masing masing email punya kapasitas menyimpan data 15 giga termasuk di dalamya drive dan foto yang banyak saya gunakan saat ini.
itu sementara mengenai google sebagai andalan untuk menyimpan berbagai hal.
saat ini saya sedang konsen dengan dunia pendidikan terkhusu terhadap pendidikan anak usia dini, apakah ini menyimpang dari keilmuaan saya?
kalau dilihat dari kaca mata akademis saya berlatar belakang dunia kesehatan, sebagai perawat dan juga kesehatan masyarakat tapi saya pernah menjadi anak kecil dan dari kecil sampai saat ini bergelut dengan ilmu pengetahuan tepatnya pendidikan, jadi jawabnya di pas kan saja pertanyaan di atas.
dan satu lagi ke perminatan saya terhadap lembaganya pendidikan itu sendiri dalam hal ini tentu sekolahnya dengan berbagai perannya sebagai lembaga yang ada strukturnya dari pembina, pengawas, guru dan tenaga lainnya juga dalam hal lembaga memiliki produk yang di hasilnya sebagai contuh kurikulum dengan perangkatnya serta hal-hal yang menyakut didalamnya sehingga mengahasil anak didik yang berpontensial. hal itu juga menjadi hal yang menarik bagi saya untuk dijalankan dengan sebaik-baiknya dan menghasilkan pengalaman belajar tersendiri..
sudah azan isya.. di stop dulu
nantik kalau ada waktu dan mod untuk nulis kita lanjutkan lagi..
blog ini termasuk bagian sosmedia yang sekarang tidak populer lagi tapi saya nyaman dalam mempergunakan untuk dalam berbagai hal. karena banyak hal yang perlu di dokumentasikan agar tidak hilang begitu saja. kalau kita saat ini punya laptop dengan isinya berbagai foto takutnya foto tersebut hilang karena laptop rusak atau hardi eksternal yang di miliki hilang maupun flas disc ngak bisa di buka, itulah sekuensinya jika menyimpan dalam tempat yang saya sebutkan diatas.
dan saya saat ini sedang menyukai menyimpan di tempat online yang di miliki oleh google ini.
dan saya sudah menggunkannya sejak tahun 2007 sampai sekarang, dan sudah lebih 13 tahun saya menggunakannya dan data saya masih terimpan rapi oleh google. cuman saya perlu ingat paswoordnya saja. karena juga saya punya banyak email yang di gunakan untuk menyimpan data setiap tahunnya butuh minimal 1 buah email dan masing masing email punya kapasitas menyimpan data 15 giga termasuk di dalamya drive dan foto yang banyak saya gunakan saat ini.
itu sementara mengenai google sebagai andalan untuk menyimpan berbagai hal.
saat ini saya sedang konsen dengan dunia pendidikan terkhusu terhadap pendidikan anak usia dini, apakah ini menyimpang dari keilmuaan saya?
kalau dilihat dari kaca mata akademis saya berlatar belakang dunia kesehatan, sebagai perawat dan juga kesehatan masyarakat tapi saya pernah menjadi anak kecil dan dari kecil sampai saat ini bergelut dengan ilmu pengetahuan tepatnya pendidikan, jadi jawabnya di pas kan saja pertanyaan di atas.
dan satu lagi ke perminatan saya terhadap lembaganya pendidikan itu sendiri dalam hal ini tentu sekolahnya dengan berbagai perannya sebagai lembaga yang ada strukturnya dari pembina, pengawas, guru dan tenaga lainnya juga dalam hal lembaga memiliki produk yang di hasilnya sebagai contuh kurikulum dengan perangkatnya serta hal-hal yang menyakut didalamnya sehingga mengahasil anak didik yang berpontensial. hal itu juga menjadi hal yang menarik bagi saya untuk dijalankan dengan sebaik-baiknya dan menghasilkan pengalaman belajar tersendiri..
sudah azan isya.. di stop dulu
nantik kalau ada waktu dan mod untuk nulis kita lanjutkan lagi..
Selasa, November 26, 2019
Rabu, Oktober 16, 2019
Koran Ebook
Ebook Koran yang saya terima di kumpulkan di sini
Link dapat di lihat di sini
https://drive.google.com/drive/folders/1Ujhq4UO45YlmrqZC_tZRyjjgdKklp-Zn?usp=sharing
Link dapat di lihat di sini
https://drive.google.com/drive/folders/1Ujhq4UO45YlmrqZC_tZRyjjgdKklp-Zn?usp=sharing
Tarbiah Ruhiah
📚 E-Book *Tarbiah Ruhiah*
SubJudul :
Petunjuk Praktis Mencapai Derajat Taqwa
Jumlah :
122 Halaman
Oleh :
Dr. Abdullah Nasih 'Ulwan
Penerbit :
Robbani Press
Buku Lengkapnya ada
di : https://drive.google.com/drive/u/7/folders/1pSUhQ5h0BIYgVHqNSHsSYVrQpmEM8XQk
SubJudul :
Petunjuk Praktis Mencapai Derajat Taqwa
Jumlah :
122 Halaman
Oleh :
Dr. Abdullah Nasih 'Ulwan
Penerbit :
Robbani Press
Buku Lengkapnya ada
di : https://drive.google.com/drive/u/7/folders/1pSUhQ5h0BIYgVHqNSHsSYVrQpmEM8XQk
Selasa, Oktober 15, 2019
Kamis, Oktober 10, 2019
Jumat, Oktober 04, 2019
Anggota DPR sumatera barat
*Mengucapkan Selamat dan Sukses* kepada anggota DPR RI /DPD RI Dapil Sumatera Barat maupun putra putri Minang yang mewakili Dapil diluar Sumatera Barat
*Anggota DPR RI Dapil Sumbar 1*
1. H. Andre Rosiade, SE (Gerindra)
2. dr. H. Suir Syam, M.Kes (Gerindra)
3. Drs. H. Darul Siska (Golkar)
4. Hj. Lisda Hendrajoni, SE., MMTr (NASDEM)
5. DR. Hermanto , SE, MM (PKS)
6. Athari Ghauthi Ardi (PAN)
7. H. Mhd. Asli Chaidir, SH (PAN)
8. H. Darizal Basir, S.Sos., MBA (Demokrat)
*Anggota DPR RI Dapil Sumbar 2*
1. Ade Rezki Pratama, SE., MM, (Gerindra)
2. Hj. Nevi Zuairina (PKS)
3. Mulyadi (Demokrat)
4. Drs. H. Guspardi Gaus, M.Si , (PAN)
5. H. John Kenedy Azis, S.H (Golkar)
6. Muhammad Iqbal, SE. M.Com, (PPP)
*Anggota DPR RI Dapil Luar Sumatera Barat*
1. Ahmad Syahroni, Jakarta (Nasdem)
2. Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman, MBA, Riau I (Partai Golkar)
3. Arteria Dahlan, ST, SH, MH, Jatim 6 (PDIP)
4. Dr. H. Asman Abnur, S.E., M.Si, Kepri (PAN)
5. Drs. CHAIRUL ANWAR, Apt., Riau 1 (PKS)
6. Dr. H. Fadli Zon, M.Si, Jabar 5 (GERINDRA)
7. H. Jon Erizal, SE, MBA, Riau II (PAN)
8. H., Nasril Bahar, SE, Sumut 3 (PAN)
9. H. Nurzahedy, SE, Riau II (Gerindra)
10. H. Rano Karno, S.I.P, Banten 3 (PDIP)
11. Dr. Ir. SUFMI DASCO AHMAD, SH, MH, Banten 3 (Gerindra)
12. Sukrianto Julia, SE, Jawa Barat (Gerindra)
13. Ir. H. Tifatul Sembiring, Sumut 1 (PKS)
14. Willy Aditya, S.Fil., MDM, Jakarta (Nasdem)
*Anggota DPD RI Dapil Sumatera Barat*
1. Hj. Emma Yohanna
2. H. Muslim M. Yatim, Lc., M.M
3. Dr. H. Alirman Sori, S.H., M.Hum, M.M.
4. H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., M.H.
*Anggota DPD RI luar dapil Sumbar*
1. Hj. Fahira Idris, SE, MH (DKI Jakarta)
Kamis, September 19, 2019
Pencari Hadist
GRATIS! TERJEMAH HADIS LENGKAP
CariHadis.com
Alhamdulillah kini telah hadir untuk anda terjemah kitab hadis lengkap, disertai fitur untuk pencarian teks atau nomor hadis.
Berikut ini judul kitab yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
1. Shahih Bukhari http://carihadis.com/Shahih_Bukhari/1
2. Shahih Muslim http://carihadis.com/Shahih_Muslim/1
3. Sunan Abu Daud http://carihadis.com/Sunan_Abu_Daud/1
4. Sunan Tirmidzi http://carihadis.com/Sunan_Tirmidzi/1
5. Sunan Nasai http://carihadis.com/Sunan_Nasai/1
6. Sunan Ibnu Majah http://carihadis.com/Sunan_Ibnu_Majah/1
7. Muwatho Malik http://carihadis.com/Muwatho_Malik/1
8. Musnad Ahmad http://carihadis.com/Musnad_Ahmad/1
9. Musnad Darimi http://carihadis.com/Musnad_Darimi/1
10. Musnad Syafii http://carihadis.com/musnad_syafii_terjemah/1
11. Mustadrak Hakim http://carihadis.com/mustadrak_hakim_terjemah/1
12. Shahih Ibnu Hibban http://carihadis.com/shahih_ibnu_hibban_terjemah/1
13. Shahih Ibnu Khuzaimah http://carihadis.com/shahih_ibnu_khuzaimah_terjemah/1
14. Sunan Daraquthni http://carihadis.com/Sunan_Daraquthni_Terjemah/1
15. Riyadhus Shalihin http://carihadis.com/terjemah_riyadhus_shalihin/1
16. Bulughul Maram http://carihadis.com/Terjemah_Bulughul_Maram/1
Kalau ada kesalahan, mohon infokan ke admin@carihadis.com
Sabtu, September 07, 2019
Sabtu, Agustus 24, 2019
Minggu, Agustus 18, 2019
Sepeda lagi

lengkap,
Sepeda + renang + bola air + panjat tebing + loncat indah
Lengkap nya di
https://photos.app.goo.gl/cVSYZnijMdYHRfTF9
Lengkap nya di
https://photos.app.goo.gl/cVSYZnijMdYHRfTF9
Sabtu, Agustus 17, 2019
Rabu, Agustus 14, 2019
Sabtu, Agustus 10, 2019
Senin, Agustus 05, 2019
Tur de mande III
Kita tidak ikut karena ada acara..
Link fotonya ini
Kita ada acara juga di sungai bangek
Sabtu, Agustus 03, 2019
Jumat, Agustus 02, 2019
tor de Mande II
Hanya tempat menyimpan dokumentasi teman, saya tidak ikut serta karena ada agenda lain
namun saya tetap bersepada di sini :
Koleksi Foto Teman yang ikut tur de mande II di
Klik ini ya https://photos.app.goo.gl/R6RW5MUD98ZaxWLH9
Selasa, Juli 30, 2019
Senin, Juni 17, 2019
Chat WhatsApp dengan Majelis MANIS 🍯 #I 21
07/05/19 17.15 - Pesan yang dikirim ke grup ini kini diamankan dengan enkripsi end-to-end. Ketuk untuk info selengkapnya.
17/05/19 13.25 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
17/05/19 13.25 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
16/06/19 09.42 - +62 812-9419-3202: 📆 Ahad, 12 Syawal 1440H / 16 Juni 2019
📚 Tazkiyatun Nafs
📝 Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi MA.
📋 Sebaik- baik Ibadah
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Sebaik baik ibadah ketika ada tamu adalah engkau segera menjamunya dan berbincang dengannya, bukan malah asyik membaca buku.
Sebaik baik ibadah ketika ada kerja bakti adalah engkau ambil sapu dan cangkul, bukan khusyu itikaf di masjid.
Sebaik baik ibadah ketika azan berkumandang adalah kau menjawabnya dan segera hadir ke masjid, bukan sibuk melayani para pelanggan di toko, betapapun toko mu penuh dan ramai.
Sebaik baik ibadah ketika jam kerja sudah di mulai adalah bekerja dengan baik, bukan sibuk dengan bacaan Al Quran dan shalat dhuha, sehingga mengurangi waktu kerjamu, namun aturlah waktu dengan baik agar kau bisa mencapai semuanya.
Sebaik baik ibadah ketika ada yang kesulitan adalah segera membantunya dengan kemampuan yang kita bisa, bukan asyik membagikan foto foto korban yang tidak pantas di lihat, sungguh itu tidak patut
Ini adalah tentang fiqh prioritas.
Ini adalah tentang kemampuan memilih skala prioritas, amalan mana yang tidak penting, penting dan sangat penting agar kita tidak terkecoh dalam beramal.
Ketahuilah, setiap ibadah punya waktu dan prioritas tersendiri, kapan ia di lakukan, agar makna ibadah itu tidak ada reduksi didalamnya.
Hasan Al Bashri bertutur
لأن أقضى حاجة أخى أحب إلى من أن أعتكف سنة
"Sesungguhnya memenuhi kebutuhan saudaraku lebih aku sukai dari pada itikaf satu tahun"
Inilah tarbiyah Islamiah, ia tidak hanya mendidik seseorang untuk hafal Al Quran dan hadist, tetapi bagaimana text text agama itu bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari, demikian ungkap Ust Jum'ah dalam Manhaj Taghyir.
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Sebarkan! Raih Pahala
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
16/06/19 09.42 - +62 812-9419-3202: Tidur Setelah Shalat Subuh
Ustadz Menjawab
Hari/Tanggal: Ahad, 16 Juni 2019
Ustadz : Farid Nu'man Hasan
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz... Saya mau bertanya, bagaimana hukumnya tidur setelah shalat subuh?
Jawaban
=========
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Perlu diketahui, tidak ada ayat atau hadits yang menyebutkan larangan tidur setelah shalat subuh. Sehingga pendapat yang paling kuat adalah BOLEH secara syar'i, sebab ketiadaan dalil atas larangannya. Bahkan, sebagian orang-orang shalih masa salaf melakukannya.
Dalam Al-Mushannaf-nya Imam Ibnu Abi Syaibah disebutkan bahwa Aisyah, Ummu Salamah, Ibnu Sirin, Sa'id bin Jubeir, Shuhaib, mereka tidur setelah Subuh.[1]
Lalu, kenapa ada ulama lain sejak masa salaf dan khalaf memakruhkan? Sebab menurut mereka setelah subuh adalah waktu diberkahi, dan waktu dibagikan rezeki, dan tidak baik di sisi kesehatan tidur setelah shubuh.
Syaikh Abdullah Al-Faqih Hafizhahullah menjelaskan:
فإن النوم في هذا الوقت جائز بمعنى أنه لا يأثم فاعله، ولو لم يكن محتاجا إليه. وقد كرهه بعض أهل العلم نظرا لما يترتب عليه من آثار صحية وغيرها، إلا إذا كان لحاجة. وقد ورد أن الرزق يقسم في ذلك الوقت.
