Halaman

Senin, Desember 09, 2024

Hasil Pilkada

Hasil resmi rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat Tahun 2024 oleh KPU Sumatera Barat.

Rekapitulasi akhir di tingkat provinsi dilaksanakan pada Sabtu-Ahad, 7-8 Desember 2024.


Sabtu, November 30, 2024

Sherly Benny

*Sherly Benny*

Oleh: Dahlan Iskan
Sabtu 30-11-2024

(Sherly Tjoanda saat bersama warga di Maluku Utara.- Instagram Sherly Tjoanda)

Tidak semua calon kepala daerah beli suara. Contohnya: Sherly Tjoanda. Dia terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara tanpa serangan fajar.

Sherly, 40 tahun, bikin sejarah: Tionghoa pertama menjadi gubernur pilihan rakyat di Indonesia.

Ahok memang pernah jadi gubernur Jakarta tapi itu menggantikan gubernur yang jadi presiden: Jokowi.

Hebatnya, Sherly terpilih di provinsi yang mayoritas Islam. Kalau saja Airin terpilih di Banten, maka Indonesia punya dua gubernur yang cantiknyi tak terpermanai. Kini Sherly tanpa tandingan.

Menurut pendapat saya, Sherly terpilih bukan saja dapat manfaat dari tragedi tewasnya sang suami: Benny Laos.

Dia sendiri memang lengkap: wajahnya cantik, badannya bagus, pikirannya cerdas, pendidikannya tinggi: S-1 di Singapura dan S-2 di Belanda.

Dan Sherly sekolah SMA di Surabaya. Rasanya di Petra atau St. Louis. Lalu dia tinggal di Bali. Ayahnya pengusaha Ambon, punya rumah di Pulau Dewata.

Di Bali itulah Sherly dijodohkan oleh pamannyi. Calon suaminyi: Benny Laos. Orang Maluku juga –saat itu belum ada Maluku Utara.

Benny lahir di Ternate. Saya hubungi kakak Benny yang tinggal di Ternate: Cae Laos. Pengusaha di sana.

"Orang tua kami sebenarnya tinggal di pulau kecil jauh dari Ternate. Di Pulau Obi. Tapi saat itu ibu saya sakit. Harus dibawa ke kota Ternate," ujar Cae.

Sang ibu sendiri lahir di desa terpencil, Loloda, di sudut utara pulau Halmahera. Itu tidak jauh dari Pulau Morotai. Ayah mereka lahir di pulau sangat kecil, Pulau Modi. Letaknya di seberang Loloda.

Mereka adalah keluarga "orang pulau". Pengusaha kecil. Jual beli hasil bumi. Pasangan itu pindah dari satu pulau ke pulau lain. Mereka punya anak delapan orang. Benny Laos adalah anak keenam.

Saat ibunda sakit, ternyata tidak sembuh-sembuh. Mereka sampai mengontrak rumah di Ternate. Pindah-pindah. Anak nomor 6, 7, 8 lahir di Ternate.

Anda sudah tahu: kelak, di tahun 2017, Benny jadi bupati di Pulau Morotai. Sherly pun jadi Bu Bupati.

Lalu Benny mencalonkan diri sebagai Gubernur Maluku Utara. Ia diusung partai biru: Demokrat, PAN, dan Nasdem. Popularitasnya tinggi.

Benny, anak keluarga miskin itu sudah jadi kaya. Ia sudah jadi pengusaha. Saat jadi Bupati Morotai, Benny terkenal bersih. Karena itu ia sering bertengkar dengan DPRD di sana.

Saya pun menghubungi wartawan Malut Post, Faisal Jalaluddin: soal bagaimana sosok Benny sebagai bupati Morotai.

"Seperti Ahok, Benny juga suka marah-marah. Terutama pada stafnya. Soal disiplin dan penggunaan anggaran," ujar Faisal. "Tapi mulutnya tidak kasar," tambahnya.

Faisal jadi wartawan sejak Malut Post kami dirikan di tahun 2003. Prestasinya bagus. Sepuluh tahun kemudian ia jadi pemimpin redaksi. Sekarang menjabat direktur di Malut Pos.

"Benny banyak memotong anggaran perjalanan dinas," ujar Faisal. "Orang-orang tua di Morotai dapat BLT. Lewat kartu ATM. Orang tua diberi ATM. Bukan tunai," ujar Faisal.

Faisal ini seperti Benny. Sekolahnya putus-putus. Faisal alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Nuku di Tidore. Sebelum itu kuliah di Universitas Sam Ratulangi, Manado dan Universitas Khairun, Ternate.

Di Morotai Benny menggratiskan biaya kesehatan warganya. Juga pendidikan. Program itulah yang akan diperluas dari lingkup kabupaten ke seluruh provinsi. Karena itu Benny maju jadi calon gubernur.

Benny keliling dari pulau ke pulau. Sherly terus mendampingi suami. Pasangan ini jadi buah bibir. Rukun. Serasi. Seimbang. Ke pulau mana pun Sherly ikut.

(Sherly bersama mendiang Benny Laos-x @herald.id)

Termasuk ketika berangkat kampanye ke pulau-pulau nun jauh di laut selatan. Speed boat-nya harus transit di pulau Taliabu: isi bensin. Saat itulah speed boat itu meledak. Terbakar. Benny tewas. Pun lima orang lainnya.

Proses Pilkada sudah terlalu jauh. Sudah memasuki masa kampanye. Tapi masih bisa dilakukan penggantian calon. Awalnya Sherly sama sekali tidak terpikir. Tapi partai pendukung sepakat memberangkatkan Sherly.

Setelah dirawat di rumah sakit akibat luka-luka, Sherly mau. Dia masih harus berjalan pakai tongkat. Pun saat debat di antara empat pasangan.

Di panggung, Sherly tidak canggung. Pidatonya sering diselingi kalimat-kalimat dalam bahasa Inggris. 
Kelihatan sekali Sherly beda kelas.

Saya juga menghubungi Ikram Salim. Wartawan Malut Post juga. Ini kata Ikram: sudah 25 tahun Maluku Utara dipimpin oleh laki-laki. Ada 11 orang gubernur definitif, pelaksana tugas, penjabat gubernur. Dua di antaranya berakhir di penjara dalam kasus korupsi. Yang terbaru adalah gubernur dua periode Abdul Gani Kasuba yang terseret korupsi izin tambang dan gratifikasi.

"Dan Maluku Utara masih begitu-begitu saja. Kehadiran Sherly dianggap sebagai alternatif untuk bisa mengubah wajah Malut ke depan," ujar Ikram.

Bagi masyarakat umum, kata Ikram, Sherly dikenal publik karena sikapnya sebagai pendamping Benny Laos saat jadi bupati Morotai dan calon gubernur. Kisah romantis Sherly dan Benny viral di media sosial, terutama pasca kebakaran speed boat di Taliabu".

Program Benny itulah yang akan diteruskan oleh Sherly.

Ayah Benny bermarga Liem. Kakek Benny datang dari Hokkian. Tapi kenapa Benny menggunakan nama belakang "Laos". Saya harus bertanya pada Cae, kakaknya. Ternyata nama "Laos" itu diambil dari nama mamanya: Lao Soan Lian. Dipanggil Laos.

Ayah Benny beragama Buddha. Benny sendiri awalnya Katolik lantaran sekolahnya di SD dan SMP Katolik Raja Kristus. Belakangan ia pindah ke Protestan: tergabung dalam gereja Bethany.

Rakyat Maluku yang mayoritas Islam memilih Benny –yang diwujudkan dalam memilih Sherly. 
Di tangan wanita cantik ini nasib Maluku Utara diharapkan tidak begitu-begitu saja lagi.

Namun godaan akan banyak. Investor nikel sangat mengincar Halmahera, pulau terbesar di provinsi itu. Apakah Sherly punya konsep menjadikan nikel sebagai sumber kemakmuran rakyat –di samping sumber keuntungan konglomerat.(Dahlan Iskan)


Informasi seputar Mojokerto 
Klik..

Selasa, November 12, 2024

Program MAHYELDI-VASKO MENANG

Apo kabar, kawan-kawan? Kalian tau gaksih kalo Pilkada tuh sebentar lagi?? SERENTAK SELURUH INDONESIA RAYA di hari Rabu Pon 27 November lohh!

Pilkada itu tugasnya milih Gubernur dan Wakil Gubernur dan Bupati/Walikota dan Wakilnya di daerah kamu. So pasti, pilihan ini penting karena untuk menentukan prioritas pembangunan daerahmu. Masih 5 tahun lagi baru bisa milih! Kalo salah pilih ya sudah, terima saja sakit di dada itu sedemikian lamanya.

Nah udah pada tau harus pilih siapa? @kawula17.id ngeluarin #KuisPilkada yang bisa bantu kalian tau calon gubernur mana yang paling cocok sama prioritas hidup kamu.

