Halaman

Selasa, Desember 31, 2019

Panen

Alhamdulillah sudah berbuah dan diambil hasilnya


Servis dulu

Servis dulu yang ini di akhir tahun 2019


Sabtu, Desember 28, 2019

Menuju bugar

Lari rutin..
Tahap awal ...

Senin, Desember 23, 2019

Senin, Desember 09, 2019

Minggu, Desember 01, 2019

Apaa yaa?

Apa ya ?
itu terlontar
ketika kita bingung
ketika kita memilih
ketika ingin berbuat
ketika kita ingin mencari ide

bertanyalah ?
dan cari jawabannya dengan tindakan

terlalu lama dipikirkan
ia akan menjadi beban
ia akan menjadi masalah baru
ia akan membuat kita lebih pusing

kalau tak ketemu
alaihkan ke yang lain
timbulkan ide cemerlang
dan hilangkanlah
jangan dipikirkan kembali
atau tunda sementara waktu

kita butuh rehat sejenak
menarik napas
mengyegarkan pikiran

Tambah Tulisan

Hari - hari ini sedang proses dalam belajar menulis, begini lah jadinya, ada waktu maka di pergunakan untuk menulis, mau jadi hobi, ya demikian sejak dulu ceritanya tapi belum banyak yang di tulis, sampai hari ini hanya dalam proses belajar. semoga mimpi ini bisa terwujudkan.

saat ini topik yang akan di tulis adalah peran ayah dalam mendidik anak, kebetulan dan sudah memang sudah di takdirkan saya menjadi seorang ayah.
punya anak laki -laki satu orang, Allah belum memberikan tanggung jawab untuk menambahnya lagi, namun saya berharap Allah memberikan lebih banyak.
satu orang anak menjadikan saya wajib berperan dalam mendidik anak, maka saya mesti memberikan contoh tauladan yang baik sebagai seorang lelaki, karena dia juga seorang lelaki.

cerita sama sama lelaki tentu punya pengalaman dan kerja serta peran sebagai seorang lelaki akan nampak dominan pada diri saya karena saya yang banyak interaksi dengannya. interaksi yang terjalin sudah lama sekali sejak dia di lahirkan sampai saat ini. dan interasi tersebut akan memberikan kontribusi yang banyak dalam kehidupannya. baik saya sadari atau pun tidak saya sadari dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan contoh baginya. saya juga menyadari bukanlah sebagai pribadi yang baik seratus persen namun saya berupaya untuk menjadi yang terbaik, ketika kebaikan yang saya perbuat maka akan diambil dan diamalkan olehnya jika dia menyukainya. juga jika ada perbuatan saya yang tidak bagus akan menjadi prilaku juga baginya jika dia menyukai hal tersebut. untuk yang terakhir ini saya hanya dapat memanjatkan doa bagi Allah semoga saya diampunkan karena telah memberikan contoh yang tidak baik, dan saya berharap semoga anak saya tidak menirunya.

sedikit banyak, atau banyak lebihnya saya sebagai ayah menjadi foto kopi bagi anak saya, maka saya mesti melakukan perbuatan dan tingkah laku yang baik sehingga tidak menjadi dosa bagi saya.

itu sebagian peran sebagai ayah dalam mendidik anak, ketika saya memperhatikan diri saya dengan tabiat yang saya lakukan sehari-hari sama atau tidak saya melihat kami memiliki hobi dan tingkah laku yang sama. atas dasar ini untuk  mengetahui mengapa anak saya berbuat sesuatu yang salah maka cukup saya melihat kedalam diri saya, saya juga melakukan hal yang sama dan punya seribu alasan mengapa saya melakukannya.

namun perkembangan zaman saat ini dibandingkan dengan zaman saya ketika seusia anak saya adalah zaman yang berbeda dan tempat dan keadaan yang berbeda juga, namun sedikit banyaknya berperan dalam membentuk kepribadiannya.
satu permasalahan yang muncul dan berfaedah positif dan ada negatinya adalah keberadaan Hand Phone ( HP). kemiripannya ada pada yang namanya game, zaman saya ada namanya video game, ding dong, dengan kesederhanaan mainannya, namun itu juga menyita waktu yang banyak dalam bermain dan sudah menjadi darah daging, sehingga apapun di laukan agar dapat bermain game.
zaman sekarang bentuk game lebih konflik lagi dan banyak turunannya yang mengikuti permasalahan dari game tersebut.