"Sesungguhnya tidur di waktu ini adalah boleh, dalam arti tidak berdosa melakukannya, walau dia tidak membutuhkannya. Sebagian ulama memakruhkan karena melihat berbagai pertimbangan, seperti kesehatan dan lainnya, kecuali jika ada kebutuhan untuk melakukannya." [2]
Imam Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad berkata;
نوم الصبحة يمنع الرزق لأن ذلك وقت تطلب فيه الخليقة أرزاقها وهو وقت قسمة الأرزاق فنومه حرمان إلا لعارض أو ضرورة . انتهى
"Tidur pagi itu menghalangi rezeki, sebab itulah saat rezeki makhluk sedang dicari, di waktu itulah rezeki sedang dibagikan. Maka, tidur di waktu itu bisa mencegahnya kecuali memang darurat."[3]
Nabi ﷺ berdoa buat umatnya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
"Ya Allah berkahilah umatku di pagi harinya." [4]
'Urwah bin Az Zubeir Rahimahullah berkata:
كَانَ الزُّبَيْرُ يَنْهَى بَنِيهِ عَنِ التَّصَبُّحِ
"Az Zubeir (bin Awwam) melarang anaknya untuk tidur setelah subuh."[5]
Maka, sayang sekali jika waktu berkah itu disia-siakan. Ahsannya dan afdhalnya adalah berdizkir, tilawah, lalu silahkan istirahat. Atau beraktifitas seperti kerja, atau berbenah di rumah.
*Kesimpulan:*
1. Tidak ada larangan syar'i tidur setelah subuh
2. Sebagian salaf sejak masa sahabat dan tabi'in ada yang tidur setelah subuh
3. Sebagian lain memakruhkannya sebab itu waktu yang diberkahi
Demikian. Wallahu a'lam
=========
Referensi :
[1] Imam Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, no. 25958-9, 25961-3
[2] Syaikh Abdullah Al Faqih, Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah no. 153487
[3] Imam Ibnul Qayyim, Zaadul Ma'ad, 4/242
[4] HR. At Tirmidzi no. 1212, Abu Daud no. 2606, Ibnu Hibban no. 4754-4755. Hadits ini diperselisihkan statusnya. Imam At Tirmidzi menyatakan hasan. Imam Ibnu Hibban memasukkan dalam kitab Shahih-nya, begitu pula Syaikh Al Albani mengatakan shahih. Sementara Imam Ibnul Jauzi, Syaikh Syu'aib Al Arnauth, Syaikh Husein Salim Asad mendhaifkannya.
[5] Imam Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, no. 25951
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
17/06/19 10.17 - +62 812-9419-3202: Makan-makan Di Rumah Si Mayit
Ustadz Menjawab
Hari/Tanggal: Senin, 17 Juni 2019
Ustadz : Farid Nu'man Hasan
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz... Saya mau bertanya, memakan makanan dari acara selametan tahlilan hukumnya apa?
A_43
Jawaban
=========
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Bagian ini sering diperselisihkan kaum muslimin, antara yang membolehkan dan melarangnya.
▪️Pihak Yang Melarang dan Dalilnya
Dari Jarir bin Abdillah Al Bajalli Radhiallahu 'Anhu, katanya:
كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ إِلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنِيعَةَ الطَّعَامِ بَعْدَ دَفْنِهِ مِنَ النِّيَاحَةِ
Kami (para sahabat) memandang bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk niyahah (meratap) –yakni terlarang. (HR. Ahmad No. 6905. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan: Shahih. Lihat Ta'liq Musnad Ahmad No. 6905)
Pernyataan ini menjadi dalil, bahwa pada masa sahabat Nabi ﷺ berkumpul di rumah mayit lalu makan-makan adalah perbuatan meratap dan itu terlarang.
Imam Asy Syafi'i Rahimahullah, beliau mengatakan dalam Al Umm:
وأكره المأتم وهى الجماعة وإن لم يكن لهم بكاء فإن ذلك يجدد الحزن
"Aku membenci ma'tam, yaitu berkumpul (di rumah keluarga si mayit), walaupun tidak ada tangisan, namun yang demikian itu memperbarui kesedihan." (Imam Asy Syafi'i, Al Umm, 1/ 318. Darul Fikr)
Begitu pula kata Imam An Nawawi Rahimahullah dalam kitab Al Majmu':
وأما اصلاح اهل الميت طعاما وجمع الناس عليه فلم ينقل فيه شئ وهو بدعة غير مستحبة هذا كلام صاحب الشامل ويستدل لهذا بحديث جرير بن عبد الله رضى الله عنه قال " كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنيعة الطعام بعد دفنه من النياحة
"Adapun penyediaan makanan oleh keluarga mayit dan berkumpulnya orang banyak di sana, adalah tidak ada dalil sama sekali, dan itu adalah bid'ah yang dibenci. Ini adalah ucapan pengarang Asy Syamil, dia berdalil hadits Jarir bin Abdullah Radhiallahu 'Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk niyahah (meretap) –yakni terlarang." (Imam An Nawawi, Al Majmu' Syarah Al Muhadzab, 5/320. Darul Fikr)
Juga Imam Sayyid Al Bakr Ad Dimyathi Asy Syafi'i Rahimahullah, beliau berkata dalam I'anatuth Thalibin:
نعم، ما يفعله الناس من الاجتماع عند أهل الميت وصنع الطعام، من البدع المنكرة التي يثاب على منعها والي الامر، ثبت الله به قواعد الدين وأيد به الاسلام والمسلمين.
Ya, apa yang dilakukan manusia, yakni berkumpul di rumah keluarga si mayit, dan dihidangkan makanan, merupakan bid'ah munkarah, yang akan diberi pahala bagi orang yang mencegahnya, dengannya Allah akan kukuhlah kaidah-kaidah agama, dan dengannya dapat mendukung Islam dan muslimin." (Imam Sayyid Al Bakr Ad Dimyathi Asy Syafi'i, I'anatuth Thalibin, 2/165. Mawqi' Ya'sub)
Beliau juga mengatakan:
وما اعتيد من جعل أهل الميت طعاما ليدعوا الناس إليه، بدعة مكروهة - كإجابتهم لذلك، لما صح عن جرير رضي الله عنه. كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة.
Dan apa yang dibiasakan manusia tentang hidangan dari keluarga si mayit yang disediakan untuk para undangan, adalah bid'ah yang tidak disukai agama, sebagaimana datangnya para undangan ke acara itu, karena ada hadits shahih yang diriwayatkan dari Jarir Radhiallahu 'Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk nihayah (meratap) –yakni terlarang." (Ibid)
Beliau juga mengatakan:
وفي البزاز: ويكره اتخاذ الطعام في اليوم الاول والثالث وبعد الاسبوع، ونقل الطعام إلى القبر في المواسم
"Dalam Kitab Al Bazaz: Dibenci menyediakan makanan pada hari pertama, tiga, dan setelah tujuh hari, dan juga mengirim makanan ke kuburan secara musiman." (Ibid, 2/166)
Sementara Imam Muhammad Al Khathib Asy Syarbini mengatakan dalam Mughni Muhtaj:
أَمَّا إصْلَاحُ أَهْلِ الْمَيِّتِ طَعَامًا وَجَمْعُ النَّاسِ عَلَيْهِ فَبِدْعَةٌ غَيْرُ مُسْتَحَبٍّ ، رَوَى أَحْمَدُ وَابْنُ مَاجَهْ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ عَلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصُنْعَهُمْ الطَّعَامَ النِّيَاحَةَ .
Adapun menyediakan makanan oleh keluarga mayit dan berkumpulnya orang banyak di situ, adalah bid'ah yang tidak disukai. Imam Ahmad meriwayatkan secara shahih dari Jarir bin Abdulah Radhiallahu 'Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk niyahah (meratap) –yakni terlarang." (Imam Muhammad Al Khathib Asy Syarbini, Mughi Muhtaj Ila Ma'rifati Alfazh Al Minhaj, 4/369. Mawqi' Al Islam)
Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab At Tamimi mengatakan bahwa membaca dan membawa Al Quran di kubur sebagaimana yang dilakukan sebagian manusia hari ini, mereka duduk selama tujuh hari dan menamakan itu sebagai kesungguhan, begitu pula berkumpul di rumah keluarga si mayit selama tujuh hari membaca Al Fatihah, dan mengangkat tangan untuk berdoa untuk si mayit, maka semua ini adalah bid'ah munkar yang diada-adakan, dan harus dihilangkan. (Syaikh Shalih Fauzan, At Tibyan Li Akhtha'i Ba'dhil Kitab, Hal. 171. Mawqi' Ruh Al Islam)
Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:
قال النووي: قال الشافعي وأصحابه رحمهم الله: يكره الجلوس للتعزية.
قالوا: ويعني بالجلوس أن يجتمع أهل الميت في بيت ليقصدهم من أراد التعزية، بل ينبغي أن ينصرفوا في حوائجهم.
ولافرق بين الرجال والنساء في كراهة الجلوس لها.
صرح به المحاملي ونقله عن نص الشافعي رضي الله عنه.
وهذه كراهة تنزيه إذا لم يكن معها محدث آخر، فإن ضم إليها أمر آخر من البدع المحرمة - كما هو الغالب منها في العادة - كان ذلك حراما من قبائح المحرمات، فإنه محدث وثبت في الحديث الصحيح " أن كل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة ". وذهب أحمد وكثير من علماء الاحناف إلى هذا الرأي.
وذهب المتقدمون من الاحناف إلى أنه لا بأس بالجلوس في غير المسجد ثلاثة أيام للتعزية، من غير ارتكاب محظور.
وما يفعله بعض الناس اليوم من الاجتماع للتعزية، وإقامة السرادقات، وفرش البسط، وصرف الاموال الطائلة من أجل المباهاة والمفاخرة من الامور المحدثة والبدع المنكرة التي يجب على المسلمين اجتنابها، ويحرم عليهم فعلها، لاسيما وأنه يقع فيها كثير مما يخالف هدي الكتاب ويناقض تعاليم السنة، ويسير وفق عادات الجاهلية، كالتغني بالقرآن وعدم التزام آداب التلاوة، وترك الانصات والتشاغل عنه بشرب الدخان وغيره.
ولم يقف الامر عند هذا الحد، بل تجاوزه عند كثير من ذوي الاهواء فلم يكتفوا بالايام الاول: جعلوا يوم الاربعين يوم تجدد لهذه المنكرات وإعادة لهذه البدع. وجعلوا ذكرى أولى بمناسبة مرور عام على الوفاة وذكرى ثانية، وهكذا مما لا يتفق مع عقل ولانقل.
"Berkata An Nawawi: Asy Syafi'i dan sahabat-sahabatnya Rahimahumullah mengatakan: dimakruhkan duduk-duduk ketika takziyah. Mereka mengatakan: yakni duduk berkumpul bersama keluarga si mayit di rumahnya dengan maksud takziyah, bahkan mereka menyediakan kebutuhan mereka (tamu). Dalam hal hukum duduk ini, tidak ada bedanya antara laki dan perempuan. Demikian yang diterangkan Al Muhamili dan kutipannya dari Asy Syafi'i Radhiallahu 'Anhu .
Ini adalah makruh tanzih jika tidak dibarengi oleh hal-hal muhdats (baru) lainnya, dan jika di dalamnya mengandung perkara lainnya berupa bid'ah yang diharamkan –sebagaimana umumnya kebiasaan yang berlaku- maka hal itu adalah termasuk keharaman yang buruk. Telah shahih hadits: Setiap yang baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat.
Pendapat inilah yang dipegang oleh madzhab Ahmad, Hanafiyah, dan mayoritas ulama. Sedangkan kalangan Hanafiyah terdahulu membolehkan duduk selama tiga hari, selain di masjid, jika tidak dibarengi oleh hal-hal terlarang. Ada pun, yang dilakukan oleh sebagian manusia hari ini, mereka berkumpul untuk takziyah, memasang tenda, menggelar karpet di lantai, lalu menghabiskan uang demi memperlihatkan kehebatan dan berbangga-bangga, ini semua adalah hal muhdats (baru) dan bid'ah yang munkar, wajib bagi mereka menjauhinya, haram melakukannya, apalagi pada kenyataannya sering terjadi di dalamnya hal-hal yang bertentangan dengan petunjuk Al Quran dan ajaran As Sunnah, sehingga menyerupai adat jahiliyah, seperti menyanyikan Al Quran, tidak memegang adab membaca Al Quran, tidak menyimaknya, tetapi sibuk minum atau menghisap rokok, dan lainnya.
Acara seperti ini tidak hanya terbatas demikian, bahkan kebanyakan ahlul hawa (pengikut hawa nafsu) meneruskannya tidak cukup pada hari pertama; mereka melakukannya pada hari ke empat puluh, saat itu mereka memperbarui kemungkaran dan mengulangi bid'ah tersebut. Mereka juga mengenang seratus hari pertama dari wafatnya si mayit, dan juga seratus hari kedua. Demikianlah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan oleh akal dan naql (dalil) ini." Demikian perkataan Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah. (Fiqhus Sunnah, 1/564. Darul Kitab Al 'Arabi)
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah mengatakan:
وأما صنع الطعام من أهل الميت للناس سواء كان ذلك من مال الورثة أو من ثلث الميت أو من شخص آخر فهذا لا يجوز؛ لأنه خلاف السنة ومن عمل الجاهلية كما تقدم، ولأن في ذلك زيادة تعب لهم على مصيبتهم وشغلا إلى شغلهم. وقد روى أحمد وابن ماجه بإسناد جيد عن جرير بن عبد الله البجلي - رضي الله عنه - أنه قال «كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعة الطعام بعد الدفن من النياحة » . ولم يثبت عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ولا عن أحد من أصحابه - رضي الله عنهم - ولا عن السلف الصالح إقامة حفل للميت مطلقا لا عند وفاته ولا بعد أسبوع ولا بعد أربعين يوما ولا بعد سنة من وفاته، بل ذلك بدعة يجب تركها وإنكارها والتوبة إلى الله منها لما فيها من الابتداع في الدين ومشابهة أهل الجاهلية.
Ada keluarga si mayit yang membuatkan makanan, sama saja apakah itu dari harta warisan, atau sepertiga harta si mayit, atau dari orang lain, maka ini tidak boleh, karena itu menyelisihi sunah dan termasuk perbuatan jahilyah sebagaimana penjelasan yang lalu. Demikian itu dapat menambah rasa lelah dan kesibukan bagi mereka setelah mendapatkan musibah. Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah telah meriwayatkan dengan sanad yang jayyid, dari Jarir bin Abdullah Al Bajalli Radhiallahu 'Anhu bahwa dia berkata: "Kami menganggap berkumpul di keluarga mayit dan membuatkan makanan setelah penguburan termasuk perbuatan meratap." Serta tidak ada satu pun yang shahih dari Rasulullah ﷺ, tidak pula dari satu pun para sahabat Radhiallahu 'Anhum, tidak pula dari salafush shalih tentang diadakannya acara ini secara mutlak, tidak ada ketika wafatnya, tidak pula sepekan setelahnya, empat hari dan setahun setelah kematiannya, justru itu adalah bid'ah yang wajib ditinggalkan dan dingkari, hendaknya taubat kepada Allah ﷻ darinya, karena itu merupakan mengada-ada dalam agama dan menyerupai orang jahiliyah. (Majmu' Fatawa, 2/356- 357)
Tetapi bagi mereka tidak masalah jika makanan justru didatangkan oleh tetangganya atau sanak familinya untuk membantu kesulitan keluarga si mayit, yang seperti ini justru dianjurkan sebagaimana yang dilakukan para sahabat nabi kepada keluarga Ja'far bin Abi Thalib Radhiallahu 'Anhu, ini masyhur dan sunah, serta tidak diperselisihkan hukumnya.