Yuk, tunggu apalagi, gas cobain kuisnya sekarang juga! www.kawula17.id

VISI, MISI & PROGRAM UNGGULANH. MAHYELDI -VASKO RUSEIMY,GUBERNUR-WAKIL GUBERNUR SUMATERA BARAT PERIODE 2025-2030

TAGLINE"Gerak Cepat Untuk Sumba

r"VISI" 

Sumatera Barat Madani yang Maju dan Berkeadilan

"MADANI

- Masyarakat Sumbar yang religius & berperadaban maju. Berbasiskan pada nilai-nilai, norma norma, hukum dan moral Agama, dan 'Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato adat mamaka. 

- Masyarakat yang berlandaskan ukhuwwah islamiyyah, menghormati perbedaan, bersikap demokratis, terbuka (inklusif), gotong royong dan kekeluargaan.

 - Masyarakat yang seluruh komponennya bekerja sama dalam kebaikan, bahu membahu dlm mensejahterakan masyarakat & menguatkan keimanan serta ketaatan kpd Allah SWT. Masyarakat yang bahu membahu melindungi kampung dan masyarakat dari segala ancaman penyakit masyarakat (narkoba, minuman keras, perjudian, pornografi/pornoaksi, asusila, kriminalitas dan lainnya), menghidupkan budaya produktif dan mencerdaskan kehidupan anak nagari.

MAJU

- Sumbar yang "maju" adalah provinsi yang berkembang secara holistik, mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, serta terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan warganya secara berkelanjutan.

BERKEADILAN

- Tercapainya keseimbangan pembangunan sebagai upaya pemerataan hasilnya. Berkeadilan dalam artian proporsional dan profesional. Adil dalam arti kewilayahan dan seluruh dimensi sektor kehidupan. Menyentuh semua sisi secara proporsional dan profesional : setiap daerah, setiap segmen kehidupan, setiap kelompok sosial masyarakat, aspek jasmani dan rohani. 

MISI

1.Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing global (cerdas, sehat, beriman, berkarakter dan inovatif).

2. Meningkatkan prekonomian melalui sektor pertanian dan hilirisasi nya serta pengelolaan sumber daya alam berbasis green economy dan blue economy.

3. Meningkatkan usaha perdagangan dan industri kecil/menengah serta ekonomi berbasis digital.

4. Melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur yang berkeadilan, berwawasan lingkungan, serta meningkatkan ketahanan dan tanggap bencana.

5. Meningkatkan tata kehidupan yang harmonis, agamais, beradat dan berbudaya berdasarkan falsafah "adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah".

6. Meningkatkan daya saing pariwisata dan akselerasi pertumbuhaan ekonomi kreatif.

7. Mewujudkan tata kelola pemerintahan propinsi dan pelayanan publik yang bersih, akuntabel serta berkualitas (Good Governance dan Clean Government).

8. Memperkuat pemberdayaan nagari/desa, perempuan, generasi muda (melinial, gen Z) dan penyandang disabilitas.

PROGRAM UGGULAN MISI 1

Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing global (cerdas, sehat, beriman, berkarakter dan inovatif)

- Pemerataan akses pendidikan dan penuntasan wajar 12 tahun serta pendidikan karakter melalui penyiapan dan pemenuhan sarana prasarana pendidikan, penyediaan tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas.

- Peningkatan efektifitas pendidikan di SMK /SMA/sederajat dalam melahirkan lulusan yang religious/berkarakter, terampil, inovatif dan mandiri, yang kompetitif masuk jenjang pendidikan tinggi.

- Bantuan beasiswa bagi siswa kurang mampu, siswa berprestasi dan mahasiswa dalam dan luar negeri.

- Terpenuhinya layanan kesehatan masyarakat yang cepat berkualitas dan hadirnya RS type A berstandar Internasional. 

- Asuransi kesehatan garin, guru ngaji, katib, labai, tuangku dan imam masjid nagari.

- Mencegah stunting melalui penerapan pola hidup sehat dan pemenuhan gizi ibu.

PROGRAM UNGGULAN MISI 2
Meningkatkan prekonomian melalui sektor pertanian dan hilirisasi nya serta pengelolaan sumber daya alam berbasis green economy dan blue economy

- Peningkatan produksi dan nilai tambah hasil pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan melalui perbaikan, teknologi, inovasi dan modernisasi sarana prasarana menuju kemandirian pangan.

- Meningkatkan produksi komoditas perkebunan unggulan Sumbar.

- Pengelolaan SDA (tambang, hutan dan lautan) yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta menjaga keseimbangan antara eksploitasi dan pelestarianya.

- Akselerasi dan aktivasi capaian milenial entrepreneur dan womenpreneur dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

- Penyiapan regulasi dan perangkat lainya untuk mengundang investasi.- Pengembangan sektor pertanian berbasis kawasan dan komuditas bernilai ekonomi tinggih.

- Memberikan perlindungan kepada petani melalui penyediaan asuransi pertanian.- Optimalisas pembangunan sumber daya kelautan melalu pembangunan kawasan OSF (One Stop Fishing).

PROGRAM UNGGULAN MISI 3Meningkatkan usaha perdagangan dan industri kecil/menengah serta ekonomi berbasis digital

- Menjadikan Sumatera Barat sebagai pusat perdagangan wilayah regional.

 - Menyediakan mall sebagai pusat informasi dan sarana lelang produk perdagangan industri kecil/menengah di dalam dan diluar negeri.

- Fasilitasi pengembangan industri kecil/menengah berbasis digital.- Membangun pelabuhan perdagangan khusus ekspor/impor komuditi perdagangan dan industri kecil/menengah internasional.

PROGRAM UNGGULAN MISI 4
Melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur yang berkeadilan, berwawasan lingkungan, sertameningkatkan ketahanan dan tanggap bencana

- Percepatan pembangunan sarana prasarana mitigasi bencana dan rehabilitasi rekonstruksi pasca bencana.

- Percepatan pembangunan infrastrutur strategis dan penyelesaian infrastruktur yang belum tuntas (Flyover Sitinjau Laut, Integrasi Gedung Budaya, GOR berstandar internasional, Jalan Tol, Jalan Propinsi, Pembangunan Irigasi, dll.

PROGRAM UNGGULAN MISI 5
Meningkatkan tata kehidupan yang harmonis, agamais, beradat dan berbudaya berdasarkan falsafah "adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah

- Pencegahan dan pemberantasan penyakit masyarakat (Narkoba, Tawuran, LGBT, Judi/ol, dll)dengan mengikut sertakan unsur kelembagaan (Pemerintah, Kepolisian, MUI, Ormas, OKP dan stakeholder terkait lainnya).

 - Menjadikan kawasan Mesjid Syeh Khatib Al-Minangkabawi sebagai sarana penerapan ABS SBK, dengan melibatkan komponen adat, tigo tungku sejarangan, tali tigo sapilin, bundo kaduang.

- Penguatan ABS-SBK berbasis Nagari/Desa.- Penerapan pendidikan karakter bermuatan agama dan kearifan local dari pendidikan tingkat dasar hingga sekolah menengah.

PROGRAM UNGGULAN MISI 6
Meningkatkan daya saing pariwisata dan akselerasi pertumbuhaan ekonomi kreatif

- Percepatan pengembangan destinasi wisata unggulan Sumbar baik skala nasional maupun Internasional.

- Pembentukan Nagari Creatif Center (Creative Hub) sebagai wadah bagi pelaku ekonomi kreatif, seniman, pengrajin, wirausaha muda, untuk berinovasi mengembangkan produk khas daerah.

- Peningkatan kunjungan wisata baik local maupun mancanegara melalui Iven budaya, pekan dan pameran budaya secara berkelanjutan.

- Mensinergikan Pemerintah Popinsi dengan diaspora minang dalam memperkuat citra Sumbar sebagai pusat kebudaya dan pariwisata.

- Optimalisasi Nagari/Desa wisata dan menumbuhkan Nagari/Desa wisata baru.

PROGRAM UNGGULAN MISI 7
Mewujudkan tata kelola pemerintahan propinsi dan pelayanan publik yang bersih, akuntabel serta berkualitas (Good Gouvernance dan Clean Gouverment)

- Penerapan sistem meritokrasi dalam pengelolaan dan pendayagunaan ASN yang transparan, akuntable, bebas KKN berbasis digital (smart goverment/cyber province)

- Penerapan reward dan punishman untuk melahirkan Aparatur Sipil Negara yang inovatif, kreatif berkarakter dan melayani.

- Penyediaan platform online pelayanan mayarakat, yang efektif dan efisien serta sebagai sarana evaluasi, koreksi, pengaduan dari Masyarakat.

PROGRAM UNGGULAN MISI 8
Memperkuat pemberdayaan nagari/desa, perempuan, generasi muda (melinial, gen Z) dan penyandang disabilitas

- Mengembangkan pembedayaan perempuan melalu keterampilam.- Memberikan sarana persarana generasi muda untuk berkarya melalui kelembagaan pemuda yang ada.

-Memberikan pendampingan dan fasilitas khusus pada penyadang disabilitas untuk terampil.

MAHYELDI-VASKO MENANG!!!