untuk mengidintifikasi sikap dan prilaku tersebut membuat saya kembali untuk memanggil memori lama ketika saya seusia dia, untuk menjawab mengapa dia demikian terhadap game?
namun sekarang saya bukanlah anak-anak, tapi saya telah berperan sebagai seorang ayah. tentu memiliki pola pikir dan pertimbangan lain untuk menghadapi permasalahan ini.

permasalahan ini tentu tidak bisa di biarkan begitu saja, ada langkah-langkah kongkrit yang mesti di ambil agar tidak terjatuh pada lubang yang sama. yang saya maksud lubang pertama karena saya dulu demikian dan menyebabkan hal negatif lainnya maka saya perlu tindakan yang positif agar anak saya tidak seperti saya pula dalam menyikapi game ini.

telah beberapa opsi yang telah di lakukan tapi sulit di tuliskan disini untuk mengatasi permasalahan ini, namun saya akan mencoba untuk melakukannya

sudah dulu....

Nulis lagi

pagi ini waktu pilhannya adalah ya ini menulis.

adalah waktu yang sedang di jalan ini di gunakan untuk membuat sesuatu yang bermanfaat.
saat ini menjadi kewajiban untuk berada di depan laptop ini.
dan semestinya adalah berbagai pilihan kegiatan yang dapat dipilih di hari ahad pagi, kok ya pilihannya di depan laptop.

adalah satu kegiatan sedang berlangsung mengupdate HP yang baru di instal ulang. ada beberapa no kontak penting belum ketemu dan beberapa aplikasi perlu di instal maka pilihan saya ada lah ya ini menulis.
lagi menjadi pilhan untuk menulis.

suatu konsen saya sebelumnya ( kemarin) juga dalam posisi ada waktu untuk menulis ya dilanjutkan lagi hari ini.

pagi tadi baru kedatangan tamu team training dan memperkenalkan lembaganya. ini link ya untuk dapat di ingat https://www.youtube.com/channel/UCU9NJpFPoAlij4bRrxdgikw
lembaga training edukasi di sekolah dan lembaga, profit nya bagus. bagus di simak dan dicatat diskusi yang terjalin menyikapi pendidikan anak.

adalah yang menjadi persoalan adalah pendidikan anak. pendidikan anak harus dilakukan komprehensip dengan pendidikan orang tua yang saat ini tema parenting menjadi populer sebagai bagian kegiatan di lembaga pendidikan seperti sekolah.

ketika anak di tanya permasalahannya, mereka mengeluh orang tua tidak ada waktunya bersama mereka, kalau ada di rumah mereka punya kesibukan sendiri-sendiri sehinga tidak adanya percakapan dan interaksi penting antara anak dan orang tua. sehingga anak mencari sendiri kegiatannya di luar rumah.
dan ketika orang tua menanggapi bahwa mereka telah melakukan segalanya untuk anaknya sepenuh hati. dan telah menempatkan anaknya pada sekolah yang terbaik atau pesantern yang bagus.
maka di sini peran pihak ketiga untuk menjembatani orang tua dan anak melalui edukasi parenting bersama anak, bisa out bond, curah pendapat, dan dialog anak dan orang tua.

juga menjadi perhatian kita anatara anak laki dan anak perempuan. kita sebagai orang tua semestinya menjadi orang tersayang pertama bagi anak-anaknya. ungkapan sayang yang di peroleh pertama oleh anak perempuan adalah ungkapan sayang yang di sampaikan oleh ayahnya. juga sebaliknya ungkapan sayang pertama anak lelakinya adalah ungkapan sayang yang di sampaikan oleh ibunya.

sehingga dengan harapan anak tidak mencari kata "sayang" dari yang lain di luar rumah. ini salah satu peran orang tua menghadapi anak-anak pada usia remaja dan saat masa puber.