Dari Abdullah bin Ja'far, ketika tersebar berita wafatnya Ja'far bin Thalib Radhiallahu 'Anhu, maka Nabi ﷺ bersabda:
اصْنَعُوا لأَهْلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا، فَإِنَّهُ قَدْ جَاءَهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ
Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far karena telah datang kepada mereka musibah yang menyibukkan mereka. (HR. At Tirmidzi No. 998, katanya: hasan. Ibnu Majah No. 1610. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 1610)
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz mengatakan: "Fahadza huwa sunnah – perbuatan inilah yang sunah." (Majmu' Fatawa, 2/356)
Atau tidak apa-apa jika tuan rumah memberikan minum atau makan untuk tamu atau saudara yang jauh, bukan karena semata-mata dalam rangka takziyahnya, karena memang mereka adalah tamu jauh. Itu tidak mengapa, sebab biasanya, ada atau tidak ada musibah, secara alami kita akan memberikan jamuan kepada tamu jauh.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah berkata:
س: هل يجوز حضور مجلس العزاء والجلوس معهم؟
ج: إذا حضر المسلم وعزى أهل الميت فذلك مستحب؛ لما فيه من الجبر لهم والتعزية، وإذا شرب عندهم فنجان قهوة أو شاي أو تطيب فلا بأس كعادة الناس مع زوارهم.
Pertanyaan: "Bolehkah menghadiri majelis ta'ziyah dan duduk bersama mereka?"
Jawaban: "Jika seorang muslim hadir untuk menghibur keluarga si mayit maka ini mustahab (disukai/sunah), karena hal itu bisa memulihkan keadaan dan menghibur mereka, dan jika minum secangkir kopi, atau teh, diberikan wewangian, maka tidak apa-apa sebagaimana kebiasaan manusia dalam menyembut para peziarahnya. (Majmu' Fatawa, 13/371)
Demikianlah dalil dan perkataan pihak yang melarang berkumpul dan makan-makan di rumah mayit, berserta para ulama yang melarangnya. Bagi mereka hal itu termasuk niyahah (meratap) yang dilarang syariat, dapat memperbarui kesedihan, dan merupakan muhdats (hal baru yang diada-adakan).
▪️Pihak Yang Membolehkan dan Dalilnya
Berikut ini dalil-dalil pihak yang membolehkan berkumpul dan makan-makan di rumah si mayit:
1. Dari 'Aisyah Radhiallahu 'Anha:
أَنَّهَا كَانَتْ إِذَا مَاتَ المَيِّتُ مِنْ أَهْلِهَا، فَاجْتَمَعَ لِذَلِكَ النِّسَاءُ، ثُمَّ تَفَرَّقْنَ إِلَّا أَهْلَهَا وَخَاصَّتَهَا، أَمَرَتْ بِبُرْمَةٍ مِنْ تَلْبِينَةٍ فَطُبِخَتْ، ثُمَّ صُنِعَ ثَرِيدٌ فَصُبَّتِ التَّلْبِينَةُ عَلَيْهَا، ثُمَّ قَالَتْ: كُلْنَ مِنْهَا، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «التَّلْبِينَةُ مُجِمَّةٌ لِفُؤَادِ المَرِيضِ، تَذْهَبُ بِبَعْضِ الحُزْنِ»
Bahwasanya jika ada salah seorang anggota keluarganya ('Aisyah) wafat, maka berkumpullah kaum wanita. Lalu mereka berpisah kecuali keluarga dan orang-orang tertentu, lalu Aisyah pun memerintahkan untuk memasak talbinah (bubur tepung), lalu dibuatkan tsarid, lalu dia menuangkan talbinah itu di atasnya, lalu berkata: "Makanlah bubur ini! Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Talbinah bisa menyegarkan hati orang yang sakit, dan menghilangkan sebagian kesedihan." (HR. Muttafaq 'Alaih)
Jadi, 'Aisyah Radhiallahu 'Anha, sebagai salah satu keluarga si mayit, Beliau membuatkan makanan untuk keluarga dan sebagian tamu khususnya.
2. Seorang laki-laki Anshar berkata:
خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جَنَازَةٍ، فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْقَبْرِ يُوصِي الْحَافِرَ: «أَوْسِعْ مِنْ قِبَلِ رِجْلَيْهِ، أَوْسِعْ مِنْ قِبَلِ رَأْسِهِ»، فَلَمَّا رَجَعَ اسْتَقْبَلَهُ دَاعِي امْرَأَةٍ فَجَاءَ وَجِيءَ بِالطَّعَامِ فَوَضَعَ يَدَهُ، ثُمَّ وَضَعَ الْقَوْمُ، فَأَكَلُوا ...
Kami keluar bersama Nabi ﷺ mengantarkan jenazah, kemudian aku melihat Rasulullah ﷺ di atas kubur berwasiat kepada penggalinya: "Perluaslah di sisi kedua kakinya, perluaslah sisi kepalanya." Kemudian tatkala kembali, Beliau disambut utusan seorang wanita yang mengundang Rasulullah ﷺ untuk makan, kemudian Beliau datang dan makanan pun dihidangkan. Lalu Beliau metelakkan tangannya pada makanan kemudian orang-orang meletakkan tangannya pada makanan, lalu mereka makan. .... (HR. Abu Daud No. 3332, Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 3332)
3.
عن أحنف بن قيس: كنت أسمع عمر يقول لايدخل أحد من قريش في باب إلا دخل معه ناس فلا أدري ما تأويل قوله حتيطعن عمر فأمر صهيبا أن يصلى بالناس ثلاثا وأمر بأن يجعل للناس طعاماً فلما رجعوا من الجنازة جاءوا وقد وضعت الموائد فأمسك الناس عنها للحزن الذي همّ فيه فجاء العباس بن عبد المطلب فقال: ياأيها الناس قد مات رسول الله صلي الله عليه وسلم فأكلنا بعده وشربنا ومات أبوبكر فأكلنا بعده وشربنا أيها الناس كلوا من هذا الطعام فمد يده ومد الناس أيديهم فأكلوا فعرفت تأويل ذلك
Dari Ahnaf Bin Qais: Aku pernah mendengar Umar Radhiallahu 'Anhu berkata, "Tidak akan masuk seseorang dari Quraisy ke dalam satu pintu kecuali orang-orang akan masuk bersamanya.
Aku (Ahnaf) tidak mengerti apa maksud ucapan Umar tersebut, sampai suatu hari Umar ditikam (yang membuatnya wafat). Lalu Umar memerintahkan Shuhaib untuk memimpin orang-orang shalat berjamaah selama tiga hari, dan memerintahkan untuk dihidangkan makanan bagi orang-orang.
Maka ketika orang-orang telah kembali dari (menguburkan) jenazah umar, mereka datang kembali dan telah dihidangkan makanan (di rumah Umar). Lantas orang-orang menahan diri (dari hidangan) karena kesedihan yangg sedang menimpa mereka. Maka Abbas bin Abdul Muthalib datang seraya berkata, "Wahai manusia, telah wafat Rasulullah ﷺ dan kita makan dan minum (di rumah Rasulullah ﷺ) setelah wafatnya. Dan telah wafat Abu Bakar dan kita (juga) telah makan dan minum setelah wafatnya (di rumah Abu Bakar). Wahai manusia, makanlah makanan-makanan ini. Lalu Abbas mengulurkan tangannya dan orang2 (dari para sahabat Nabi) juga mengulurkan tangan mereka, lalu mereka makan. Maka, barulah aku (Ahnaf) mengerti apa arti ucapan Umar itu.
(Imam Abu Bakar Al Bazzaz, Al Fawaid Asy Syahir No. 305, Imam Alauddin Muttaqi Al Hindi, Kanzul 'Ummal No. 37305, Imam As Suyuthi, Al Jami' Al Ahadits, No. 29163, Imam Muhammad bin Sa'ad, Thabaqat Al Kubra, Juz. 4, Hlm. 21, Imam Ibnu 'Asakir, Tarikh Dimasyqi, Juz. 26, Hlm. 373, Imam Abu Bakar Al Baghdadi, Tarikh Baghdad No. 7641, Imam Al Bushiri, Al Ittihaf Al Khairah No. 2000, katanya: diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dalam sanadnya terdapat Zaid bin Ali bin Jud'an (seorang perawi yang dhaif, pen). Syaikh Muhammad Yusuf Al Kandahlawi, Hayatush Shahabah, Juz. 3, Hlm. 386)
4. Berkata Abu Nu'aim:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ مَالِكٍ، ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، ثنا أَبِي، ثنا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ، ثنا الْأَشْجَعِيُّ، عَنْ سُفْيَانَ، قَالَ: قَالَ طَاوُسٌ: «إِنَّ الْمَوْتَى يُفْتَنُونَ فِي قُبُورِهِمْ سَبْعًا، فَكَانُوا يَسْتَحِبُّونَ أَنْ يُطْعَمَ عَنْهُمْ تِلْكَ الْأَيَّامِ»
Berkata kepada kami Abu Bakr bin Malik, berkata kepada kami Abdullah bin Ahmad bin Hambal, berkata ayahku (Ahmad bin Hambal), berkata kepada kami Hasyim bin Al Qasim, berkata kepada kami Al Asyja'i, dari Sufyan, dia berkata: Berkata Thawus: "Sesungguhnya mayit akan mendapat ujian di kuburnya selama tujuh hari, maka mereka (para sahabat) suka memberikan makanan pada hari-hari itu." (Imam Abu Nu'aim, Hilyatul Auliya, 4/11)
Imam As Suyuthi mengatakan: isnadnya SHAHIH, dan hukumnya sebagai riwayat marfu'. (Ad Dibaj 'Alash Shahih Muslim, 2/490)
Beliau juga menjelaskan dalam kitabnya yang lain: "Rijal (perawi) hadits ini shahih, Thawus adalah senior tabi'in. Menurut Abu Nu'aim, Thawus adalah generasi pertama bagi penduduk Yaman. Abu Nu'aim pernah meriwayatkan bahwa Thawus berkata: "Aku pernah berjumpa dengan 500 para sahabat Rasulullah ﷺ. Sementara yang lain meriwayatkan bahwa Thawus mengatakan: "Aku pernah berjumpa dengan 700 syaikh dari generasi sahabat Rasulullah ﷺ ." Ada pun Sufyan adalah Ats Tsauri, pernah berjumpa dengan Thawus. (Al Hawi Lil Fatawi, 2/216)
Bagi kelompok ini, riwayat-riwayat ini menjadi dasar yang jelas, tegas, dan shahih, kebolehan bagi pihak keluarga memberikan makanan buat para tamu yang berta'ziyah. Mereka pun meniatkan itu sebagai sedekah, bukan untuk meratap. Bahkan Nabi ﷺ pernah makan-makan bersama mereka di rumah keluarga mayit setelah mengantarkan jenazah di kubur, sebagaimana riwayat Abu Daud di atas. Juga para sahabat nabi melakukannya sebagaimana atsar dari Imam As Suyuthi dan menurutnya shahih.
Imam As Suyuthi Rahimahullah mengatakan:
أَنَّ سُنَّةَ الْإِطْعَامِ سَبْعَةُ أَيَّامٍ، بَلَغَنِي أَنَّهَا مُسْتَمِرَّةٌ إِلَى الْآنَ بِمَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ، فَالظَّاهِرُ أَنَّهَا لَمْ تُتْرَكْ مِنْ عَهْدِ الصَّحَابَةِ إِلَى الْآنَ، وَأَنَّهُمْ أَخَذُوهَا خَلَفًا عَنْ سَلَفٍ إِلَى الصَّدْرِ الْأَوَّلِ.
Bahwasanya disunahkan memberikan makanan selama tujuh hari (di rumah mayit, pen), telah sampai kepadaku bahwa hal itu terus berlangsung sampai saat ini di Mekkah dan Madinah. Kenyataannya hal itu tidak pernah ditinggalkan sejak masa para sahabat Nabi ﷺ sampai saat ini (zaman Imam As Suyuthi), dan sesungguhnya generasi khalaf telah mengambil dari generasi salaf sampai generasi awal Islam. (Imam Jalaluddin As Suyuthi, Al Hawi Lil Fatawi, Juz. 2 Hlm. 234)
Apa yang dikatakan oleh Imam As Suyuthi ini berbeda dengan yang dikatakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz yang menurutnya memberikan makanan (dalam artian makan-makan) kepada para pentakziah adalah perkara baru
yang yang tidak pernah dilakukan oleh para salaf.
Namun, pihak yang membolehkan pun melarang jika masalah makanan ini menjadi tradisi yang dipaksakan hanya karena tidak enak dengan pembicaraan masyarakat. Atau untuk bermegah-megah, sehingga nilai takziahnya hilang berubah menjadi pesta. Jika seperti itu maka mereka sepakat kebid'ahannya, bahkan menjadi haram jika untuk meratap dan memuji keluarga secara berlebihan, sebagaimana yang difatwakan Imam Ibnu Hajar Rahimahullah. (Lihat: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,37421-lang,id-c,ubudiyah-t,Hidangan+dan+Makanan+dalam+Upacara+Kematian++Ta%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2ziyah+-.phpx)
So, ini khilaf para ulama, jangan pakai emosi, jangan pula mudah menyerang sesama muslim. Ambil yang kita yakini dan jangan ingkari yang lain.
Wallahu A'lam
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
17/06/19 10.17 - +62 812-9419-3202: 📆 Senin, 13 Syawal 1440H / 17 Juni 2019
📚 Ibadah
📝 Pemateri: Ustadz Farid Nu'man Hasan, S.S.
📋 Iblis Pun Menjebak Orang Yang Membaca Al Quran
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹
Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata:
وقد لبس إبليس على قوم من القراء فهم يقرأون القرآن في منارة المسجد بالليل بالأصوات المجتمعة المرتفعة الجزء والجزأين فيجتمعون بين أذى الناس في منعهم من النوم وبين التعرض للرياء ومنهم من يقرأ في مسجده وقت الأذان لأنه حين اجتماع الناس في المسجد.
قال المصنف ومن أعجب ما رأيت فيهم أن رجلا كان يصلي بالناس صلاة الصبح يوم الجمعة ثم يلتفت فيقرأ المعوذتين ويدعو دعاء الختمة ليعلم الناس أني قد ختمت الختمة وما هذه طريقة السلف فإن السلف كانوا يسترون عبادتهم وكان عمل الربيع بن خثيم كله سرا فربما دخل عليه الداخل وقد نشر المصحف فيغطيه بثوبه وكان أحمد بن حنبل يقرأ القرآن كثيرا ولا يدري متى يختم.
Iblis telah memperdayai segolongan ahli pembaca Al Quran, mereka membaca Al Quran di menara masjid di malam hari, dengan suara yang dikeraskan, juz demi juz, sehingga selain mengganggu manusia yang sedang tidur mereka juga menampakkan riya.
Di antara mereka ada yang membaca Al Quran ketika adzan, karena saat itu orang-orang mendatangi dan berkumpul di masjid. Pernah saya melihat kejadian yang aneh, ada orang yang shalat subuh pada hari Jumat bersama manusia, lalu dia tengok kanan kiri lalu membaca Al Falaq dan An Naas, kemudian membaca doa khataman Al Quran supaya pamer kepada manusia agar mereka tahu bahwa dia telah mengkhatamkannya.
Ini bukanlah perilaku salaf, karena mereka suka menyembunyikan amal ibadahnya. Bahkan Ar Rabi' bin Khutsaim menyembunyikan semua amalnya. Jika ada orang yang masuk ke rumahnya saat dia sedang membaca mushaf, maka dia menutup mushafnya dengan kainnya. Dahulu Imam Ahmad bin Hambal banyak membaca Al Quran tapi tidak diketahui kapan dia mengkhatamkannya.