Jumat, November 08, 2024

Bpk. Syamsuar Ahmad

Turut berduka cita atas wafatnya _*Bpk. Syamsuar Ahmad*_ , ayahanda dari *Bapak Yassierli* (Menteri Ketenagakerjaan). 
Wafat pada Kamis 7 November 2024, Pk. 09:56 WIB.

_Semoga Allah menerima semua amal ibadahnya dan mengganjarnya dengan surga terbaik._

Selasa, Oktober 22, 2024

Daftar Mitra Kerja Komisi DPR Periode 2024-2029

*Daftar Mitra Kerja Komisi DPR Periode 2024-2029* 

*KOMISI I*
*Pertahanan, Luar Negeri, dan Informatika*
1. Kementerian Luar Negeri
2. Kementerian Pertahanan
3. Kementerian Komunikasi dan Digital
4. Panglima TNl/Mabes TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU
5. Badan Intelijen Negara (BIN)
6. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
7. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)
8. Badan Keamanan Laut (Bakamla)
9. Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas)
10. Dewan Pers
11. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
12. Komisi Informasi Pusat (KIP)
13. Lembaga Sensor Film (LSF) 

*KOMISI II*
*Pemerintahan Dalam Negeri, Pertanahan, dan Pemberdayaan Aparatur*
1. Kementerian Dalam Negeri
2. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
3. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
4. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
5. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
6. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)
7. Ombudsman Republik Indonesia (ORI)
8. Badan Kepegawaian Negara (BKN)
9. Lembaga Administrasi Negara (LAN RI)
10. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
11. Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN)
12. Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) 

*KOMISI III*
*Penegakan Hukum*
1. Kejaksaan Agung
2. Kepolisian Negara Republik Indonesia
3. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
4. Sekretariat Jenderal Mahkamah Agung
5. Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi
6. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial
7. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
8. Badan Narkotika Nasional (BNN) 

*KOMISI IV*
*Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan*
1. Kementerian Pertanian
2. Kementerian Kehutanan
3. Kementerian Kelautan dan Perikanan
4. Badan Urusan Logistik (Bulog)
5. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM)
6. Badan Pangan Nasional (Bapanas)
7. Badan Karantina Indonesia 

*KOMISI V*
*Infrastruktur dan Perhubungan*
1. Kementerian Pekerjaan Umum
2. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman
3. Kementerian Perhubungan
4. Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
5. Kementerian Transmigrasi
6. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
7. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) 

*KOMISI VI*
*Perdagangan, Kawasan Perdagangan dan Pengawasan Persaingan Usaha, BUMN*
1. Kementerian Perdagangan
2. Kementerian BUMN
3. Kementerian Koperasi
4. Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)
5. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
6. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam)
7. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS)
8. Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) 

*KOMISI VII*
*Perindustrian, UMKM, Ekonomi Kreatif, Pariwisata, dan Sarana Publikasi*
1. Kementerian Perindustrian
2. Kementerian Pariwisata
3. Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif
4. Kementerian UMKM
5. Badan Standardisasi Nasional (BSN)
6. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI)
7. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI)
8. Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara 

*KOMISI VIII*
*Agama, Sosial, dan Perempuan dan Anak*
1. Kementerian Agama
2. Kementerian Sosial
3. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
4. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
5. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
6. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)
7. Badan Wakaf Indonesia (BWI)
8. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) 

*KOMISI IX*
*Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial*
1. Kementerian Kesehatan
2. Kementerian Ketenagakerjaan
3. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
4. Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/KBP2MI
5. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
6. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Bidang Kesehatan (BPJS Kesehatan)
7. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan)
8. Badan Gizi Nasional 

*KOMISI X*
*Pendidikan, Olah Raga, Saint dan Teknologi*
1. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
2. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
3. Kementerian Kebudayaan
4. Kementerian Pemuda dan Olahraga
5. Perpustakaan Nasional (Perpusnas)
6. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
7. Badan Pusat Statistik 

*KOMISI XI*
*Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Moneter, Sektor Jasa Keuangan*
1. Kementerian Keuangan
2. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
3. Bank Indonesia (BI)
4. Otoritas Jasa Keuangan (OJK): Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
5. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
6. Sekretariat Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
7. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
8. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
9. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
10. BUMN (PMN dan Privatisasi) 

*KOMISI XII*
*ESDM, Lingkugan Hidup dan Investasi*
1. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
2. Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan
3. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal
4. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)
5. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
6. Dewan Energi Nasional (DEN)
7. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)
8. Badan Informasi Geospasial (BIG) 

*KOMISI XIII*
*Reformasi Regulasi dan HAM*
1. Kementerian Hukum
2. Kementerian HAM
3. Kementerian Sekretariat Negara
4. Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan
5. Komnas HAM
6. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)
7. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
8. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
9. Sekretariat Jenderal DPD RI
10. Sekretariat Jenderal MPR RI
11. Kantor Staf Presiden (KSP)

Minggu, Oktober 20, 2024

RI 1 dan RI 2

Selamat dilantik Jendral!

Semoga amanah yang diemban dapat membawa kesejahteraan untuk rakyat.

Selasa, Oktober 08, 2024

Semua Ada Akhirnya



Semua Ada Akhirnya

Oleh: Gamawan Fauzi

Saat ini ada 3 kelompok manusia di Indonesia yang berbeda menunggu tanggal 20 Oktober 2024 dalam hubungannya dengan hidup berbegara.

Kelompok pertama, adalah mereka yang tengah berduka, karena Presiden yang selama ini dipuja puji bak dewa akan menyudahi kedigdayaannya. Waktu bagi mereka terasa begitu cepat berlalu. Kalau bisa tambahlah 5 tahun lagi, atau setidak tidaknya berilah perpanjangan waktu seperti pertandingan sepak bola, disebabkan adanya free kick yang memakan waktu lama mengeksekusinya, dan free kick itu adalah covid 19 yang terjadi sekitar 2 tahun itu. Setidak tidak tambahlah kekuasaan presiden 2 tahun lagi. Kelompok ini pantas dikasihani karena sedang berduka berat .

Kelompok kedua, adalah mereka yang merasakan waktu berjalan begitu lambat, padahal tinggal hanya hitungan hari. Mereka seperti tak tahan menunggu saatnya tiba. Mereka sudah memiliki sejumlah agenda hebat untuk menyambut "raja baru" dengan sukacita. It's time for us. Kini hari kita, hari yang sudah lama dinanti nanti. Baju baru sudah dipesan jauh jauh hari, latihan senyum dan tawa sudah tinggal diledakkan di gelanggang yang ramai. Pokoknya tak ada hari yang sebaik tanggal 20 Oktober 2024.

Bersamaan dengan itu ada juga kelompok yang tak menunggu raja baru, tapi menunggu menyaksikan seperti apa "Raja Jawa" setelah turun dari singgasana? Seperti apa kesetiaan para kelompok yang selama ini memuja? Masihkah adakah gelak tawa yang membahana? Atau busung dada dan masih kah setia seperti sebelumnya?

Visualisasi sikap itu akan ditonton khalayak dalam layar lebar Indonesia atau ratusan ribu media sosial, baik mengenai kurenah-nya, yaitu kelakuannya dan ucapannya ataupun sikapnya.

Kalau sebelumnya ada pasukan berani mati yang membela, maka setelah setelah tahta bukan lagi miliknya, kesetian itu akan seperti apa wujudnya?

Semua itu memerlukan kesabaran untuk mencermatinya. Namun seperti kata pepatah, cewang di langik tandokan paneh, gabak di hulu tandokan hujan. Tanda tanda sudah terbaca dalam banyak peristiwa dalam pekan pekan terkhir inl.

Pada 1 Oktober lalu, pada acara pelantikan anggota DPR RI, saat pimpinan sidang sementara memberikan kata pengormatan untuk Presiden Jokowi, tak ada lagi tepuk tangan untuknya, seperti lazimnya selama ini.

Presiden terlihat murung bersandar di kursi, yang masih sebesar dulu. Matanya teduh dan rautnya dingin tanpa ekspresi, tak ada senyum bergantung di wajahnya. Ruangan pun hening seperti rumah tinggal. Sejujurnya saya sedih melihat momen itu.

Lalu saya berpikir, di mana anggota partai partai yang secara formal hingga saat ini masih bergabung mendukukung presiden? Seperti itu betulkah politik? Seperti itu betulkah mereka memandang matahari akan tenggelam? Seperti itu betulkah yang namanya kepentingan ? Padahal di antara anggota DPR itu terdapat sejumlah nama yang dulu pernah diberi jabatan oleh presiden, bahkan sebagian besar anggota anggota DPR itu bernaung di bawah partai yang mayoritas pendukung Presiden Jokowi.

Sebaliknya, tatkala nama Prabowo Subianto, Presiden terpilih disapa oleh ketua sementara DPR RI, tepuk tangan pun gemuruh bak menyambut pahlawan yang pulang dalam kemenangan.