(Imam Abul Faraj bin Al Jauzi, Talbis Iblis, Hal. 128)
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰=Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa=💰
💳 a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
📲 Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
17/06/19 10.56 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
17/06/19 10.56 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
17/05/19 13.25 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
17/05/19 13.25 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
16/06/19 09.42 - +62 812-9419-3202: 📆 Ahad, 12 Syawal 1440H / 16 Juni 2019
📚 Tazkiyatun Nafs
📝 Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi MA.
📋 Sebaik- baik Ibadah
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Sebaik baik ibadah ketika ada tamu adalah engkau segera menjamunya dan berbincang dengannya, bukan malah asyik membaca buku.
Sebaik baik ibadah ketika ada kerja bakti adalah engkau ambil sapu dan cangkul, bukan khusyu itikaf di masjid.
Sebaik baik ibadah ketika azan berkumandang adalah kau menjawabnya dan segera hadir ke masjid, bukan sibuk melayani para pelanggan di toko, betapapun toko mu penuh dan ramai.
Sebaik baik ibadah ketika jam kerja sudah di mulai adalah bekerja dengan baik, bukan sibuk dengan bacaan Al Quran dan shalat dhuha, sehingga mengurangi waktu kerjamu, namun aturlah waktu dengan baik agar kau bisa mencapai semuanya.
Sebaik baik ibadah ketika ada yang kesulitan adalah segera membantunya dengan kemampuan yang kita bisa, bukan asyik membagikan foto foto korban yang tidak pantas di lihat, sungguh itu tidak patut
Ini adalah tentang fiqh prioritas.
Ini adalah tentang kemampuan memilih skala prioritas, amalan mana yang tidak penting, penting dan sangat penting agar kita tidak terkecoh dalam beramal.
Ketahuilah, setiap ibadah punya waktu dan prioritas tersendiri, kapan ia di lakukan, agar makna ibadah itu tidak ada reduksi didalamnya.
Hasan Al Bashri bertutur
لأن أقضى حاجة أخى أحب إلى من أن أعتكف سنة
"Sesungguhnya memenuhi kebutuhan saudaraku lebih aku sukai dari pada itikaf satu tahun"
Inilah tarbiyah Islamiah, ia tidak hanya mendidik seseorang untuk hafal Al Quran dan hadist, tetapi bagaimana text text agama itu bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari, demikian ungkap Ust Jum'ah dalam Manhaj Taghyir.
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Sebarkan! Raih Pahala
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
16/06/19 09.42 - +62 812-9419-3202: Tidur Setelah Shalat Subuh
Ustadz Menjawab
Hari/Tanggal: Ahad, 16 Juni 2019
Ustadz : Farid Nu'man Hasan
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz... Saya mau bertanya, bagaimana hukumnya tidur setelah shalat subuh?
Jawaban
=========
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Perlu diketahui, tidak ada ayat atau hadits yang menyebutkan larangan tidur setelah shalat subuh. Sehingga pendapat yang paling kuat adalah BOLEH secara syar'i, sebab ketiadaan dalil atas larangannya. Bahkan, sebagian orang-orang shalih masa salaf melakukannya.
Dalam Al-Mushannaf-nya Imam Ibnu Abi Syaibah disebutkan bahwa Aisyah, Ummu Salamah, Ibnu Sirin, Sa'id bin Jubeir, Shuhaib, mereka tidur setelah Subuh.[1]
Lalu, kenapa ada ulama lain sejak masa salaf dan khalaf memakruhkan? Sebab menurut mereka setelah subuh adalah waktu diberkahi, dan waktu dibagikan rezeki, dan tidak baik di sisi kesehatan tidur setelah shubuh.
Syaikh Abdullah Al-Faqih Hafizhahullah menjelaskan:
فإن النوم في هذا الوقت جائز بمعنى أنه لا يأثم فاعله، ولو لم يكن محتاجا إليه. وقد كرهه بعض أهل العلم نظرا لما يترتب عليه من آثار صحية وغيرها، إلا إذا كان لحاجة. وقد ورد أن الرزق يقسم في ذلك الوقت.
"Sesungguhnya tidur di waktu ini adalah boleh, dalam arti tidak berdosa melakukannya, walau dia tidak membutuhkannya. Sebagian ulama memakruhkan karena melihat berbagai pertimbangan, seperti kesehatan dan lainnya, kecuali jika ada kebutuhan untuk melakukannya." [2]
Imam Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad berkata;
نوم الصبحة يمنع الرزق لأن ذلك وقت تطلب فيه الخليقة أرزاقها وهو وقت قسمة الأرزاق فنومه حرمان إلا لعارض أو ضرورة . انتهى
"Tidur pagi itu menghalangi rezeki, sebab itulah saat rezeki makhluk sedang dicari, di waktu itulah rezeki sedang dibagikan. Maka, tidur di waktu itu bisa mencegahnya kecuali memang darurat."[3]
Nabi ﷺ berdoa buat umatnya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
"Ya Allah berkahilah umatku di pagi harinya." [4]
'Urwah bin Az Zubeir Rahimahullah berkata:
كَانَ الزُّبَيْرُ يَنْهَى بَنِيهِ عَنِ التَّصَبُّحِ
"Az Zubeir (bin Awwam) melarang anaknya untuk tidur setelah subuh."[5]
Maka, sayang sekali jika waktu berkah itu disia-siakan. Ahsannya dan afdhalnya adalah berdizkir, tilawah, lalu silahkan istirahat. Atau beraktifitas seperti kerja, atau berbenah di rumah.
*Kesimpulan:*
1. Tidak ada larangan syar'i tidur setelah subuh
2. Sebagian salaf sejak masa sahabat dan tabi'in ada yang tidur setelah subuh
3. Sebagian lain memakruhkannya sebab itu waktu yang diberkahi
Demikian. Wallahu a'lam
=========
Referensi :
[1] Imam Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, no. 25958-9, 25961-3
[2] Syaikh Abdullah Al Faqih, Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah no. 153487
[3] Imam Ibnul Qayyim, Zaadul Ma'ad, 4/242
[4] HR. At Tirmidzi no. 1212, Abu Daud no. 2606, Ibnu Hibban no. 4754-4755. Hadits ini diperselisihkan statusnya. Imam At Tirmidzi menyatakan hasan. Imam Ibnu Hibban memasukkan dalam kitab Shahih-nya, begitu pula Syaikh Al Albani mengatakan shahih. Sementara Imam Ibnul Jauzi, Syaikh Syu'aib Al Arnauth, Syaikh Husein Salim Asad mendhaifkannya.
[5] Imam Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, no. 25951
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
17/06/19 10.17 - +62 812-9419-3202: Makan-makan Di Rumah Si Mayit
Ustadz Menjawab
Hari/Tanggal: Senin, 17 Juni 2019
Ustadz : Farid Nu'man Hasan
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz... Saya mau bertanya, memakan makanan dari acara selametan tahlilan hukumnya apa?
A_43
Jawaban
=========
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Bagian ini sering diperselisihkan kaum muslimin, antara yang membolehkan dan melarangnya.
▪️Pihak Yang Melarang dan Dalilnya
Dari Jarir bin Abdillah Al Bajalli Radhiallahu 'Anhu, katanya:
كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ إِلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنِيعَةَ الطَّعَامِ بَعْدَ دَفْنِهِ مِنَ النِّيَاحَةِ
Kami (para sahabat) memandang bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk niyahah (meratap) –yakni terlarang. (HR. Ahmad No. 6905. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan: Shahih. Lihat Ta'liq Musnad Ahmad No. 6905)
Pernyataan ini menjadi dalil, bahwa pada masa sahabat Nabi ﷺ berkumpul di rumah mayit lalu makan-makan adalah perbuatan meratap dan itu terlarang.
Imam Asy Syafi'i Rahimahullah, beliau mengatakan dalam Al Umm:
وأكره المأتم وهى الجماعة وإن لم يكن لهم بكاء فإن ذلك يجدد الحزن
"Aku membenci ma'tam, yaitu berkumpul (di rumah keluarga si mayit), walaupun tidak ada tangisan, namun yang demikian itu memperbarui kesedihan." (Imam Asy Syafi'i, Al Umm, 1/ 318. Darul Fikr)
Begitu pula kata Imam An Nawawi Rahimahullah dalam kitab Al Majmu':
وأما اصلاح اهل الميت طعاما وجمع الناس عليه فلم ينقل فيه شئ وهو بدعة غير مستحبة هذا كلام صاحب الشامل ويستدل لهذا بحديث جرير بن عبد الله رضى الله عنه قال " كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنيعة الطعام بعد دفنه من النياحة
"Adapun penyediaan makanan oleh keluarga mayit dan berkumpulnya orang banyak di sana, adalah tidak ada dalil sama sekali, dan itu adalah bid'ah yang dibenci. Ini adalah ucapan pengarang Asy Syamil, dia berdalil hadits Jarir bin Abdullah Radhiallahu 'Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk niyahah (meretap) –yakni terlarang." (Imam An Nawawi, Al Majmu' Syarah Al Muhadzab, 5/320. Darul Fikr)
Juga Imam Sayyid Al Bakr Ad Dimyathi Asy Syafi'i Rahimahullah, beliau berkata dalam I'anatuth Thalibin:
نعم، ما يفعله الناس من الاجتماع عند أهل الميت وصنع الطعام، من البدع المنكرة التي يثاب على منعها والي الامر، ثبت الله به قواعد الدين وأيد به الاسلام والمسلمين.
Ya, apa yang dilakukan manusia, yakni berkumpul di rumah keluarga si mayit, dan dihidangkan makanan, merupakan bid'ah munkarah, yang akan diberi pahala bagi orang yang mencegahnya, dengannya Allah akan kukuhlah kaidah-kaidah agama, dan dengannya dapat mendukung Islam dan muslimin." (Imam Sayyid Al Bakr Ad Dimyathi Asy Syafi'i, I'anatuth Thalibin, 2/165. Mawqi' Ya'sub)
Beliau juga mengatakan:
وما اعتيد من جعل أهل الميت طعاما ليدعوا الناس إليه، بدعة مكروهة - كإجابتهم لذلك، لما صح عن جرير رضي الله عنه. كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة.
Dan apa yang dibiasakan manusia tentang hidangan dari keluarga si mayit yang disediakan untuk para undangan, adalah bid'ah yang tidak disukai agama, sebagaimana datangnya para undangan ke acara itu, karena ada hadits shahih yang diriwayatkan dari Jarir Radhiallahu 'Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk nihayah (meratap) –yakni terlarang." (Ibid)
Beliau juga mengatakan:
وفي البزاز: ويكره اتخاذ الطعام في اليوم الاول والثالث وبعد الاسبوع، ونقل الطعام إلى القبر في المواسم
"Dalam Kitab Al Bazaz: Dibenci menyediakan makanan pada hari pertama, tiga, dan setelah tujuh hari, dan juga mengirim makanan ke kuburan secara musiman." (Ibid, 2/166)
Sementara Imam Muhammad Al Khathib Asy Syarbini mengatakan dalam Mughni Muhtaj:
أَمَّا إصْلَاحُ أَهْلِ الْمَيِّتِ طَعَامًا وَجَمْعُ النَّاسِ عَلَيْهِ فَبِدْعَةٌ غَيْرُ مُسْتَحَبٍّ ، رَوَى أَحْمَدُ وَابْنُ مَاجَهْ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ عَلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصُنْعَهُمْ الطَّعَامَ النِّيَاحَةَ .
Adapun menyediakan makanan oleh keluarga mayit dan berkumpulnya orang banyak di situ, adalah bid'ah yang tidak disukai. Imam Ahmad meriwayatkan secara shahih dari Jarir bin Abdulah Radhiallahu 'Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk niyahah (meratap) –yakni terlarang." (Imam Muhammad Al Khathib Asy Syarbini, Mughi Muhtaj Ila Ma'rifati Alfazh Al Minhaj, 4/369. Mawqi' Al Islam)
Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab At Tamimi mengatakan bahwa membaca dan membawa Al Quran di kubur sebagaimana yang dilakukan sebagian manusia hari ini, mereka duduk selama tujuh hari dan menamakan itu sebagai kesungguhan, begitu pula berkumpul di rumah keluarga si mayit selama tujuh hari membaca Al Fatihah, dan mengangkat tangan untuk berdoa untuk si mayit, maka semua ini adalah bid'ah munkar yang diada-adakan, dan harus dihilangkan. (Syaikh Shalih Fauzan, At Tibyan Li Akhtha'i Ba'dhil Kitab, Hal. 171. Mawqi' Ruh Al Islam)
Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:
قال النووي: قال الشافعي وأصحابه رحمهم الله: يكره الجلوس للتعزية.
قالوا: ويعني بالجلوس أن يجتمع أهل الميت في بيت ليقصدهم من أراد التعزية، بل ينبغي أن ينصرفوا في حوائجهم.
ولافرق بين الرجال والنساء في كراهة الجلوس لها.
صرح به المحاملي ونقله عن نص الشافعي رضي الله عنه.
وهذه كراهة تنزيه إذا لم يكن معها محدث آخر، فإن ضم إليها أمر آخر من البدع المحرمة - كما هو الغالب منها في العادة - كان ذلك حراما من قبائح المحرمات، فإنه محدث وثبت في الحديث الصحيح " أن كل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة ". وذهب أحمد وكثير من علماء الاحناف إلى هذا الرأي.
وذهب المتقدمون من الاحناف إلى أنه لا بأس بالجلوس في غير المسجد ثلاثة أيام للتعزية، من غير ارتكاب محظور.
وما يفعله بعض الناس اليوم من الاجتماع للتعزية، وإقامة السرادقات، وفرش البسط، وصرف الاموال الطائلة من أجل المباهاة والمفاخرة من الامور المحدثة والبدع المنكرة التي يجب على المسلمين اجتنابها، ويحرم عليهم فعلها، لاسيما وأنه يقع فيها كثير مما يخالف هدي الكتاب ويناقض تعاليم السنة، ويسير وفق عادات الجاهلية، كالتغني بالقرآن وعدم التزام آداب التلاوة، وترك الانصات والتشاغل عنه بشرب الدخان وغيره.
ولم يقف الامر عند هذا الحد، بل تجاوزه عند كثير من ذوي الاهواء فلم يكتفوا بالايام الاول: جعلوا يوم الاربعين يوم تجدد لهذه المنكرات وإعادة لهذه البدع. وجعلوا ذكرى أولى بمناسبة مرور عام على الوفاة وذكرى ثانية، وهكذا مما لا يتفق مع عقل ولانقل.
"Berkata An Nawawi: Asy Syafi'i dan sahabat-sahabatnya Rahimahumullah mengatakan: dimakruhkan duduk-duduk ketika takziyah. Mereka mengatakan: yakni duduk berkumpul bersama keluarga si mayit di rumahnya dengan maksud takziyah, bahkan mereka menyediakan kebutuhan mereka (tamu). Dalam hal hukum duduk ini, tidak ada bedanya antara laki dan perempuan. Demikian yang diterangkan Al Muhamili dan kutipannya dari Asy Syafi'i Radhiallahu 'Anhu .
Ini adalah makruh tanzih jika tidak dibarengi oleh hal-hal muhdats (baru) lainnya, dan jika di dalamnya mengandung perkara lainnya berupa bid'ah yang diharamkan –sebagaimana umumnya kebiasaan yang berlaku- maka hal itu adalah termasuk keharaman yang buruk. Telah shahih hadits: Setiap yang baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat.