Saya kira itu wajarlah, karena Prabowo adalah "matahari" yang sedang naik atau rising star. Tentu banyak yang kemudian berharap untuk masa lima tahun ke depan, bahkan partai partai yang kalah dalam kompetisi Pilpres pun tanpa malu sudah bergegas merapat. Masyarakat tentu tak tahu, apakah tepuk tangannya lebih keras atau bertepuk seadanya sambil malu-malu.

Pemandangan ini mengajarkan bangsa dan anak cucu kita, bahwa persahabatan politik bukanlah pertemanan yang setia, melainkan simpati yang dibungkus kepura-puraan. Saat berkuasa disanjung-sanjung dan dibela dengan segenap jiwa raga, tapi saat panggung kekuasaan mulai dilepas, tepuk tanganpun enggan diberikan.

Ketika sidang paripurna itu ditutup, presiden saya saksikan di layar kaca, berjalan sendiri dengan wajah muram, tak ada yang mendekat sekedar menunjukkan rasa hormatnya. Tapi di sekeliling presiden terpilih, ramai yang mendekati.

Ternyata memang tak ada teman yang abadi, kecuali kepentingan yang abadi. Adagiumpolitik seperti itu nyata dibuktikan dalam hari-hari terakhir tahta Presiden Jokowi. Kata-kata bijak menyebutkan, jatuh itu perlu, supaya kita tahu siapa yang bertepuk tangan dan siapa yang mengulurkan tangan, adalah hikmah yang yang amat berguna saat-saat seperti itu.

Pada bagian lain, panggung politik bangsa kita masih dihiasi ungkapan palsu, bahwa bangsa kita adalah bangsa yang beradab, bangsa yang beretika, bangsa yang berbudi luhur, bangsa yang pandai menghargai orang lain, bangsa yang arif bijaksana. Pokoknya hebatlah.

Belajar dari drama politik 1 Oktober itu. Mungkin bisa menjadi pelajaran pula bagi kepala daerah yang akan mengakhiri tugasnya dan kepala daerah yang akan terpilih. Anda bukanlah di dunia persahabatan, anda di atas panggung politik. Bagi yang akan mengakhiri tugasnya, tak perlu perharap terima kasih ataupun penghargaan. Serahkanlah jabatan dengan ikhlas dan rasa syukur. Karena pernah memiliki kesempatan mulia untuk memimpin seuatu daerah, karena amat sedikit di antara masyarakat yang berkesempatan memilikinya.
Dan bagi pejabat baru yang kelak mungkin terpilih, maka sejak awal awal ini mungkin patut ditanamkan dalam hati dan pikiran, bahwa teman teman yang di sekeling Anda, belum tentu mereka adalah sahabat. Mereka ada yang teman ketawa dan kesetiannya adalah bersifat struktural.

Esok setelah Anda pergi, loyalitasnya beralih kepada pejabat pengganti anda. Mereka ini umumnya adalah aparatur sipil negara. Bagi mereka, siapapun kepala daerahnya, dia akan loyal. Kata orang Minang, siapa laki mande awak, dia adalah bapak awak.

Tapi ada juga ragam teman lain, yaitu mereka yang berteman karena punya kepentingan, ada udang di balik batu, dan amat sedikit di antaranya adalah sahabat, yaitu mereka yang akan selalu bersama anda dalam suka dan duka. Mereka tak berharap apa-apa, mereka menyukai secara ikhlas, karena ada rasa simpati dalam hati mereka. Karena itu, sejak awal awal ini, pahamilah bahwa dunia politik itu beda dengan kehidupan sehari hari.
Tapi sungguhpun begitu, sebagai bangsa bermartabat , bermoral dan berbudi pekerti, janganlah keterlaluan. Sepantasnya pula orang yang pernah berbuat baik kepada diri atau bangsa diberikan rasa simpati yang wajar. Seperti sewajarnya pula memberikan penghargaan dan rasa hormat kepada figur yang akan terang bintangnya.

Tuhan tak suka kepada orang yang berlebih- lebihan. Kata orang Minang, malabiahan rancak- rancak, mangurangi sio-sio.

Sikap seperti itu sejalan dengan hukum dunia, semua ada akhirnya. Seterang terangnya bintang, pada saatnya nanti akan redup juga. Karena tak ada satupun di dunia ini yang abadi. Bahkan Allah dalam kitab sucinya mengatakan bahwa hidup itu dipergilirkan.

Tulisan ini bukan soal pro dan kontra kepada Presiden Jokowi atau Prabowo sebagai Presiden terpilih 2024- 2029. Tapi tulisan soal moral, budi pekerti dan soal taratik, kata orang Minang.

Semua itu bukan untuk diperkatakan atau sekedar dipidatokan supaya terpandang hebat, tapi soal pengamalan, soal sesuatu yang seharusnya nyata dalam kehidupan berbangsa, soal adab sebagaimana dinukilkan dalam ideologi Pancasila. 

Jakarta 7 Oktober 2024

DR. Gamawan Fauzi, SH
Menteri Dalam Negeri periode 2009-2014
Gubernur Sumatera Barat periode 2005-2009
Bupati Solok periode 1995-2005

Rabu, Oktober 02, 2024

Komposisi Anggota Fraksi PKS DPR RI

Komposisi Anggota Fraksi PKS DPR RI 🇮🇩

■ 44 Anggota Laki-laki
■ 9 Anggota Perempuan

Sebaran Daerah Berdasar Provinsi
● Aceh: 2 Anggota
● Sumatera Utara: 2 Anggota
● Riau: 2 Anggota
● Sumatera Barat: 2 Anggota
● Sumatera Selatan: 2 Anggota 
● Lampung: 2 Anggota
● Banten: 2 Anggota
● Jakarta: 5 Anggota
● Jawa Barat: 12 Anggota
● Jawa Tengah: 7 Anggota
● Jawa Timur: 5 Anggota
● DIY: 1 Anggota
● NTB: 2 Anggota
● Kalimantan Barat: 1 Anggota
● Kalimantan Selatan: 1 Anggota
● Kalimantan Timur: 1 Anggota
● Sulawesi Selatan: 2 Anggota
● Maluku: 1 Anggota
● Maluku Utara: 1 Anggota

#PKS #fraksiPKS

Jumat, September 27, 2024

Innalilahi wa innailaihi rojiun

Ibu Yevi Nurita

Turut berduka cita atas wafatnya ibu Yevi Nurita.
Istri dari anggota Korsad Kota Padang, Feri Matnur/ kepanduan kota Padang.

Semoga almarhumah diberi sebaik2 tempat kembali dan keluarga yg ditinggalkan sabar dan ikhlas.

Selasa, September 24, 2024

Batas siang dan Malam

Waktu yang indah
Momentum yang tepat 
Sulit di dapat 

Hanya waktu dan saat khusus 

Hari biasa 
Terbentur dengan sholat magrib 

Hari ini luar biasa
Tempat yang tak biasa

Bisa menikmati penuh berpisah 
Malam dan siang..

Dalam waktu yang di makbulkan Allah dalam berdoa..

Dan saya lupa berdoanya...
Karena indahnya

Ketika malam

Senin, September 23, 2024

Nomor 2 untuk kota Padang

DR.Iqbal-Amasrul(Nomor 2) 

Nomor 1 untuk Sumatra Barat

Buya Mahyeldi-Vasko(Nomor 1) 

Menunggu

Nun jauh di jalani 
Hidup terus berjalan
Mentari terus bersinar 
Menghadapi malam
Bertemu awan..
Beriringan hujan

Ia tetap menjalankan tugasnya 

Waktu terus berlalu 
Menunggu tidak membuat berhenti 
Terus dan terus

Berkarya
Bersinergis
Berbuat

Nan jauh terlihat
Dekat di dekat
Semua untuk kebaikan 

Bergembira 
Sendih
Berharap 
Pilihan hidup

Adalah bagian bagiannya

Menerima apa adanya
Adanya karena ada apanya
Begitu seyogianya

Menyesal, tidak
Menyesal, kadang iya

Ia pilihan
Berjalan dan terus berjalan
Aral rintangan 
Berarti ada perjuangan 

Minggu, September 22, 2024

Sabtu, September 14, 2024

H. Muharlion, S.Pd

Selamat ustadz H. Muharlion, S.Pd
atas di lantiknya sebagai Ketua DPRD Kota Padang

Senin, September 02, 2024

Innalillahi wa innailaihi raji'un

*Berita Duka*

Innalillahi wa innailaihi raji'un

Telah berpulang ke rahmatullah, hari Senin 2 September 2024, Jam  : 09.00 Wib

Nama :  Bapak *H. Ambiya Jamaah* 
Orang tua dari
 H. Andy Wijaya (Anggota DPRD Padang 2019 sd 2024.


Umur : 77 thn

Alamat : Lubuk Minturun Kototangah Padang


Semoga amal sholeh alm pak H. Ambiya di terima Allah.



_Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh_

Innalillahi wa Innailaihi Rajiun telah berpulang ke Rahmatullah orang tua Laki2 dari Bpk *Andy Wijaya Kusuma* (Bpk. H. Ambiya Jamaah Usia 77 thn hari ini di Lubuk Minturun Koto Tangah.

Mari kita bersama2 ta'ziah dan ikut menshalatkan almarhum hari ini pukul 15.30 wib di Masjid Al Furqon Muaro Penjalinan

Atas kehadiran bpk/ibu, ust/dzah seluruh kader kami ucapkan terima kasih.

Lokasi rumah duka

_Wassalam_
H. Muharlion S.Pd
Ketua DPD PKS Kota Padang

Rabu, Agustus 14, 2024

Selamat atas pelantikan Caleg terpilih *Kota Padang*

Selamat atas pelantikan Caleg terpilih
*Kota Padang*

Rabu, Juli 10, 2024

Kamis, Juli 04, 2024

GURUBISNIS

*#GURUBISNIS*
 
Oleh: HEPPY TRENGGONO 
Presiden IIBF
 
*Namanya Arsanto Adi Nugroho, seorang Guru Bisnis di IIBF.*
 
Kisah ini diceritakan oleh pengusaha Pontianak yang untuk pertama kalinya menyelenggarakan workshop bisnis selama 3 hari penuh yang diikuti oleh para pengusaha di wilayah Kalimantan Barat.
 
Dia terheran-heran, lantaran beliau, Arsanto, sang pembicara utama, membiayai sendiri perjalanannya dari tempat tinggalnya di Solo hingga ke Pontianak. Biaya tiket pesawat dan hotel tidak bersedia diganti oleh panitia, bahkan tidak bersedia dibayar untuk jerih payahnya mengisi workshop selama 3 hari.
 
Ada yang lebih mengagetkan, ketika panitia mengadakan jamuan makan selesai workshop bersama seluruh panitia tiba-tiba seseorang telah membayar semua tagihan itu, dan ternyata yang membayar lagi-lagi adalah sang pembicara itu!
 
Bagi orang yang mengenal dunia pelatihan bisnis, ini tentu sesuatu yang tidak lazim. Biasanya Guru Bisnis, Business Coach, Motivator atau apapun namanya, kalau diundang permintaannya berstandar tinggi dengan bayaran yang tinggi pula.
 
Arsanto, adalah pengusaha yang memiliki beberapa bisnis, dalam perjalanannya Arsanto pernah jatuh bangun, ditipu rekan kerjanya, bahkan hampir terseret dalam masalah hutang yang berkepanjangan.
 
Pada tahun 2014, Arsanto terjerat masalah dengan client besarnya, sebuah perusahaan multinasional asal Inggris. Usut punya usut, ternyata GM dari Perusahaan Clientnya ini tidak bisa mempertanggung jawabkan selisih barang di Perusahaannya yang nilainya puluhan milyar. GM ini berniat menimpakan kesalahan hilangnya barang tersebut di Perusahaan milik Arsanto. Ini dilakukan dengan cara membuat transaksi-transaksi palsu dan bersekongkol dengan Direksi Perusahaan milik Arsanto, dengan imbalan Direksi akan diberikan proyek di kemudian hari atas nama perusahaan baru yang akan dimiliki oleh sang Direksi. Jika ini bisa dilakukan tentunya Perusahaan Arsanto akan dibangkrutkan, dengan menyisakan utang puluhan milyar yang tidak pernah dia lakukan.
 
Di tengah kebingungannya Arsanto bertemu dengan IIBF, yang sejak saat itu mendampinginya dalam berhadapan dengan perusahaan multinasional berskala ratusan triliyun itu. IIBF mengambil langkah langkah terukur, membuka komunikasi dengan para petinggi perusahaan itu. IIBF memberikan peringatan bahwa bukan tidak mungkin persoalan ini akan kita bawa melalui jalur diplomatik antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Inggris, mengingat IIBF dalam persoalan ini mewakili pengusaha Indonesia secara umum.
 
Mencuatnya kasus ini di jajaran Direksi di London ternyata menggelinding menjadi krisis management di Perusahaan itu, beberapa GM dan Manager diperiksa dan diberhentikan, bukan hanya di Indonesia tetapi di Asia Pasifik, ditengarai management tingkat menengah banyak melakukan praktek yang merugikan para Supplier mereka.
 
Berbagai upaya lobi dan pendekatan dilakukan kepada Arsanto, dan akhir dari kasus ini Perusahaan Arsanto direhabilitasi, dihapus semua hutangnya, bahkan akhirnya mendapat cash milyaran.
 
*Bagi Arsanto menjadi Guru Bisnis di IIBF bukanlah sebuah profesi, tetapi sebuah pengabdian.* Di IIBF, orang orang seperti Arsanto memahami bagaimana keadaan seorang pengusaha yang sedang menghadapi masalah berat, bagaimana seorang pengusaha bisa kehilangan kepercayaan dirinya ketika berhadapan dengan masalah yang menjerat.
 
Kehilangan kepercayaan diri adalah tantangan terbesar seorang pengusaha. Ketika pengusaha kehilangan kepercayaan diri, dia bisa kehilangan banyak hal.
 
*Di seluruh dunia, profesi Business Coach sangat dibutuhkan, untuk membantu para pengusaha dalam membangun bisnis, dalam meningkatkan kapasitasnya, dan dalam menghadapi tantangan yang sedang dihadapi.*
 
Di sisi lain, area ini juga diwarnai dengan munculnya fenomena BAD Coach, sebuah istilah yang sangat populer di Amerika.
 
Keron Rose, menyatakan ada 7 cara mengenali Bad Coach, salah satunya adalah "Apakah dia melakukan apa yang dia sampaikan?" Pada umumnya Bad Coach ini tidak memiliki cukup pengalaman bisnis, atau biasanya dia telah meninggalkan bisnisnya dan memilih cukup menjadi pelatih bisnis.
 
Guru Bisnis yang buruk atau Bad Coach ini bahkan seringkali tidak segan minta saham kosong kepada muridnya. Dengan tampil meyakinkan, maka pengusaha dimana rasa percaya diri dalam titik yang sangat rendah, bisa menyerahkan sahamnya kepada sang Guru dengan harapan bisa segera keluar dari masalahnya. Banyak pengusaha menyesal tapi tidak bisa mundur, saham sudah terlanjur lepas.
 
Di IIBF saya sering menyarankan, kalau ada Guru Bisnis hebat yang minta saham kosong, minta agar Guru anda duduk di kursi Direksi. Bener bener ikut ngurus bisnisnya.
 
Seperti kebanyakan start up, mereka biasa merekrut Co-Founder dengan jabatan Direksi dengan bonus diberi saham besarnya bervariasi antara 2% s.d 10%. Tetapi saham ini ada vesting schedulnya, ada syarat syaratnya. Salah satu syarat biasanya harus mencapai KPI atau target tertentu, misalnya dalam setahun mencapai penjualan sekian milyar, atau mendapatkan investor sebesar sekian milyar, atau mencapai profit sebesar sekian. Nah kalau tidak tercapai maka saham harus dikembalikan, dia cuma dapat gaji saja. Dengan cara ini maka pengusaha terhindar dari kerugian di kemudian hari karena sahamnya sudah terlanjur diberikan kepada orang lain.
 
Business Coach di IIBF disebut V-Coach, "V" dalam V-Coach itu artinya Voluntary, sukarela, tidak meminta bayaran.
 
Itulah mengapa orang seperti Arsanto membiayai dirinya sendiri ketika mengajar.
 
Ada ratusan orang seperti Arsanto di IIBF. Mereka mengajar bisnis bukan karena merasa paling pinter, mereka tidak meminta bayaran bukan karena merasa paling kaya, mereka mengajar bukan karena itu, mereka mengajar karena mereka peduli!
 
Semoga, semakin banyak orang yang peduli terhadap nasib bangsanya sendiri, dan semoga bangsa Indonesia segera bangkit menjadi bangsa yang berjaya, sebagaimana bangsa bangsa maju di dunia. (HT)

*foto : Pak Arsanto pakai kacamata

Rubah 08 jadi 62 di Excel



Untuk mengedit nomor kontak di Excel yang diawali dengan '08', ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Ini saya buat langkah-langkahnya biar lebih mudah dan jelas:

### Cara 1: Format Cells ke Text
1. **Buka Excel** 
   (Pastikan kamu sudah buka lembar kerja yang berisi nomor-nomor kontak).
2. **Pilih Kolom yang Berisi Nomor Kontak**
   Klik pada huruf kolom di atas lembar kerja, misalnya kolom A.
3. **Format ke Text**
   - Klik kanan di kolom tersebut.
   - Pilih `Format Cells...`.
   - Pilih `Text` dan klik `OK`. Ini agar nomor yang kamu masukkan tetap '08' di depan dan tidak berubah menjadi angka besar.

### Cara 2: Menggunakan Find and Replace
1. **Pilih Kolom atau Sel yang Berisi Nomor Kontak**
2. **Tekan `Ctrl + H` untuk Membuka Find and Replace**
3. **Isi Find dan Replace**
   - Di kotak `Find what:`, masukkan angka yang ingin diganti, misalnya `08`.
   - Di kotak `Replace with:`, masukkan bentuk baru yang kamu mau, misalnya `+62`.
   - Klik `Replace All`.