Pendapat inilah yang dipegang oleh madzhab Ahmad, Hanafiyah, dan mayoritas ulama. Sedangkan kalangan Hanafiyah terdahulu membolehkan duduk selama tiga hari, selain di masjid, jika tidak dibarengi oleh hal-hal terlarang. Ada pun, yang dilakukan oleh sebagian manusia hari ini, mereka berkumpul untuk takziyah, memasang tenda, menggelar karpet di lantai, lalu menghabiskan uang demi memperlihatkan kehebatan dan berbangga-bangga, ini semua adalah hal muhdats (baru) dan bid'ah yang munkar, wajib bagi mereka menjauhinya, haram melakukannya, apalagi pada kenyataannya sering terjadi di dalamnya hal-hal yang bertentangan dengan petunjuk Al Quran dan ajaran As Sunnah, sehingga menyerupai adat jahiliyah, seperti menyanyikan Al Quran, tidak memegang adab membaca Al Quran, tidak menyimaknya, tetapi sibuk minum atau menghisap rokok, dan lainnya.
Acara seperti ini tidak hanya terbatas demikian, bahkan kebanyakan ahlul hawa (pengikut hawa nafsu) meneruskannya tidak cukup pada hari pertama; mereka melakukannya pada hari ke empat puluh, saat itu mereka memperbarui kemungkaran dan mengulangi bid'ah tersebut. Mereka juga mengenang seratus hari pertama dari wafatnya si mayit, dan juga seratus hari kedua. Demikianlah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan oleh akal dan naql (dalil) ini." Demikian perkataan Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah. (Fiqhus Sunnah, 1/564. Darul Kitab Al 'Arabi)
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah mengatakan:
وأما صنع الطعام من أهل الميت للناس سواء كان ذلك من مال الورثة أو من ثلث الميت أو من شخص آخر فهذا لا يجوز؛ لأنه خلاف السنة ومن عمل الجاهلية كما تقدم، ولأن في ذلك زيادة تعب لهم على مصيبتهم وشغلا إلى شغلهم. وقد روى أحمد وابن ماجه بإسناد جيد عن جرير بن عبد الله البجلي - رضي الله عنه - أنه قال «كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعة الطعام بعد الدفن من النياحة » . ولم يثبت عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ولا عن أحد من أصحابه - رضي الله عنهم - ولا عن السلف الصالح إقامة حفل للميت مطلقا لا عند وفاته ولا بعد أسبوع ولا بعد أربعين يوما ولا بعد سنة من وفاته، بل ذلك بدعة يجب تركها وإنكارها والتوبة إلى الله منها لما فيها من الابتداع في الدين ومشابهة أهل الجاهلية.
Ada keluarga si mayit yang membuatkan makanan, sama saja apakah itu dari harta warisan, atau sepertiga harta si mayit, atau dari orang lain, maka ini tidak boleh, karena itu menyelisihi sunah dan termasuk perbuatan jahilyah sebagaimana penjelasan yang lalu. Demikian itu dapat menambah rasa lelah dan kesibukan bagi mereka setelah mendapatkan musibah. Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah telah meriwayatkan dengan sanad yang jayyid, dari Jarir bin Abdullah Al Bajalli Radhiallahu 'Anhu bahwa dia berkata: "Kami menganggap berkumpul di keluarga mayit dan membuatkan makanan setelah penguburan termasuk perbuatan meratap." Serta tidak ada satu pun yang shahih dari Rasulullah ﷺ, tidak pula dari satu pun para sahabat Radhiallahu 'Anhum, tidak pula dari salafush shalih tentang diadakannya acara ini secara mutlak, tidak ada ketika wafatnya, tidak pula sepekan setelahnya, empat hari dan setahun setelah kematiannya, justru itu adalah bid'ah yang wajib ditinggalkan dan dingkari, hendaknya taubat kepada Allah ﷻ darinya, karena itu merupakan mengada-ada dalam agama dan menyerupai orang jahiliyah. (Majmu' Fatawa, 2/356- 357)
Tetapi bagi mereka tidak masalah jika makanan justru didatangkan oleh tetangganya atau sanak familinya untuk membantu kesulitan keluarga si mayit, yang seperti ini justru dianjurkan sebagaimana yang dilakukan para sahabat nabi kepada keluarga Ja'far bin Abi Thalib Radhiallahu 'Anhu, ini masyhur dan sunah, serta tidak diperselisihkan hukumnya.
Dari Abdullah bin Ja'far, ketika tersebar berita wafatnya Ja'far bin Thalib Radhiallahu 'Anhu, maka Nabi ﷺ bersabda:
اصْنَعُوا لأَهْلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا، فَإِنَّهُ قَدْ جَاءَهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ
Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far karena telah datang kepada mereka musibah yang menyibukkan mereka. (HR. At Tirmidzi No. 998, katanya: hasan. Ibnu Majah No. 1610. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 1610)
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz mengatakan: "Fahadza huwa sunnah – perbuatan inilah yang sunah." (Majmu' Fatawa, 2/356)
Atau tidak apa-apa jika tuan rumah memberikan minum atau makan untuk tamu atau saudara yang jauh, bukan karena semata-mata dalam rangka takziyahnya, karena memang mereka adalah tamu jauh. Itu tidak mengapa, sebab biasanya, ada atau tidak ada musibah, secara alami kita akan memberikan jamuan kepada tamu jauh.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah berkata:
س: هل يجوز حضور مجلس العزاء والجلوس معهم؟
ج: إذا حضر المسلم وعزى أهل الميت فذلك مستحب؛ لما فيه من الجبر لهم والتعزية، وإذا شرب عندهم فنجان قهوة أو شاي أو تطيب فلا بأس كعادة الناس مع زوارهم.
Pertanyaan: "Bolehkah menghadiri majelis ta'ziyah dan duduk bersama mereka?"
Jawaban: "Jika seorang muslim hadir untuk menghibur keluarga si mayit maka ini mustahab (disukai/sunah), karena hal itu bisa memulihkan keadaan dan menghibur mereka, dan jika minum secangkir kopi, atau teh, diberikan wewangian, maka tidak apa-apa sebagaimana kebiasaan manusia dalam menyembut para peziarahnya. (Majmu' Fatawa, 13/371)
Demikianlah dalil dan perkataan pihak yang melarang berkumpul dan makan-makan di rumah mayit, berserta para ulama yang melarangnya. Bagi mereka hal itu termasuk niyahah (meratap) yang dilarang syariat, dapat memperbarui kesedihan, dan merupakan muhdats (hal baru yang diada-adakan).
▪️Pihak Yang Membolehkan dan Dalilnya
Berikut ini dalil-dalil pihak yang membolehkan berkumpul dan makan-makan di rumah si mayit:
1. Dari 'Aisyah Radhiallahu 'Anha:
أَنَّهَا كَانَتْ إِذَا مَاتَ المَيِّتُ مِنْ أَهْلِهَا، فَاجْتَمَعَ لِذَلِكَ النِّسَاءُ، ثُمَّ تَفَرَّقْنَ إِلَّا أَهْلَهَا وَخَاصَّتَهَا، أَمَرَتْ بِبُرْمَةٍ مِنْ تَلْبِينَةٍ فَطُبِخَتْ، ثُمَّ صُنِعَ ثَرِيدٌ فَصُبَّتِ التَّلْبِينَةُ عَلَيْهَا، ثُمَّ قَالَتْ: كُلْنَ مِنْهَا، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «التَّلْبِينَةُ مُجِمَّةٌ لِفُؤَادِ المَرِيضِ، تَذْهَبُ بِبَعْضِ الحُزْنِ»
Bahwasanya jika ada salah seorang anggota keluarganya ('Aisyah) wafat, maka berkumpullah kaum wanita. Lalu mereka berpisah kecuali keluarga dan orang-orang tertentu, lalu Aisyah pun memerintahkan untuk memasak talbinah (bubur tepung), lalu dibuatkan tsarid, lalu dia menuangkan talbinah itu di atasnya, lalu berkata: "Makanlah bubur ini! Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Talbinah bisa menyegarkan hati orang yang sakit, dan menghilangkan sebagian kesedihan." (HR. Muttafaq 'Alaih)
Jadi, 'Aisyah Radhiallahu 'Anha, sebagai salah satu keluarga si mayit, Beliau membuatkan makanan untuk keluarga dan sebagian tamu khususnya.
2. Seorang laki-laki Anshar berkata:
خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جَنَازَةٍ، فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْقَبْرِ يُوصِي الْحَافِرَ: «أَوْسِعْ مِنْ قِبَلِ رِجْلَيْهِ، أَوْسِعْ مِنْ قِبَلِ رَأْسِهِ»، فَلَمَّا رَجَعَ اسْتَقْبَلَهُ دَاعِي امْرَأَةٍ فَجَاءَ وَجِيءَ بِالطَّعَامِ فَوَضَعَ يَدَهُ، ثُمَّ وَضَعَ الْقَوْمُ، فَأَكَلُوا ...
Kami keluar bersama Nabi ﷺ mengantarkan jenazah, kemudian aku melihat Rasulullah ﷺ di atas kubur berwasiat kepada penggalinya: "Perluaslah di sisi kedua kakinya, perluaslah sisi kepalanya." Kemudian tatkala kembali, Beliau disambut utusan seorang wanita yang mengundang Rasulullah ﷺ untuk makan, kemudian Beliau datang dan makanan pun dihidangkan. Lalu Beliau metelakkan tangannya pada makanan kemudian orang-orang meletakkan tangannya pada makanan, lalu mereka makan. .... (HR. Abu Daud No. 3332, Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 3332)
3.
عن أحنف بن قيس: كنت أسمع عمر يقول لايدخل أحد من قريش في باب إلا دخل معه ناس فلا أدري ما تأويل قوله حتيطعن عمر فأمر صهيبا أن يصلى بالناس ثلاثا وأمر بأن يجعل للناس طعاماً فلما رجعوا من الجنازة جاءوا وقد وضعت الموائد فأمسك الناس عنها للحزن الذي همّ فيه فجاء العباس بن عبد المطلب فقال: ياأيها الناس قد مات رسول الله صلي الله عليه وسلم فأكلنا بعده وشربنا ومات أبوبكر فأكلنا بعده وشربنا أيها الناس كلوا من هذا الطعام فمد يده ومد الناس أيديهم فأكلوا فعرفت تأويل ذلك
Dari Ahnaf Bin Qais: Aku pernah mendengar Umar Radhiallahu 'Anhu berkata, "Tidak akan masuk seseorang dari Quraisy ke dalam satu pintu kecuali orang-orang akan masuk bersamanya.
Aku (Ahnaf) tidak mengerti apa maksud ucapan Umar tersebut, sampai suatu hari Umar ditikam (yang membuatnya wafat). Lalu Umar memerintahkan Shuhaib untuk memimpin orang-orang shalat berjamaah selama tiga hari, dan memerintahkan untuk dihidangkan makanan bagi orang-orang.
Maka ketika orang-orang telah kembali dari (menguburkan) jenazah umar, mereka datang kembali dan telah dihidangkan makanan (di rumah Umar). Lantas orang-orang menahan diri (dari hidangan) karena kesedihan yangg sedang menimpa mereka. Maka Abbas bin Abdul Muthalib datang seraya berkata, "Wahai manusia, telah wafat Rasulullah ﷺ dan kita makan dan minum (di rumah Rasulullah ﷺ) setelah wafatnya. Dan telah wafat Abu Bakar dan kita (juga) telah makan dan minum setelah wafatnya (di rumah Abu Bakar). Wahai manusia, makanlah makanan-makanan ini. Lalu Abbas mengulurkan tangannya dan orang2 (dari para sahabat Nabi) juga mengulurkan tangan mereka, lalu mereka makan. Maka, barulah aku (Ahnaf) mengerti apa arti ucapan Umar itu.
(Imam Abu Bakar Al Bazzaz, Al Fawaid Asy Syahir No. 305, Imam Alauddin Muttaqi Al Hindi, Kanzul 'Ummal No. 37305, Imam As Suyuthi, Al Jami' Al Ahadits, No. 29163, Imam Muhammad bin Sa'ad, Thabaqat Al Kubra, Juz. 4, Hlm. 21, Imam Ibnu 'Asakir, Tarikh Dimasyqi, Juz. 26, Hlm. 373, Imam Abu Bakar Al Baghdadi, Tarikh Baghdad No. 7641, Imam Al Bushiri, Al Ittihaf Al Khairah No. 2000, katanya: diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dalam sanadnya terdapat Zaid bin Ali bin Jud'an (seorang perawi yang dhaif, pen). Syaikh Muhammad Yusuf Al Kandahlawi, Hayatush Shahabah, Juz. 3, Hlm. 386)
4. Berkata Abu Nu'aim:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ مَالِكٍ، ثنا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، ثنا أَبِي، ثنا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ، ثنا الْأَشْجَعِيُّ، عَنْ سُفْيَانَ، قَالَ: قَالَ طَاوُسٌ: «إِنَّ الْمَوْتَى يُفْتَنُونَ فِي قُبُورِهِمْ سَبْعًا، فَكَانُوا يَسْتَحِبُّونَ أَنْ يُطْعَمَ عَنْهُمْ تِلْكَ الْأَيَّامِ»
Berkata kepada kami Abu Bakr bin Malik, berkata kepada kami Abdullah bin Ahmad bin Hambal, berkata ayahku (Ahmad bin Hambal), berkata kepada kami Hasyim bin Al Qasim, berkata kepada kami Al Asyja'i, dari Sufyan, dia berkata: Berkata Thawus: "Sesungguhnya mayit akan mendapat ujian di kuburnya selama tujuh hari, maka mereka (para sahabat) suka memberikan makanan pada hari-hari itu." (Imam Abu Nu'aim, Hilyatul Auliya, 4/11)
Imam As Suyuthi mengatakan: isnadnya SHAHIH, dan hukumnya sebagai riwayat marfu'. (Ad Dibaj 'Alash Shahih Muslim, 2/490)
Beliau juga menjelaskan dalam kitabnya yang lain: "Rijal (perawi) hadits ini shahih, Thawus adalah senior tabi'in. Menurut Abu Nu'aim, Thawus adalah generasi pertama bagi penduduk Yaman. Abu Nu'aim pernah meriwayatkan bahwa Thawus berkata: "Aku pernah berjumpa dengan 500 para sahabat Rasulullah ﷺ. Sementara yang lain meriwayatkan bahwa Thawus mengatakan: "Aku pernah berjumpa dengan 700 syaikh dari generasi sahabat Rasulullah ﷺ ." Ada pun Sufyan adalah Ats Tsauri, pernah berjumpa dengan Thawus. (Al Hawi Lil Fatawi, 2/216)
Bagi kelompok ini, riwayat-riwayat ini menjadi dasar yang jelas, tegas, dan shahih, kebolehan bagi pihak keluarga memberikan makanan buat para tamu yang berta'ziyah. Mereka pun meniatkan itu sebagai sedekah, bukan untuk meratap. Bahkan Nabi ﷺ pernah makan-makan bersama mereka di rumah keluarga mayit setelah mengantarkan jenazah di kubur, sebagaimana riwayat Abu Daud di atas. Juga para sahabat nabi melakukannya sebagaimana atsar dari Imam As Suyuthi dan menurutnya shahih.
Imam As Suyuthi Rahimahullah mengatakan:
أَنَّ سُنَّةَ الْإِطْعَامِ سَبْعَةُ أَيَّامٍ، بَلَغَنِي أَنَّهَا مُسْتَمِرَّةٌ إِلَى الْآنَ بِمَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ، فَالظَّاهِرُ أَنَّهَا لَمْ تُتْرَكْ مِنْ عَهْدِ الصَّحَابَةِ إِلَى الْآنَ، وَأَنَّهُمْ أَخَذُوهَا خَلَفًا عَنْ سَلَفٍ إِلَى الصَّدْرِ الْأَوَّلِ.