### Cara 3: Menggunakan Fungsi CONCATENATE atau '&'
1. **Tambah Kolom Baru untuk Hasil Akhir**
   Buat kolom baru di sebelah nomor kontak asli, misalnya kolom B.
2. **Masukkan Formula**
   - Di kolom B1, masukkan formula seperti ini:
     ```excel
     =CONCATENATE("+62", MID(A1, 2, LEN(A1)-1))
     ```
   atau bisa juga pakai:
     ```excel
     ="+62" & MID(A1, 2, LEN(A1)-1)
     ```

Jadi, misalkan di A1 tertulis `081234567890`, formulanya akan menghasilkan `+6281234567890` di B1.

### Tambahan Tips Humor ala Hafidz:
Jangan lupa, kalau Excel mulai ngambek atau laptop mendadak ngehang, kasih rayuan:

"Eh Excel, lagi cape ya? Aku tau kamu sibuk, tapi bantuin benerin kontak ini ya, biar kita liburan bareng nanti!" 🤣

Selamat mencoba! Semoga nomor kontak semuanya rapi dan siap untuk digunakan. Kalau masih ada pertanyaan atau butuh bantuan lagi, Hafidz siap membantu! 💪😆

Kamis, Juni 27, 2024

Tanri Abeng

Tanri Abeng

Oleh: Dahlan Iskan
Senin 24-06-2024

(Tanri Abeng dalam sebuah forum diskusi bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Dahlan Iskan)

Saya selalu kagum dengan kesehatan Pak Tanri Abeng. Di usia 82 tahun masih terlihat gesit. Kami ngobrol asyik di Semarang. Mungkin empat bulan lalu. Atau lima.

Tidak ada tanda-tanda ia mengidap satu jenis penyakit. Badannya terjaga: tidak gemuk. Maka ketika mendengar Pak Tanri meninggal dunia kemarin, rasanya tidak begitu percaya.

Memang hari itu kami bertemu di klinik. Tapi tidak untuk berobat. Kami justru sedang berusaha agar tetap sehat: sama-sama melakukan stem cell.

Pak Tanri ketahuan tidak sehat baru dua bulan lalu. Tepatnya tanggal 5 bulan 5. Hari itu ia memimpin rapat sejak pagi sampai sore. Di rumahnya. Di kawasan elite Simpruk Jakarta.

Yang hadir di rapat itu adalah seluruh pimpinan universitas yang ia adalah rektornya.

Pak Tanri memang mendirikan lembaga pendidikan tinggi menggunakan namanya: Tanri Abeng University. Di daerah Ulujami, Jakarta.

Usai rapat itu Pak Tanri merasa lelah. Capek. Lemes. Lalu dibawa ke RS Pertamina.

Ketahuanlah: hb darahnya turun. Trombositnya rendah. Malam itu juga dilakukan tranfusi. Keadaannya pun membaik. Keesokan harinya diterbangkan ke Singapura.

Hampir empat minggu Pak Tanri menjalani pengobatan di RS Mount Elizabeth. Di sana diketahuilah bahwa Pak Tanri mengidap leukimia.

Diobati.

Setelah merasa kondisinya membaik ia minta pulang. Maka tanggal 4 Juni lalu Pak Tanri kembali ke Jakarta.

Baru saja mendarat di bandara kondisi tubuhnya memburuk. Pak Tanri langsung dimasukkan ke RS Medistra Jakarta.

Di situ ia dirawat. Sampai akhirnya meninggal kemarin dini hari.

Berarti Pak Tanri mengurus lembaga pendidikan sampai di akhir hayatnya. Pendidikan adalah panggilan jiwanya. Ia terinspirasi dari guru-gurunya yang hebat di SMK di Makassar. Saking kagumnya pada para guru itu sampai Pak Tanri punya cita-cita jadi guru.

Pak Tanri sebenarnya lahir di Selayar, sebuah pulau miskin di selatan Sulawesi. Untuk ke kota Makassar diperlukan naik kapal satu malam penuh.

Usia 12 tahun Tanri kecil pindah ke Makassar. Ikut keluarga. Itu karena ayahnya meninggal dunia.

Di sekolah menengah kejuruan itulah Tanri mendapat kesempatan ikut pertukaran pelajar ke Amerika. Waktu itu Tanri aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) --sering disebut sebagai "adik"-nya HMI.

Di Amerika itulah jalan pikiran Tanri berubah. Tidak ingin lagi jadi guru. Ia ingin jadi profesional. Itu sesuai dengan nasehat orang tua angkatnya di Amerika.

"Dengan menjadi profesional kamu bisa punya uang. Setelah kaya baru terjun ke dunia pendidikan. Hasilnya lebih banyak." Begitu kurang lebih nasehat sang ortu angkat.

Pulang dari Amerika Pak Tanri kuliah di Universitas Hasanuddin. Hanya lima semester. Ia mendapat beasiswa untuk kuliah di salah satu universitas di Buffalo, tidak jauh dari air terjun terbesar di dunia: Niagara.

Dengan gelar MBA Pak Tanri direkrut oleh perusahaan Amerika di Indonesia: Union Carbide. Itu perusahaan kimia berskala global. Karirnya terus menanjak di situ.

Di dunia profesional itu Pak Tanri membuat sejarah: ia-lah orang pertama yang mendapat gelar 'Manajer Rp 1 miliar'. Baru di sosok Pak Tanri ada seorang manajer bergaji Rp 1 miliar setahun. Saat itu nilai Rp 1 miliar serasa seperti Rp 100 miliar hari ini.

Banyak yang menyangka itu karena gelar Pak Tanri bukan Drs, SH atau Ir. Gelar Pak Tanri adalah MBA. Agak langka saat itu. Maka gelar MBA terasa menjadi seperti di atas S-1. Anak muda pun seperti berlomba mengejar gelar MBA. Pun bagi yang sudah bergelar S-1. Kini Anda merasakan gelar MBA tidak lagi punya keistimewaan seperti di zaman Pak Tanri.

Yang menghebohkan adalah ketika Pak Tanri menerima tawaran menjadi CEO perusahaan bir: Bir Bintang. Padahal latar belakang pribadinya sangat Islam: aktifis PII dan kemudian juga HMI.

Yang jelas Pak Tanri kemudian identik dengan manajer profesional yang hebat. Ilmu manajemen seperti tiba-tiba menjadi sangat penting. Para insinyur ITB dan IPB pun mengejar karir di manajerial.

Pun sampai Presiden Suharto: mengagumi Pak Tanri. Pak Harto memanggilnya. Diajak diskusi mengenai pengelolaan perusahaan negara.

Saat itulah Pak Tanri mengajukan ide pembentukan kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Lalu Pak Tanri menjadi menteri BUMN yang pertama.

Sebelum itu perusahaan negara berada di bawah kementerian teknis masing-masing. Perbankan di bawah menteri keuangan. Industri di bawah menteri perindustrian. Sebangsa Panca Niaga di bawah menteri perdagangan. PLN di bawah menteri PU. Dan seterusnya.

Sejak zaman Pak Tanri itulah kekuasaan para menteri atas perusahaan negara dicabut. Semua dialihkan ke kementerian BUMN.

Pak Tanri, dengan demikian, adalah 'Bapak BUMN'. Jabatan menteri BUMN tetap di tangannya saat presiden berganti ke Prof BJ Habibie. Lalu pindah ke Laksamana Sukardi di zaman Gus Dur. Hanya sekedipan mata. Pak Laks diganti oleh orang NU --saya lupa namanya.

Di zaman Bu Megawati jadi presiden, Pak Laks kembali diangkat menjadi menteri BUMN.

Setelah tidak jadi menteri Pak Tanri tetap laris: diminta jadi CEO Grup Bakrie. Lalu jadi Komut Pertamina. Jadi CEO di kelompok usaha OSO. Bahkan saat meninggal pun masih menjadi komisaris di salah satu BUMN.

'Dendam'-nya untuk terjun ke dunia pendidikan dituntaskan di tahun 2011. Saat usianya 70 tahun. Pak Tanri menjual sahamnya di hotel Aryaduta Makassar. Hasilnya: untuk membangun Tanri Abeng University di Jakarta. Ia yang jadi rektornya, sampai meninggal dunia.

Pak Tanri memang bertekad harus ia yang langsung  memimpin universitas itu. Misinya: agar lulusannya bisa menjadi manajer yang hebat. Atau jadi pengusaha. Atau menjadi seorang pemimpin.

Di universitas itulah Pak Tanri kehilangan isterinya: Farida Nasution. Farida meninggal di tahun 2016 dengan dua anak: Emil Abeng dan Edwin Abeng. Dari mereka lahir 4 cucu.

Di universitas itu pula Pak Tanri menemukan pengganti Farida. Dia seorang dosen komunikasi: Kartika Harijono. Dipanggil Chika. Janda satu anak. Pak Tanri dan Chika menikah tanggal 4 bulan 5 tahun 2019.