Bahwasanya disunahkan memberikan makanan selama tujuh hari (di rumah mayit, pen), telah sampai kepadaku bahwa hal itu terus berlangsung sampai saat ini di Mekkah dan Madinah. Kenyataannya hal itu tidak pernah ditinggalkan sejak masa para sahabat Nabi ﷺ sampai saat ini (zaman Imam As Suyuthi), dan sesungguhnya generasi khalaf telah mengambil dari generasi salaf sampai generasi awal Islam. (Imam Jalaluddin As Suyuthi, Al Hawi Lil Fatawi, Juz. 2 Hlm. 234)
Apa yang dikatakan oleh Imam As Suyuthi ini berbeda dengan yang dikatakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz yang menurutnya memberikan makanan (dalam artian makan-makan) kepada para pentakziah adalah perkara baru
yang yang tidak pernah dilakukan oleh para salaf.
Namun, pihak yang membolehkan pun melarang jika masalah makanan ini menjadi tradisi yang dipaksakan hanya karena tidak enak dengan pembicaraan masyarakat. Atau untuk bermegah-megah, sehingga nilai takziahnya hilang berubah menjadi pesta. Jika seperti itu maka mereka sepakat kebid'ahannya, bahkan menjadi haram jika untuk meratap dan memuji keluarga secara berlebihan, sebagaimana yang difatwakan Imam Ibnu Hajar Rahimahullah. (Lihat: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,37421-lang,id-c,ubudiyah-t,Hidangan+dan+Makanan+dalam+Upacara+Kematian++Ta%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2ziyah+-.phpx)
So, ini khilaf para ulama, jangan pakai emosi, jangan pula mudah menyerang sesama muslim. Ambil yang kita yakini dan jangan ingkari yang lain.
Wallahu A'lam
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
17/06/19 10.17 - +62 812-9419-3202: 📆 Senin, 13 Syawal 1440H / 17 Juni 2019
📚 Ibadah
📝 Pemateri: Ustadz Farid Nu'man Hasan, S.S.
📋 Iblis Pun Menjebak Orang Yang Membaca Al Quran
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹
Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata:
وقد لبس إبليس على قوم من القراء فهم يقرأون القرآن في منارة المسجد بالليل بالأصوات المجتمعة المرتفعة الجزء والجزأين فيجتمعون بين أذى الناس في منعهم من النوم وبين التعرض للرياء ومنهم من يقرأ في مسجده وقت الأذان لأنه حين اجتماع الناس في المسجد.
قال المصنف ومن أعجب ما رأيت فيهم أن رجلا كان يصلي بالناس صلاة الصبح يوم الجمعة ثم يلتفت فيقرأ المعوذتين ويدعو دعاء الختمة ليعلم الناس أني قد ختمت الختمة وما هذه طريقة السلف فإن السلف كانوا يسترون عبادتهم وكان عمل الربيع بن خثيم كله سرا فربما دخل عليه الداخل وقد نشر المصحف فيغطيه بثوبه وكان أحمد بن حنبل يقرأ القرآن كثيرا ولا يدري متى يختم.
Iblis telah memperdayai segolongan ahli pembaca Al Quran, mereka membaca Al Quran di menara masjid di malam hari, dengan suara yang dikeraskan, juz demi juz, sehingga selain mengganggu manusia yang sedang tidur mereka juga menampakkan riya.
Di antara mereka ada yang membaca Al Quran ketika adzan, karena saat itu orang-orang mendatangi dan berkumpul di masjid. Pernah saya melihat kejadian yang aneh, ada orang yang shalat subuh pada hari Jumat bersama manusia, lalu dia tengok kanan kiri lalu membaca Al Falaq dan An Naas, kemudian membaca doa khataman Al Quran supaya pamer kepada manusia agar mereka tahu bahwa dia telah mengkhatamkannya.
Ini bukanlah perilaku salaf, karena mereka suka menyembunyikan amal ibadahnya. Bahkan Ar Rabi' bin Khutsaim menyembunyikan semua amalnya. Jika ada orang yang masuk ke rumahnya saat dia sedang membaca mushaf, maka dia menutup mushafnya dengan kainnya. Dahulu Imam Ahmad bin Hambal banyak membaca Al Quran tapi tidak diketahui kapan dia mengkhatamkannya.
(Imam Abul Faraj bin Al Jauzi, Talbis Iblis, Hal. 128)
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh: manis.id
📱 Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis
💰=Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa=💰
💳 a.n Yayasan MANIS,
No Rek BSM 7113816637
📲 Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis
17/06/19 10.56 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
17/06/19 10.56 - +62 812-9419-3202: <Media tidak disertakan>
Riwayat chat terlampir sebagai file "Chat WhatsApp dengan Majelis MANIS 🍯 #I 21" di email ini.
Minggu, Juni 09, 2019
Setelah ramadhan
*APA SETELAH RAMADHAN?*
Ust. Irsyad Syafar, Lc.Med
Setelah Ramadhan berlalu, apa yang harus kita lakukan? Jawaban sederhananya adalah merealisasikan tujuan-tujuan dari ibadah selama Ramadhan.
Apa saja tujuan dari ibadah kita selama Ramadhan? Kalau kita amati ayat-ayat sekitar ayat puasa di surat Al Baqarah, maka setidaknya ada 3 tujuan yang harus kita realisasikan:
1. لعلكم تتقون (البقرة: ١٨٣)
"Agar kalian bertaqwa"
Ibadah kita selama Ramadhan hendaknya mengantarkan kita menjadi orang bertaqwa. Yaitu orang yang senantiasa mematuhi perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Sangat takut kepada adzab-Nya dan sangat harap akan pahala (redha)-Nya.
2. لعلكم تشكرون (البقرة: ١٨٥).
"Agar kalian bersyukur"
Setelah Ramadhan ini kita semakin mengakui nikmat-nikmat Allah yang kita terima. Baik nikmat Iman maupun nikmat Islam. Baik nikmat jasmani maupun nikmat rohani. Baik nikmat harta maupun nikmat jiwa. Baik nikmat yang nyata ataupun yang terasa. Dan semua nikmat itu kemudian digunakan untuk mengabdi kepada-Nya.
3. لعلهم يرشدون (البقرة: ١٨٦).
"Agar mereka dalam kebenaran"
Setelah Ramadhan ini kita hendaknya semakin sering menyimak petunjuk-petunjuk-Nya melalui kitab suci-Nya dan melalui sunnah Nabi-Nya. Agar kemudian kita senantiasa berada dalam kebenaran.
Wallahu A'lam Bishshawab.
Anggota DPR RI tahun 2019
561 Anggota Legislatif Terpilih 2019
Kemarin malam terakhir pleno se-Indonesia.
1) T Riefky Harsya Aceh 1 Demokrat 65.851 Final
2) Fadlullah Aceh 1 Gerindra 63.872 Final
3) Salim Fakhry Aceh 1 Golkar 63.267 Final
4) Bachtiar Aly Aceh 1 Nasdem 38.820 Final
5) Muslim Ayub Aceh 1 PAN 47.035 Final
6) Irmawan Aceh 1 PKB 40.191 Final
7) Ghufron Zainal Aceh 1 PKS 62.400 Final
8) Muslim Aceh 2 Demokrat 182.537 Final
9) TA Khalid Aceh 2 Gerindra 221.922 Final
10) Ilham Pangestu Aceh 2 Golkar 39.719 Final
11) Anwar Ramli Aceh 2 Nasdem 45.000 Final
12) Nazaruddin Aceh 2 PAN 90.000 Final
13) Ruslan M Daud Aceh 2 PKB 92.080 Final
14) M Nasir Djamil Aceh 2 PKS 106.951 Final
15) Bambang Patijaya Babel Golkar 48.289 Final
16) Zuristyo Firmadata Babel Nasdem 36.889 Final
17) Rudianto Tjen Babel PDIP 90.150 Final
18) Putu Supadma Rudana Bali Demokrat 34.656 Final
19) AA Bagus Adhi M.P. Bali Golkar 66.724 Final
20) Gede S. Linggih Bali Golkar 114.108 Final
21) I Ketut K. Adnyana Bali PDIP 70.107 Final
22) I Made Urip Bali PDIP 241.859 Final
23) I Nyoman Parta Bali PDIP 158.625 Final
24) I Wayan Sudirta Bali PDIP 106.641 Final
25) IGN Alit K Kelakan Bali PDIP 156.385 Final
26) Ray Wirajaya Bali PDIP 83.704 Final
27) Ali Zamroni Banten 1 Gerindra 56.792 Final
28) Ade R Chaerunnisa Banten 1 Golkar 72.461 Final
29) Rizki A Natakusumah Banten 1 Nasdem 56.123 Final
30) Hasbi A Jayabaya Banten 1 PDIP 40.181 Final
31) Dimyati Natakusumah Banten 1 PKS 67.150 Final
32) Iip Miftahul Choiri Banten 1 PPP 49.993 Final
33) NuraeniBanten 2Demokrat52.065Final
34) Desmon J Mahesa Banten 2 Gerindra 103.837 Final
35) T Haerul Jaman Banten 2 Golkar 76.147 Final
36) Yandri Susanto Banten 2 PAN 62.509 Final
37) Ichsan Soelistyo Banten 2 PDIP 25.651 Final
38) Jazuli Juwaeni Banten 2 PKS 68.538 Final
39) Zulfikar Banten 3 Demokrat 60.064 Final
40) Sufmi Dasco Ahmad Banten 3 Gerindra 99.002 Final
41) Martina Banten 3 Gerindra 28.539 Final
42) Andi Achmad Dara Banten 3 Golkar 84.111 Final
43) Ali Taher Parasong Banten 3 PAN 71.945 Final
44) Rano Karno Banten 3 PDIP 274.294 Final
45) Marinus Gea Banten 3 PDIP 41.471 Final
46) Ananta Wahana Banten 3 PDIP 26.662 Final
47) Rano Al Fath Banten 3 PKB 83.416 Final
48) Mulyanto Banten 3 PKS 74.772 Final
49) Susi Marleny Bachsin Bengkulu Gerindra 129.909 Final
50) M Saleh Bengkulu Golkar 136.439 Final
51) Dewi Coryati Bengkulu PAN 120.690 Final
52) Eva Hartati Bengkulu PDIP 136.269 Final
53) Andika Pandu Puragabaya DI Yogya Gerindra 69.925 Final
54) Gandung Pardiman DI Yogya Golkar 65.535 Final
55) Subardi DI Yogya Nasdem 67.920 Final
56) Hanafi Rais DI Yogya PAN 171.316 Final
57) Idham Samawi DI Yogya PDIP 158.425 Final
58) My Esti Wijayati DI Yogya PDIP1 76.306 Final
59) Sukamto DI Yogya PKB 85.941 Final
60) Sukamta DI Yogya PKS 73.425 Final
61) Elnino M Husain Gorontalo Gerindra 67.515 Final
62) Idah Syaidah Rusli Habibie Gorontalo Golkar 98.759 Final
63) Rachmad Gobel Gorontalo Nasdem 146.067 Final
64) Agung Budi Santoso Jabar 1 Demokrat Final
65) Sodik Mudjahid Jabar 1 Gerindra Final
66) Nurul Arifin Jabar 1 Golkar 35.713 Final
67) Muhamad Farhan Jabar 1 Nasdem Final
68) Junico Siahaan Jabar 1 PDIP Final
69) Ledya Hanifa Jabar 1 PKS Final
70) Teddy Setiadi Jabar 1 PKS Final
71) Didi Irawadi Jabar 10 Demokrat Final
72) Ardhya Pratiwi Jabar 10 Gerindra Final
73) Agun Gunandjar S Jabar 10 Golkar 59.045 Final
74) Muhammad Nurdin Jabar 10 PDIP Final
75) Yanuar Prihatin Jabar 10 PKB Final
76) Surahman Hidayat Jabar 10 PKS Final
77) Asep A Maqshul Jabar 10 PPP Final
78) Siti Fatahah Jabar 11 Demokrat Final
79) Muh. Husein Fadlulloh Jabar 11 Gerindra Final
80) Subarna Jabar 11 Gerindra Final
81) Ervin Luthfi Jabar 11 Gerindra Final
82) Ferdiansyah Jabar 11 Golkar 59.400 Final
83) Haerudin Jabar 11 PAN Final
84) Dony Maryadi Oekon Jabar 11 PDIP 55.178 Final
85) Acep Adang Ruhyat Jabar 11 PKB Final
86) Toriq Hidayat Jabar 11 PKS Final
87) Nurhayati Jabar 11 PPP Final
88) Dede Yusuf Jabar 2 Demokrat 165.182 Final
89) Rachel Maryam Jabar 2 Geri
Juni Putra, [01.06.19 14:50]
ndra 145.636 Final
90) Iis Edhy Prabowo Jabar 2 Gerindra 72.125 Final
91) Ace Hasan Syadzily Jabar 2 Golkar 77.334 Final
92) Anang Susanto Jabar 2 Golkar 122.664 Final
93) Rian Firmansyah Jabar 2 Nasdem 35.260 Final
94) Ahmad Najib Qudratullah Jabar 2 PAN 38.570 Final
95) Yadi Sri Mulyadi Jabar 2 PDIP 74.922 Final
96) Cucun Ahmad Syamsurijal Jabar 2 PKB 108.452 Final
97) Adang Sudrajat Jabar 2 PKS 93.014 Final
98) Sjarifuddin Hasan Jabar 3 Demokrat Final
99) Ahmad Riza Patria Jabar 3 Gerindra 25.479 Final
100) Endang Setyawati T Jabar 3l Gerindra 13.199 Final
101) Budhy Setiawan Jabar 3 Golkar 47.794 Final
102) Tjejep Muchtar Soleh Jabar 3 Nasdem Final
103) Eddy Soeparno Jabar 3 PAN Final
104) Diah Pitaloka Jabar 3 PDIP 24.239 Final
105) Neng E M Zulfa Hiz Jabar 3 PKB Final
106) Ecky Awal Mucharam Jabar 3 PKS 49.110 Final
107) Mohammad Muraz Jabar 4 Demokrat 42.125 Final
108) Heri Gunawan Jabar 4 Gerindra 113.464 Final
109) Dewi Asmara Jabar 4 Golkar 77.246 Final
110) Dessy Ratnasari Jabar 4 PAN 86.440 Final
111) Ribka Tjiptaning P Jabar 4 PDIP 42.125 Final
112) Slamet Jabar 4 PKS 50.488 Final