Saya tidak bisa melayat kemarin. Saya minta tolong Mas Irwan Setiawan untuk mengucapkan duka. Mas Irwan adalah pimpinan Jawa Pos di Jakarta pada masanya. Kini ia menjadi dosen komunikasi di Tanri Abeng University.

Tentu pada dasarnya Pak Tanri tidak memerlukan gelar apa pun selain MBA. Tapi pada akhirnya beliau kuliah S-3 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sampai bergelar doktor. Itu semata-mata karena peraturan:  untuk bisa jadi rektor harus bergelar doktor.

Pak Tanri adalah contoh "sekali hidup banyak berbuat". Juga "banyak membuat sejarah".(Dahlan Iskan)

Senin, Juni 17, 2024

Idul adha 1445 H / 2024 M

TIPS-TIPS MENYIMPAN DAGING QURBAN YG BENAR

 *TIPS-TIPS MENYIMPAN DAGING QURBAN YG BENAR*:

(Agar tetap terjaga kualitasnya)


1. Sebelum disimpan, daging qurban *jangan dicuci*. Jika dicuci pakai air kran, kuman2 bisa masuk dan tinggal di dalam pori2 daging. Itu bisa merusak kualitas daging. Nyucinya besok saja kalo pas mau masak daging


Kalo kita melihat *ada bagian daging yg kotor* (kena tanah atau kotoran hewan), maka bagian tsb segera dicuci dan dimasak. Bagian daging yg lain yg masih bersih bisa kita simpan utk kita olah atau kita masak pada masa yg akan datang


2. Jika dapat daging banyak, jangan menyimpan daging utuh 2-4 kg di dalam freezer. Cara yg benar, potong2 daging berukuran lebih kecil, lalu simpan di dalam *plastik-plastik berukuran 1/2 kg* atau 1 kg. Jika mau masak, ambil satu kantong kecil, biarkan yg lain tetap beku di dalam freezer. InsyaAllah daging dalam keadaan beku dapat disimpan >1 thn


3. Saat menyimpan daging dalam plastik bening, usahakan udara di dalam plastik daging *sesedikit mungkin*. Alat vacuum sederhana bisa kita pakai. Jika tidak ada, kita bisa menggunakan cara tradisional menggunakan ember yang diisi air bersih. Masukkan daging di dalam kantong plastik, lalu turunkan kantong daging tsb pelan2 ke dalam air. Udara di dalam kantong plastik akan terdorong keluar (ke atas). Setelah udara di dalam kantong plastik habis, plastik segera diikat (dibundeli)


4. Sebelum disimpan di-freezer, simpan daging (mampir dulu) di dalam kulkas yg sejuk selama *16-18 jam* (sehari semalam). Setelah dinginnya rata luar-dalam, baru dimasukkan ke dalam lemari pembeku (freezer)


5. Jika mau masak daging beku, *jangan* mencairkan es daging atau daging beku menggunakan air panas. Cara yg benar adalah letakkan daging beku tsb di bawah *air kran suhu normal* (dalam keadaan daging masih terbungkus rapat dalam plastik). Setelah daging kembali empuk, buka plastik, cuci daging hingga bersih, tiriskan, lalu siap dimasak


6. Jika masaknya besok, nanti sore daging beku diturunkan (dipindah) dari freezer ke dalam kulkas. InsyaAllah besok pagi daging sudah kembali empuk dan siap untuk dimasak


Nanung Danar Dono, Ph.D

(Direktur Halal Centre Fakultas Peternakan UGM)

Senin, Mei 20, 2024

Pak Natsir

Bismillah
*Kisah Pak Natsir yang Tidak Pernah Diceritakan dalam Sejarah*
Meninggalnya mantan Perdana Menteri RI kelima Mohammad Natsir dirasakan bangsa Jepang seolah "ledakan bom atom ke 3" yang dijatuhkan di Kota Tokyo, mengapa Jepang begitu menghormatinya?

Oleh: Agus Maksum 

MOHAMMAD NATSIR atau Pak Natsir, begitu orang sering memanggil beliau, adalah sebuah nama panggilan yang biasa untuk siapa saja, menunjukkan kesederhanaan hidup beliau. Saya mungkin termasuk generasi paling akhir dari da'i Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) yang masih mendapatkan didikan langsung dari beliau walau tidak lama, sejak 1991, dan beliau meninggal Februari 1993.

Saat mendengar mantan Perdana Menteri RI kelima meninggal kesedihan mendalam bagi seluruh kader dan da'i Dewan Da'wah. Saat itu sayapun langsung pergi ka kantor Dewan Dakwah Jawa Timur Jalan Purwodadi, dekat kuburan Mbah Ratu.  

Sudah cukup banyak warga Dewan Dakwah berkumpul untuk mengkonfirmasi berita meninggalnya Pak Natsir. Saat itu, saya duduk di dekat telepon yang berfungsi sebagai faksimile, mode teknologi paling canggih pada waktu itu untuk mengirim dokumen.

Telepon berdering tak henti-henti dari berbagai daerah menanyakan kabar meninggalnya Pak Natsir kala itu. Tiba-tiba  adalah sebuah faksimile masuk. Pesan tersebut datang dari Perdana Menteri Jepang Keiici Miyazawa.

"Wah Perdana Menteri Jepang nampaknya telah mendengar juga berita meninggalnya Pak Natsir dan mengirimkan ucapan duka," demikian guman saya dalam hati.

Semua pesan faksimile itu nampak tercetak. Saya tidak sabar membaca ucapan dukanya.

"Mendengar Muhammad Natsir meninggal, serasa Jepang mendapatkan serangan Bom Atom ke-3 yang tepat jatuh di tengah Kota Tokyo. Duka yang sangat mendalam bagi kami seluruh bangsa Jepang," demikian bunyi ucapan tersebut.

Saya kaget sekali saya mebaca ucapan itu. Saya segera memotong kertas faks yang lembek itu dan saya sampaikan pada Ketua DDII Jatim (alm) H. Tamat Anshori Ismail.

Namun Pak Tamat meminta saya membacakan dengan keras pesan tersebut di hadapan jamaah agar semua mendengar. "Maksum kamu baca lagi supaya semua yang berkumpul di situ mendengar," katanya.

Semua orang terdiam setelah pesan dari Keiici Miyazawa saya baca. Saya bertanya kepada Pak Tamat, ada cerita dan hubungan apa antara Pak Natsir dengan Bangsa Jepang, Pak? 

Pak Tamat menjawab datar saja. "Pak Natsir kan mantan perdana menteri, jadi ya mungkin pernah ada hubungan diplomatik yang spesial dengan Jepang, " begitu gitu saja jawabnya.

Saya kurang puas dengan jawaban Pak Tamat. Saya lanjutkan rasa penasaran ini kepada banyak tokoh yang lebih senior dan lebih sepuh.

Salah satunya adalah Ketua Dewan Syura Dewan Da'wah Jatim yang juga Ketua MUI Jatim kala itu, KH Misbach. Sayangnya, Kiai Misbach juga tidak bisa menjelaskan maksud di balik ucapan PM Miyazawa.

Sungguh aneh ini, ucapan duka yang luar biasa, dan tidak biasa, pasti ada kisah yang luar biasa, begitu guman saya dalam hati.  Akhirnya saya menyimpan pertanyaan itu lebih dari 10 tahun dan tidak ada satupun tokoh yang bisa menjelaskan makna ucapan itu.

Embargo, Raja Faisal dan M. Natsir

Tahun 2003, saya berkenalan dengan diplomat Jepang di Jakarta. Namanya Hamada San.

Saya sering nggobrol dan ngopi bersama dia. Suatu ketika, sampailah obrolan pada aktivitas saya dll.

Saya bercerita jika aktif di organisasi Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) yang didirikan Pak Natsir, namun saya generasi terakhir yang pernah dididik langsung Pak Natsir.

Tanpa saya duga, Hamada San berdiri tegak di samping saya, lalu membungkuk-bungkuk memberi hormat. Tentu saya kaget, ada apa Hamada San sampai berbuat seperti itu?

Setelah itu ia duduk dan lama terdiam, sambil matanya menerawang. "Apakah kamu tahu nama Laksamana Maeda?" katanya.

"Ya, saya tahu."

"Apakah kamu tahu namanya Nakasima San?"

"Wah saya tidak tahu."

"Apakah kamu pernah mengdengar nama Raja Faisal dari Saudi?"

"Ya saya tahu."

"Mereka adalah nama-nama yang punya hubungan spesial dengan (alm) Mohammad Natsir," ujar Hamada San.

Hamada San adalah diplomat senior Jepang yang sudah puluhan tahun bertugas di Indonesia. Dia sangat mencintai Indonesia, salah satunya adalah karena kisah yang akan dia ceritakan 
kepada saya.

Karena itulah dia tidak mau pindah-pindah tugas dan tetap berada di Indonesia hingga puluhan tahun.

Sebelum Hamada San bercerita dengan beberapa bekal nama Laksamana Maeda, Nakasima (Nakajima San), Raja Faisal dan Muhammad Natsir, saya teringat peristiwa 10 tahun lampau, tentang faksimil PM Jepang Keiici Miyazawa.