113) Anton Sukartono Suratto Jabar 5 Demokrat 55.634 Final
114) Fadli Zon Jabar 5 Gerindra 230.524 Final
115) Mulyadi Jabar 5 Gerindra 70.569 Final
116) Ichsan Firdaus Jabar 5 Golkar 64.240 Final
117) Primus Yustisio Jabar 5 PAN 86.983 Final
118) Adian Napitupulu Jabar 5 PDIP 80.228 Final
119) Tommy Kurniawan Jabar 5 PKB 33.988 Final
120) Fahmi Alaydroes Jabar 5 PKS 67.677 Final
121) Elly Rahmat Yasin Jabar 5 PPP 71.884 Final
122) Nuroji Jabar 6 Gerindra Final
123) Wenny Haryanto Jabar 6 Golkar 60.783 Final
124) Intan Fauzi Jabar 6 PAN Final
125) Sukur Nababan Jabar 6 PDIP Final
126) Mahfudz Abdurrahman Jabar 6 PKS Final
127) Nur Azizah Tamhid Jabar 6 PKS Final
128) Vera Febriyanti Jabar 7 Demokrat Final
129) Obon Tabroni Jabar 7 Gerindra Final
130) Putih Sari Jabar 7 Gerindra Final
131) Dedi Mulyadi Jabar 7 Golkar 205.260 Final
132) Putri Komaruddin Jabar 7 Golkar 69.332 Final
133) Saan Mustofa Jabar 7 Nasdem Final
134) Daeng Muhammad Jabar 7 PAN Final
135) Rieke Diah Pitaloka Jabar 7 PDIP 169.729 Final
136) Syaiful Huda Jabar 7 PKB Final
137) Ahmad Syaikhu Jabar 7 PKS Final
138) Herman Khaeron Jabar 8 Demokrat 43.000 Final
139) Kardaya Warnika Jabar 8 Gerindra 37.000 Final
140) Dave A. Fikarno Jabar 8 Golkar 61.431 Final
141) Daniel Muttaqien Jabar 8 Golkar 133.282 Final
142) Satori Jabar 8 Nasdem 28.000 Final
143) Ono Surono Jabar 8 PDIP 102.000 Final
144) Selly Andriany Gantina Jabar 8 PDIP 40.000 Final
145) Dedi Wahidi Jabar 8 PKB 113.000 Final
146) Netty Prasetiyani Jabar 8 PKS 55.000 Final
147) Linda Megawati Jabar 9 Demokrat Final
148) Jeffry Romdonni Jabar 9 Gerindra Final
149) Itje Siti Dewi Kuraesin Jabar 9 Golkar 59.577 Final
150) Farah Putri Nahlia Jabar 9 PAN Final
151) Sutrisno Jabar 9 PDIP Final
152) TB Hasanuddin Jabar 9 PDIP Final
153) Maman Imanul Haq Jabar 9 PKB Final
154) Nurhasan Zaidi Jabar 9 PKS Final
155) Habiburokhman Jakarta 1 Gerindra 76.028 Final
156) Eko Hendro Purnomo Jakarta 1 PAN 104.564 Final
157) Putra Nababan Jakarta 1 PDIP 101.769 Final
158) Sondang Tiar Debora Tampubolon Jakarta 1 PDIP 36.172 Final
159) Mardani Ali Sera Jakarta 1 PKS 155.285 Final
160) Anis Jakarta 1 PKS 39.935 Final
161) Melani Jakarta 2 Demokrat
162) Himatul Aliyah Jakarta 2 Gerindra 76.155
163) Biem Triani Benjamin Jakarta 2 Gerindra 52.108
164) Elvin Jakarta 2 Gerindra 26.429
165) Eriko Sotarduga Jakarta 2 PDIP 78.822
166) Masinton Pasaribu Jakarta 2 PDIP 69.315
167) Hidayat Nur Wahid Jakarta 2 PKS 248.205
168) Santoso Jakarta 3 Demokrat 34.449 Final
169) Kamrussamad Jakarta 3 Gerindra 83.562 Final
170) Ahmad Sahroni Jakarta 3 Nasdem 73.938 Final
171) Haji Lulung Abraham Jakarta 3 PAN 93.560 Final
172) Charles Honoris Jakarta 3 PDIP 102.408 Final
173) Effendi Simbolon Jakarta 3 PDIP 60.204 Final
174) Darmadi Durianto Jakarta 3 PDIP 105.238 Final
175) Adang Doradjatun Jakarta 3 PKS 115.049 Final
176) Zulfikar Ahmad Jambi Demokrat 72.333 Fi
Juni Putra, [01.06.19 14:50]
nal
177) Sutan Adil Hendra Jambi Gerindra 83.325 Final
178) Hasan Basri Agus Jambi Golkar 200.291 Final
179) Saniatul Latifa Jambi Golkar 85.969 Final
180) Agus S Roni Jambi Nasdem 30.809 Final
181) H. Bakri HM Jambi PAN 82.447 Final
182) Ihsan Yunus Jambi PDIP 76.303 Final
183) Sofyan Ali Jambi PKB 40.470 Final
184) A.S. Sukawijaya Jateng 1 Demolkrat 68.366 Final
185) Sigit Ibnugroho Jateng 1 Gerindra 38.869 Final
186) Mujib Rohmat Jateng 1 Golkar 41.821 Final
187) Fadholi Jateng 1 Nasdem 76.109 Final
188) Juliari P Batubara Jateng 1 PDIP 171.269 Final
189) M Hervino Jateng 1 PDIP 113.009 Final
190) Alamudin Dimyati Rois Jateng 1 PKB 105.708 Final
191) Bukhori Jateng 1 PKS 52.790 Final
192) Ramson Siagian Jateng 10 Gerindra 46.032 Final
193) Doni Akbar Jateng 10 Golkar 111.725 Final
194) Dede Indra Permana Jateng 10 PDIP 63.003 Final
195) Hendrawan Supratikno Jateng 10 PDIP 80.749 Final
196) Yaqut Cholil Qoumas Jateng 10 PKB 177.408 Final
197) Bisri Romly Jateng 10 PKB 87.348 Final
198) Arsul Sani Jateng 10 PPP 49.250 Final
199) Abdul Wachid Jateng 2 Gerindra 63.777 Final
200) Nusron Wahid Jateng 2 Golkar 122.571 Final
201) Lestari Moerdijat Jateng 2 Nasdem 165.009 Final
202) Gilang Dhielafararez Jateng 2 PDIP 140.294 Final
203) Musthofa Jateng 2 PDIP 102.450 Final
204) Fathan Subchi Jateng 2 PKB 105.817 Final
205) Rojih Jateng 2 PPP 59.448 Final
206) Harmusa Oktaviani Jateng 3 Demokrat 75.995 Final
207) Sudewo Jateng 3 Gerindra 52.095 Final
208) Firman Subagyo Jateng 3 Golkar 110.097 Final
209) Sri Wulan Jateng 3 Nasdem 88.023 Final
210) Edy Wuryanto Jateng 3 PDIP 101.001 Final
211) Evita Nur Santy Jateng 3 PDIP 130.983 Final
212) Imam Suroso Jateng 3 PDIP 100.049 Final
213) Marwan Ja'far Jateng 3 PKB 119.416 Final
214) Arwani Thomafi Jateng 3 PPP 77.724 Final
215) Endang Maria Astuti Jateng 4 Golkar 76.723 Final
216) Agustina W Pramestuti Jateng 4 PDIP 115.697 Final
217) Doflie OFP Jateng 4 PDIP 63.441 Final
218) Bambang Wuryanto Jateng 4 PDIP 188.619 Final
219) Paryono Jateng 4 PDIP 109.340 Final
220) Luluk Nurhamidah Jateng 4 PKB 42.303 Final
221) Hamid Noor Yasin Jateng 4 PKS 55.704 Final
222) Singgih Januratmoko Jateng 5 Golkar 96.088 Final
223) Eva Yuliana Jateng 5 Nasdem 189.376 Final
224) Alfia Reizani Jateng 5 PDIP 34.518 Final
225) Aria Bima Jateng 5 PDIP 123.529 Final
226) Puan Maharani Jateng 5 PDIP 404.304 Final
227) Rahmad Handoyo Jateng 5 PDIP 47.467 Final
228) M Thoha Jateng 5 PKB 75.306 Final
229) Abdul K. Al Masyhari Jateng 5 PKS 61.327 Final
230) Bramantyo Suwondo Jateng 6 Demokrat 27.934 Final
231) Harry Poernomo Jateng 6 Gerindra 36.433 Final
232) Panggah Susanto Jateng 6 Golkar 69.673 Final
233) Sudjadi Jateng 6 PDIP 165.850 Final
234) Vita Ervina Jateng 6 PDIP 89.314 Final
235) Abdul Kadir Karding Jateng 6 PKB 133.692 Final
236) Luqman Hakim Jateng 6 PKB 160.321 Final
237) Muslich Zainal Abidin Jateng 6 PPP 56.863 Final
238) Lasmi Indrayani Jateng 7 Demokrat 113.365 Final
239) Darori Wonodipuro Jateng 7 Gerindra 52.084 Final
240) Bambang Soesatyo Jateng 7 Golkar 90.321 Final
241) Utut Adianto Jateng 7 PDIP 89.902 Final
242) Heru Sudjatmoko Jateng 7 PDIP 62.459 Final
243) Taufiq R Abdullah Jateng 7 PKB 113.520 Final
244) Rofiq Ananto Jateng 7 PKS 108.339 Final
245) Wastam Jateng 8 Demokrat 52.957 Final
246) Novita Wijayanti Jateng 8 Gerindra 89.074 Final
247) Wirendra Tjakrawerdaja Jateng 8 Golkar 103.936 Final
248) Teti Rohatiningsih Jateng 8 Golkar 147.905 Final
249) Sugeng Suparwoto Jateng 8 Nasdem 55.578 Final
250) Adisatria Suryo Sulistio Jateng 8 PDIP 108.428 Final
251) Sunarna Jateng 8 PDIP 71.381 Final
252) Siti Mukarromah Jateng 8 PKB 87.613 Final
253) Muhammad Haekal Jateng 9 Gerindra 86.337 Final
254) Agung Widyantoro Jateng 9 Golkar 98.654 Final
255) Dewi Aryani Jateng 9 PDIP 104.882 Final
256) Muhammad Prakosa Jateng 9 PDIP 106.480 Final
257) Paramita Indra Kusuma Jateng 9 PDIP 129.947 Final
258) Bachrudin Nasori Jateng 9 PKB 89.442 Final
259) Nur Nadlifah Jateng 9 PKB 52.587 Final
260) Abdul Fikri Faq
Juni Putra, [01.06.19 14:50]
ih Jateng 9 PKS 48.216 Final
261) Lucy Kurniasari Jatim 1 Demokrat 28.378 Final
262) Rahmat Muhajirin Jatim 1 Gerindra 86.274 Final
263) Adies Kadir Jatim 1 Golkar 106.106 Final
264) Sungkono Jatim 1 PAN 50.606 Final
265) Bambang DH Jatim 1 PDIP 123.906 Final
266) Indah Kurniawati Jatim 1 PDIP 56.137 Final
267) Puti Guntur Sukarno Jatim 1 PDIP 139.794 Final
268) Arzeti Bilbina Jatim 1 PKB 53.184 Final
269) Syaikhul Islam Jatim 1 PKB 140.631 Final
270) Sigit Sosiantomo Jatim 1 PKS 45.775 Final
271) Debby Kurniawan Jatim 10 Demokrat 117.523 Final
272) Khilmi Jatim 10 Gerindra 85.620 Final
273) Diah Roro Esti Jatim 10 Golkar 48.377 Final
274) Zainuddin Maliki Jatim 10 PAN 51.125 Final
275) Nasyirul Falah Amru Jatim 10 PDIP 104.208 Final
276) Jazilul Fawaid Jatim 10 PKB 186.838 Final
277) Hasan Bin Zuber Jatim 11 Demokrat 170.859 Final
278) Imron Amin Jatim 11 Gerindra 242.437 Final
279) Zainuddin Amali Jatim 11 Golkar 121.351 Final
280) Willy Aditya Jatim 11 Nasdem 190.814 Final
281) Slamet Ariyadi Jatim 11 PAN 133.495 Final
282) MH Said Abdullah Jatim 11 PDIP 176.981 Final
283) Syaifuddin Asmoro Jatim 11 PKB 142.303 Final
284) Achmad Baidowi Jatim 11 PPP 227.170 Final
285) Moekhlas Sidik Jatim 2 Gerindra 41.695 Final
286) Muhammad Misbakhun Jatim 2 Golkar 113.739 Final
287) Aminurokhman Jatim 2 Nasdem 27.102 Final
288) Hasan Aminudin Jatim 2 Nasdem 198.323 Final
289) Mufti Aimah N.Anam Jatim 2 PDIP 97.230 Final
290) Faisol Reza Jatim 2 PKB 82.777 Final
291) Anisa Syakur Jatim 2 PKB 62.246 Final
292) Sumail Abdullah Jatim 3 Gerindra 58.350 Final
293) Zulfikar Arse Arifin Jatim 3 Golkar 44.532 Final
294) Ach Fadil Muzakki Syah Jatim 3 Nasdem 40.713 Final
295) Sony D Paramitha Jatim 3 PDIP 65.324 Final
296) M. Nasim Khan Jatim 3 PKB 80.949 Final
297) Nihayatul Wafiroh Jatim 3 PKB 112.023 Final
298) Sy Anas Thahir Jatim 3 PPP 32.166 Final
299) Bambang Haryadi Jatim 4 Gerindra 114.751 Final
300) M. Nur Purnamasidi Jatim 4 Golkar 43.480 Final
301) Charles Meikyansyah Jatim 4 Nasdem 99.917 Final
302) Arif Wibowo Jatim 4 PDIP 69.140 Final
303) Umar Bashor Jatim 4 PDIP 59.474 Final
304) Syaiful Bahri Ansyori Jatim 4 PKB 80.755 Final
305) Nur Yasin Jatim 4 PKB 51.064 Final
306) Amin Aka Jatim 4 PKS 36.349 Final
307) Moreno Soeprapto Jatim 5 Gerindra 59.296 Final
308) Ridwan Hisjam Jatim 5 Golkar 35.529 Final
309) Kresna D. Phrosakh Jatim 5 Nasdem 58.197 Final
310) Andreas Eddy Susetyo Jatim 5 PDIP 52.641 Final
311) Ahmad Basarah Jatim 5 PDIP 104.914 Final
312) Krisdayanti Jatim 5 PDIP 132.131 Final
313) Lathifah Shohib Jatim 5 PKB 109.992 Final
314) Ali Ahmad Jatim 5 PKB 47.507 Final
315) Endro Hermono Jatim 6 Gerindra 38.969 Final
316) M Sarmudji Jatim 6 Golkar 137.110 Final
317) Nurhadi Jatim 6 Nasdem 57.143 Final
318) Ahmad Rizki Sadiq Jatim 6 PAN 103.665 Final
319) Arteria Dahlan Jatim 6 PDIP 108.259 Final
320) Guruh Sukarno Putra Jatim 6 PDIP 131.986 Final
321) Sri Rahayu Jatim 6 PDIP 88.964 Final
322) Anggia Ermarini Jatim 6 PKB 113.957 Final
323) An'im Falachuddin Jatim 6 PKB 65.780 Final
324) Edhie Baskoro Yudhoyono Jatim 7 Demokrat 263.510 Final
325) SartonoJatim 7 Demokrat 62.757 Final
326) Supriyanto Jatim 7 Gerindra 55.015 Final
327) Gatot Sudjito Jatim 7 Golkar 100.254 Final
328) Sri Wahyuni Jatim 7 Nasdem 161.102 Final
329) Inna Ammania Jatim 7 PDIP 76.792 Final
330) Johan Budi S. Prabowo Jatim 7 PDIP 76.395 Final
331) Ibnu Multazam Jatim 7 PKB 88.426 Final
332) Guntur Sasono Jatim 8 Demokrat 56.848 Final
333) Soepriyatno Jatim 8 Gerindra 54.335 Final