Kepada Hamada San, saya ceritakan tentang bunyi faks ucapan duka cita dari PM Jepang Miyazawa tersebut. "Ada cerita apa sehingga PM Miyazawa sampai membuat ucapan duka sedemikan dramatis dan dahsyat begitu"?.

Hamada San semakin tajam memandang saya, lalu sedikit meninggikan suaranya. "Kamu baca ucapan duka cita PM Miyazawa itu? Kamu benar-benar murid Pak Natsir kalau gitu, tidak salah dan kamu tidak bohong bahwa kamu adalah murid Pak Natsir, karena tidak banyak yang tahu hingga menyimpan memori selama itu hingga 10 tahun kamu masih ingat  bunyi ucapan duka cita itu," demikian kata dia.

Akhirnya, Hamada San bercerita.  Jepang pada waktu itu mengalami situasi sulit akibat embargo minyak bumi.

Industri Jepang hampir kolaps. Semua industri butuh bahan bakar dari minyak bumi, tapi Jepang di embargo oleh Amerika Serikat (AS).

Berbagai upaya dilakukan pemerintah Jepang untuk mendapatkan pasokan minyak bumi, tapi embargo Amerika membuat semua negara tidak ada yang berani menjual minyak ke Jepang.

Untuk mendapatkan pasokan minyak bumi, Laksamana Maeda menyarankan melakukan melakukan lobi internasional.

Namun bagi bangsa Jepang, Laksamana Maeda adalah pengkhianat dan tidak menjalankan perintah Kaisar Jepang. Dia dianggap telah memberikan ruang untuk Bung Karno yang telah membuat teks proklamasi kemerdekaan, juga menyerahkan senjata-senjata Nippon pada para pejuang kemerdekaan RI.

Karena itu kehidupan Laksmana Maeda setelah kembali ke Jepang sangat menyedihkan. Selain mendapat hukuman, dia juga dicopot dari dinas militer serta tidak mendapatkan pensiun, demikian kata Hamada.

Namun melihat kondisi Industri Jepang yang hampir kolaps, Laksmana Maeda memberikan usul dan nasehat pada pemerintah dan menyarankan untuk mengirim utusan ke Indonesia.

Laksamana Maeda mengusulkan agar pemerintah Dai Nippon mengirim utusan ke Indonesia dan menemui seseorang yang sedang di penjara. Namanya Muhammad Natsir, yang tidak lain tokoh Partai Masyumi.

Laksamana Maeda meminta utusan Jepang menceritakan kesulitan ini dan meminta agar Pak Natsir bersedia melobi Raja Arab Saudi (Raja Faisal kala itu), agar bersedia mengirim minyaknya ke Jepang, kata Hamada.

Menurut Hamada, sebenarnya pemerintah Jepang tidak begitu percaya dengan usulan Maeda. Namun karena berbagai cara telah ditempuh dan tidak mendapatkan hasil, apapun upaya yang masih bisa di lakukan akan dicoba.

Akhirnya pemerintah Jepang menugaskan orang yang namanya Nakajima  San untuk menyampaikan pesan PM Jepang pada Pak Natsir. Menurut Hamada San, misi ini sebenarnya tidak terlalu diharapkan berhasil, sebab menemui orang di dalam penjara untuk melakukan sesuatu hal besar tidaklah mungkin.

Nakajima pun terbang ke Indonesia dan atas bantuan banyak pihak akhirnya ia bisa bertemu Pak Natsir di penjara. Nakajima menyampaikan pesan Pemerintah Jepang agar Pak Natsir bisa membantu Jepang mendapatkan pasokan minyak dari Arab Saudi. 

Kala itu Pak Natsir tidak menanggapi dan tidak berkata apa-apa terhadap permintaan pemerintah Jepang itu. Beliau, katanya cuma bertanya apakah Nakajima San membawa kertas dan pulpen.

Lalu tidak lama, Nakajima menyerahkan selembar kertas dan pulpen kepada Pak Natsir. Lalu Pak Natsir menulis dalam kertas itu pesan berbahasa Arab yang tidak panjang, kurang lebih hanya setengah halaman, dan melipatnya.

Pak Natsir menyampaikan pada Nakajima agar membawa surat ini pada Raja Arab Saudi, Raja Faisal. Nakajima tidak tahu apa isi surat tersebut,  apalagi itu berbahasa Arab.

Namun berbekal secarik kertas dari Pak Natsir, PM Jepang mengabarkan pada diplomat Jepang di Arab Saudi bahwa ada utusan Pak Natsir dari Indonesia yang akan menghadap Raja Faisal.

Arab Saudi yang sangat menghormati (alm) Mohammad Natsir menyambut baik serta menunggu kehadiran orang Jepang yang membawa pesan dari Pahlawan Nasional tersebut.  Nakajima San sampai di Arab Saudi disambut baik bak tamu negara dan dengan mudah bisa bertemu Raja Faisal dan menyerahkan surat dari Pak Natsir.

Raja Faisal membaca surat Pak Natsir dan langsung memenuhi permintaan dalam surat itu, yakni mengirim minyak ke Jepang. Kepada Nakajima, Pemerintah Arab Saudi berjanji segera mengirimkan minyak melalui Indonesia, yang akan melibatkan Pertamina.

Nakajima terperangah tidak percaya, kata Hamada San. Hanya sepucuk surat yang dia tidak tahu isinya dari seseorang yang mendekam di penjara dan Jepang akan mendapatkan pasokan minyak dari "Raja Minyak Dunia".

Cerita kemudian berlanjut pada realisasi pengiriman minyak dari Arab Saudi  melalui Pertamina. Karena itulah sebabnya Pertamina menjadi perusahaan yang sangat besar di Jepang, pernah menjadi pembayar pajak terbesar di Jepang, karena Pertamina menjadi pensuplai minyak bagi Industri Jepang atas jasa Pak Natsir.

Selanjutnya Industri Jepang bangkit berbagai industri otomotif merajaii pasar dunia sebut saja Honda, Toyota, Suzuki, Mitsubishi dll. Industri Jepang bangkit atas jasa baik Pak Natsir, kata Hamada.

Menolak Hadiah Jepang

Yang tidak kalah menarik, yang membuat bangsa Jepang sangat menaruh hormat pada Pak Natsir, tidak ada satupun hadiah dari pemerintah Jepang yang diterima Pak Natsir, semua hadiah yang diberikan Jepang dikembalikan, hingga negara itu kesulitan untuk bisa memberikan imbal balas jasanya.

Hal ini  karena beliau telah berpesan pada keluarganya untuk tidak menerima apapun dari pemerintah Jepang. Beliau bahkan tidak pernah bercerita tentang surat penting itu pada siapapun di Indonesia.

Itulah sebabnya tidak ada tokoh Indonesia atau tokoh Dewan Da'wah sekalipun yang tahu tentang kisah itu.

Karena itu pulalah pemerintah Jepang sangat berduka yang sangat dalam saat Pak Natsir meninggal dunia. Bukan hanya pemerintah, tapi bangsa Jepang merasa ada "ledakan bom atom ke 3" yang di jatuhkan tepat di Kota Tokyo mendengar Mohammad Natsir, yang juga pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi ini meninggal dunia.

"Itu bukan ucapan dramatis seperti kamu bilang. Itulah perasaan hati kami bangsa Jepang atas meninggalnya Mohammad Natsir waktu itu, " kata Hamada San mengakhiri cerita.

Saya mendengarkan kisah itu tanpa sedikitpun menyela. Saya hanya diam terpaku, mendengarkan penjelasan yang tertunda selama 10 tahun lamanya.

Mohammad Natsir, adalah seorang ulama, politikus, pejuang kemerdekaan Indonesia dan pahlawan nasional. Mantan sebagai presiden Liga Muslim Dunia (World Muslim League) dan ketua Dewan Masjid se-Dunia ini mungkin agak kurang dikenal di kalangan generasi milenial.

Yang tidak kalah penting, pemegang 3 gelar Doktor (HC.) adalah orang di balik gagasan kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan, 73 tahun yang lalu, sebelum banyak orang berteriak "Saya NKRI" dan 'saya Pancasila'.

Kala itu, tokoh Partai Masyumi ini mengajukan gagasan penting, yakni kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), setelah sebelumnya Indonesia hidup dalam Republik Indonesia Serikat (RIS).

Setelah berbulan-bulan melakukan pembicaraan dengan pemimpin fraksi, sekaligus melakukan lobi untuk menyelesaikan berbagai krisis di daerah, Mohammad Natsir berpidato mengajak seluruh negara bagian bersama-sama mendirikan negara kesatuan melalui prosedur parlementer, yakni melalui Mosi Integral pada 3 April 1950.  

Berkat perjuangan Pak Natsir, Parlemen RIS menerima mosi dan meminta pemerintah segera melakukan langkah-langkah untuk membentuk negara Kesatuan Republik Indonesia (NKR). Pidatonya kemudian dikenal dengan *"Mosi Integral M Natsir".*

Penulis anggota Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Jatim