334) Yahya Zaini Jatim 8 Golkar 73.600 Final
335) Soehartono Jatim 8 Nasdem 33.373 Final
336) Abdul Hakim Bafaqih Jatim 8 PAN 48.472 Final
337) Sudarestu Wati Jatim 8 PDIP 76.244 Final
338) Mindo Sianipar Jatim 8 PDIP 94.174 Final
339) Abd. Muhaimin Iskandar Jatim 8 PKB 149.916 Final
340) Muhtarom Jatim 8 PKB 80.372 Final
341) Ema Umiyati Chusna Jatim 8 PPP 56.267 Final
342) Didik Mukriyanto Jatim 9 Demokrat 114.532 Final
343) Wihadi Wiyanto Jatim 9 Gerindra 32.535 Final
344) Haeny Relawat
Juni Putra, [01.06.19 14:50]
i Jatim 9 Golkar 87.048 Final
345) Abidin Fikri Jatim 9 PDIP 53.722 Final
346) Ratna Juwita Sari Jatim 9 PKB 106.083 Final
347) Faridah Hidayati Jatim 9 PKB 87.931 Final
348) Yusid Toyib Kalbar 1 Gerindra 36.030 Final
349) Maman Abdurrahman Kalbar 1 Golkar 108.520 Final
350) Syarif A. Alkadrie Kalbar 1 Nasdem 75.188 Final
351) Boyman Harun Kalbar 1 PAN 35.910 Final
352) Cornelis Kalbar 1 PDIP 285.797 Final
353) Alexius Akim Kalbar 1 PDIP 38.750 Final
354) Daniel Johan Kalbar 1 PKB 56.335 Final
355) Alifuddin Kalbar 1 PKS 45.516 Final
356) Adrianus Asia Kalbar 2 Golkar 48.453 Final
357) Yessy Melania Kalbar 2 Nasdem 63.817 Final
358) Lasarus Kalbar 2 PDIP 203.576 Final
359) Krisantus Kurniawan Kalbar 2 PDIP 27.091 Final
360) Syaiful Rasyid Kalsel 1 Gerindra 161.566 Final
361) Bambang Heri Purnama Kalsel 1 Golkar 215.017 Final
362) Pangeran Khaerul Saleh Kalsel 1 PAN 50.177 Final
363) Rifkynizami Karsayuda Kalsel 1 PDIP 30.465 Final
364) Aboebakar Al-Habsyi Kalsel 1 PKS 142.414 Final
365) Syaifullah Tamliha Kalsel 1 PPP 100.413 Final
366) Muhammad Nur Kalsel 2 Gerindra 127.333 Final
367) Hasnuryadi Sulaiman HB Kalsel 2 Golkar 128.127 Final
368) Sulaiman Umar Siddiq Kalsel 2 PDIP 109.208 Final
369) Syafruddin H Maming Kalsel 2 PDIP 57.706 Final
370) Zairullah Azhar Kalsel 2 PKB 106.048 Final
371) Hasan Saleh Kaltara Demokrat 18.904 Final
372) Arkanatana Akram Kaltara Nasdem 30.315 Final
373) Deddy Yevri Sitorus Kaltara PDIP 34.709 Final
374) Bambang Purwanto Kalteng Demokrat 24.154 Final
375) Iwan Kurniawan Kalteng Gerindra 29.327 Final
376) Mukhtarudin Kalteng Golkar 48.098 Final
377) Ary Egahni Kalteng Nasdem 77.402 Final
378) Willy MY Kalteng PDIP 147.707 Final
379) Agustiar Sabran Kalteng PDIP 70.625 Final
380) Irwan Datu Adam Kaltim Demokrat 40.329 Final
381) Budi Satrio Djiwandono Kaltim Gerindra 71.207 Final
382) Rudy Mas'ud KaltimGolkar128.909 Final
383) Hetifah Sjaifudian Kaltim Golkar 66.487 Final
384) Awang Faroek Ishak Kaltim Nasdem 34.054 Final
385) Ismael Thomas Kaltim PDIP 49.174 Final
386) SafaruddinKaltim PDIP 86.528 Final
387) Aus Hidayat Nur Kaltim PKS 51.409 Final
388) Anshar Ahmad Kepri Golkar 135.022 Final
389) Nyat Kadir Kepri Nasdem 56.292 Final
390) Asman Abnur Kepri PAN 76.021 Final
391) Sturman Panjaitan Kepri PDIP 54.917 Final
392) Zulkifli Anwar Lampung 1 Demokrat Final
393) Ahmad Muzani Lampung 1 Gerindra Final
394) Lodewijk F Paulus Lampung 1 Golkar 35.199 Final
395) Taufik Basari Lampung 1 Nasdem Final
396) Zulkifli Hasan Lampung 1 PAN Final
397) Mukhlis Basri Lampung 1 PDIP Final
398) Sudin Lampung 1 PDIP Final
399) Endro S Yahman Lampung 1 PDIP Final
400) Muhammad Khadafi Lampung 1 PKB 44.850 Final
401) Al Muzzamil Yusuf Lampung 1 PKS Final
402) Marwan Cik Hasan Lampung 2 Demokrat Final
403) Dwita Ria Gunadi Lampung 2 Gerindra Final
404) Azis Syamsuddin Lampung 2 Golkar 104.042 Final
405) Hanan A Rozak Lampung 2 Golkar 31.016 Final
406) Tamanuri Lampung 2 Nasdem Final
407) Alimin Abdullah Lampung 2 PAN Final
408) Bambang Suryadi Lampung 2 PDIP Final
409) I Komang Koheri Lampung 2 PDIP Final
410) Ela Siti Nuryamah Lampung 2 PKB Final
411) A Junaidi Auly Lampung 2 PKS Final
412) Alien Mus Malut Golkar 45.036 Final
413) Achmad Hattari Malut Nasdem 40.680 Final
414) Irine Yusiana Roba Putri Malut PDIP 64.199 Final
415) Zainul Arifin NTB 1 Gerindra 41.334 Final
416) M. Syafruddin NTB 1 PAN 66.902 Final
417) Johan Rosihan NTB 1 PKS 46.293 Final
418) Nanang Samodra NTB 2 Demokrat 46.384 Final
419) Bambang Kristiono NTB 2 Gerindra 97.110 Final
420) Sari Yuliati NTB 2 Golkar 82.803 Final
421) Syamsul Luthfi NTB 2 Nasdem 44.467 Final
422) Rachmat Hidayat NTB 2 PDIP 54.152 Final
423) Helmy Faisal Zaini NTB 2 PKB 44.210 Final
424) Suryadi Jaya Purnama NTB 2 PKS 61.979 Final
425) Wartiah NTB 2 PPP 56.710 Final
426) Benny K Harman NTT 1 Demokrat Final
427) Melchias Markus Mekeng NTT 1 Golkar 77.546 Final
428) Johny G Plate NTT 1 Nasdem 122.290 Final
429) Ahmad Yohan NTT 1 PAN Final
430) Andreas Hugo Parera NTT 1 PDIP 9
Juni Putra, [01.06.19 14:50]
1.610 Final
431) Dipo Nusantara Pua Uba NTT 1 PKB Final
432) Anita Jacoba Gah NTT 2 Demokrat Final
433) Emanuel Melkiades Laka Lena NTT 2 Golkar 56.942 Final
434) Ratu Nggadu Wulla NTT 2 Nasdem Final
435) Kristiana Muki NTT 2 Nasdem 66.173 Final
436) Herman Herry NTT 2 PDIP 98.987 Final
437) Yohanis Franciskus Lema NTT 2 PDIP Final
438) Edwar Tanur NTT 2 PKB Final
439) Robert Kardinal Papua Barat Golkar 62.303 Final
440) Rico Sia Papua Barat Nasdem
441) Jimmie Demianus Ijie Papua Barat PDIP 66.555
442) Achmad Riau 1 Demokrat
443) Muhammad Rahul Riau 1 Gerindra
444) Arsyad J Rachman Riau 1 Golkar
445) Jon Erizal Riau 1 PAN
446) Effendi Sianipar Riau 1 PDIP
447) Chaerul Anwar Riau 1 PKS
448) Syamsurizal Riau 1 PPP
449) M Nasir Riau 2 Demokrat 42.334 Final
450) Nurzahedi Riau 2 Gerindra 57.338 Final
451) M Idris Laena Riau 2 Golkar 56.730 Final
452) Marsiaman Saragih Riau 2 PDIP 39.260 Final
453) Abdul Wahid Riau 2 PKB 55.000 Final
454) Syahrul Aidi Maazat Riau 2 PKS 68.920 Final
455) Suhardi Duka Sulbar Demokrat 64.817 Final
456) Andi Ruskati Ali Baal Sulbar Gerindra 80.000 Final
457) Ratih Megasari Singkarru Sulbar Nasdem 30.946Final
458) Arwan Aras Sulbar PDIP 86.910 Final
459) Aliyah Mustika Ilham Sulsel 1 Demokrat 61.800 Final
460) Azikin Solthan Sulsel 1 Gerindra 74.997 Final
461) Hamka B Kady Sulsel 1 Golkar 86.736 Final
462) Rapsel Ali Sulsel 1 Nasdem 43.360 Final
463) Ashabul Kahfi Sulsel 1 PAN 57.221 Final
464) Andi Ridwan Wittiri Sulsel 1 PDIP 48.724 Final
465) Haruna Sulsel 1PKB46.692Final
466) Amir UskaraSulsel 1 PPP 91.970 Final
467) Andi Iwan Darmawan Aras Sulsel 2 Gerindra 84.702 Final
468) Andi Rio Pandjalangi Sulsel 2Golkar71.420Final
469) Supriansa Mannahawu Sulsel 2 Golkar 54.659 Final
470) Drg Hasnah Syam Sulsel 2 Nasdem 51.871 Final
471) Andi Yuliani Paris Sulsel 2 PAN 56.723 Final
472) Syamsu Niang Sulsel 2 PDIP 48.376 Final
473) Andi Muawiyah Ramli Sulsel 2 PKB 102.505 Final
474) Andi Akmal Pasluddin Sulsel 2 PKS 66.340 Final
475) Muhammad Aras Sulsel 2 PPP 39.853 Final
476) Muhammad Dhevy Bijak Pawindu Sulsel 3 Demokrat 45.790 Final
477) La Tinro La Tunrung Sulsel 3 Gerindra 51.149 Final
478) Muhammad Fauzi Sulsel 3 Golkar 63.075 Final
479) Rusdi MasseSulsel 3 Nasdem 119.003 Final
480) Eva Stevany Rataba Sulsel 3 Nasdem 44.240 Final
481) Mitra Fakhruddin MB Sulsel 3 PAN 44.463 Final
482) Sarce Bandaso T Sulsel 3 PDIP 46.321 Final
483) Anwar Hafid Sulteng Demokrat 124.096 Final
484) Supratman Andi Agtas Sulteng Gerindra 196.646 Final
485) Muhidin M Said Sulteng Golkar 187.168 Final
486) Ahmad M Ali Sulteng Nasdem 254.901 Final
487) Sarifuding Suding Sulteng PAN 92.992 Final
488) Matindas J Rumambi Sulteng PDIP 155.429 Final
489) Risharyudi Triwibowo Sulteng PKB 93.295 Final
490) Rusda Mahmud Sultra Demokrat 97.806 Final
491) ImranSultra Gerindra 61.087 Final
492) Ridwan Bae Sultra Golkar 97.602 Final
493) Tina Nur Alam Sultra Nasdem 39.076 Final
494) Fachry Pahlevi Konggoasa Sultra PAN 101.727 Final
495) HuguaSultra PDIP 70.741 Final
496) Adrian Jopie Paruntu Sulut Golkar 70.621 Final
497) Felly Estelita Runtuwene Sulut Nasdem 76.577 Final
498) Hillary Brigitta LasutSulut Nasdem 70.345 Final
499) Adriana Charlotte Dondokambey Sulut PDIP 213.224 Final
500) Herson Mayulu Sulut PDIP 105.533 Final
501) Vanda Sarundajang Sulut PDIP 81.659 Final
502) Darizal Basir Sumbar 1 Demokrat 65.877 Final
503) Andre Rosiade Sumbar 1 Gerindra 133.994 Final
504) Suir SyamSumbar 1 Gerindra 51.556 Final
505) Darul SiskaSumbar 1 Golkar 26.920 Final
506) Lisda Hendrajoni Sumbar 1 Nasdem 37.326 Final
507) Athari Gauti Ardi Sumbar 1 PAN 82.982 Final
508) Asli Chaidir Sumbar 1 PAN 70.057 Final
509) Hermanto Sumbar 1 PKS 50.146 Final
510) Mulyadi Sumbar 2 Demokrat 144.954 Final
511) Ade Riski Pratama Sumbar 2 Gerindra 104.740 Final
512) John Kennedy Azis Sumbar 2 Golkar 43.540 Final
513) Guspardi Gaus Sumbar 2 PAN 56.365 Final
514) Nelvi Zuariana Sumbar 2 PKS 52.141 Final
515) Muhammad IqbalSumbar 2 PPP 28.949 Final
516) Ishak Mekki Sumsel 1
Juni Putra, [01.06.19 14:50]
Demokrat 100.306 Final
517) Edhy Prabowo Sumsel 1 Gerindra 121.108 Final
518) Eddy Santana Putra Sumsel 1 Gerindra 85.238 Final
519) Kahar Muzakkir Sumsel 1 Golkar 113.014 Final
520) Fauzi H Amro Sumsel 1 Nasdem 84.956 Final
521) Hafidz Tohir Sumsel 1 PAN 41.880 Final
522) Riezky Aprilia Sumsel 1 PDIP 44.420 Final
523) Mustafa Kamal Sumsel 1PKS 59.652 Final
524) Wahyu Sanjaya Sumsel 2 Demokrat 92.665 Final
525) Sri Meliana Sumsel 2 Gerindra 97.419 Final
526) Alex Noerdin Sumsel 2 Golkar 145.622 Final
527) Bobby A Rizaldi Sumsel 2 Golkar 46.963 Final
528) Perca Leanpuri Sumsel 2 Nasdem 124.047 Final
529) Sri Kustiana Sumsel 2 Nasdem 93.389 Final
530) Hanna Gayatri Sumsel 2 PAN 67.119 Final
531) Yulian Gunhar Sumsel 2 PDIP 81.467 Final
532) Bertu Merlas Sumsel 2 PKB 122.520 Final
533) Abdul Wahab D Sumut 1 Demokrat
534) Muhammad Romo Safi'i Sumut 1 Gerindra
535) Meutya Hafid Sumut 1 Golkar
536) Prananda Surya Paloh Sumut 1Nasdem 46.233
537) Tengku Erry Nuradi Sumut 1 Nasdem
538) Mulfachri Harahap Sumut 1 PAN
539) Sofyan Tan Sumut 1 PDIP
540) Yasonna H Laoly Sumut 1 PDIP
541) Tifatul Sembiring Sumut 1 PKS 74.510
542) Jhonny Allen Marbun Sumut 2 Demokrat
543) Gus Irawan Pasaribu Sumut 2 Gerindra
544) Lamhot Sinaga Sumut 2 Golkar
545) Delia Pratiwi Sitepu Sumut 2 Golkar
546) Delmeria Sikumbang Sumut 2 Nasdem 85.727
547) Martin Manurung Sumut 2 Nasdem 69.141
548) Saleh P Daulay Sumut 2 PAN 136.533
549) Sihar Sitorus Sumut 2 PDIP
550) Trimedya Panjaitan Sumut 2 PDIP
551) Marwan Dasopnag Sumut 2 PKB
552) Iskan Qolba Lubis Sumut 2 PKS
553) Hinca Panjaitan Sumut 3 Demokrat
554) Djohar Arifin Husein Sumut 3 Gerindra
555) Ahmad Doli Kurnia Sumut 3 Golkar
556) Rudi Hartono Bangun Sumut 3 Nasdem
557) Nasril Bahar Sumut 3 PAN
558) Djarot Saiful Hidayat Sumut 3 PDIP165.360
559) Junimart Girsang Sumut 3 PDIP 95.490
560) Bob AM Sitepu Sumut 3 PDIP 56.891
561) Anshory Siregar Sumut 3 PKS
Langganan:
Postingan (Atom)